Bupati Chaidir Paparkan Kinerja Konvergensi Penurunan Stunting Di Maros
Najmi S Limonu
Kamis, 25 Mei 2023 - 21:09 WIB
Bupati dan Wakil Bupati Maros, AS Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, menghadiri Penilaian Kinerja Aksi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Tahun 2023 Tingkat Provinsi.Kegiatan ini berlangsung di Hotel MaxOne, Jalan Taman Makam Pahlawan Makassar.
Pada kegiatan ini, Bupati Chaidir tampil sebagai salah satu pemateri terkait percepatan penurunan stunting di Kabupaten Maros. Bupati Chaidir memaparkan perkembangan kondisi stunting Kabupaten Maros secara umum dari 2021 sampai 2022, yang mengalami penurunan cukup drastis.
Baca Juga:Pemkab Maros Cegah Stunting dengan Menekan Angka Pernikahan Dini
"Desa lokus stunting dari 2019 sampai 2022 di Kabupaten Maros meliputi 80 desa, 23 Kelurahan di 14 Kecamatan. Pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting hingga 2022, meski telah melalui banyak kendala namun telah terlaksana 100 persen," ungkapnya di hadapan pimpinan daerah 24 Kabupaten/Kota dan juga finalis Provinsi Sulawesi Selatan dari berbagai instansi.
Ia menjelaskan, dokumentasi pelaksanaan aksi konvergensi pada aksi satu berdasarkan master ansit, dilakukan analisis situasi dan penetapan desa lokus tahun 2022 yaitu sebanyak 30 desa.
"Pada aksi dua, berdasarkan analisis situasi, dilakukan pemetaan program dan kegiatan yang akan diintervensi dan diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan," tambahnya.
Sedangkan pada aksi tiga, pada rembuk stunting disepakati intervensi penurunan stunting oleh pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta, universitas, dan masyarakat. "Rembuk stunting ini kita laksanakan juga untuk TPPS tingkat kecamatan maupun desa secara terintegrasi. Percepatan penurunan stunting ini kami gas poll terus," terangnya.
Pada kegiatan ini, Bupati Chaidir tampil sebagai salah satu pemateri terkait percepatan penurunan stunting di Kabupaten Maros. Bupati Chaidir memaparkan perkembangan kondisi stunting Kabupaten Maros secara umum dari 2021 sampai 2022, yang mengalami penurunan cukup drastis.
Baca Juga:Pemkab Maros Cegah Stunting dengan Menekan Angka Pernikahan Dini
"Desa lokus stunting dari 2019 sampai 2022 di Kabupaten Maros meliputi 80 desa, 23 Kelurahan di 14 Kecamatan. Pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting hingga 2022, meski telah melalui banyak kendala namun telah terlaksana 100 persen," ungkapnya di hadapan pimpinan daerah 24 Kabupaten/Kota dan juga finalis Provinsi Sulawesi Selatan dari berbagai instansi.
Ia menjelaskan, dokumentasi pelaksanaan aksi konvergensi pada aksi satu berdasarkan master ansit, dilakukan analisis situasi dan penetapan desa lokus tahun 2022 yaitu sebanyak 30 desa.
"Pada aksi dua, berdasarkan analisis situasi, dilakukan pemetaan program dan kegiatan yang akan diintervensi dan diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan," tambahnya.
Sedangkan pada aksi tiga, pada rembuk stunting disepakati intervensi penurunan stunting oleh pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta, universitas, dan masyarakat. "Rembuk stunting ini kita laksanakan juga untuk TPPS tingkat kecamatan maupun desa secara terintegrasi. Percepatan penurunan stunting ini kami gas poll terus," terangnya.