Universitas Muslim Indonesia Kembali Kukuhkan 3 Guru Besar

Senin, 16 Des 2024 13:32
Universitas Muslim Indonesia Kembali Kukuhkan 3 Guru Besar
Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar rapat senat terbuka luar biasa pengukuhan Profesor di Auditorium Al-Jibra UMI, Kota Makassar, Senin (16/12/2024). Foto: Dewan
Comment
Share
MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar rapat senat terbuka luar biasa pengukuhan Profesor di Auditorium Al-Jibra UMI, Kota Makassar, Senin (16/12/2024).

Plt Rektor UMI, Prof Hambali Thalib membeberkan bahwa, UMI merupakan penyumbang terbanyak Guru Besar di lingkup Lldikti IX Sultanbatara yang dibuktikan dengan Anugrah Award LLdikti IX.

"Dikukuhkannya tiga Profesor UMI hari ini, juga semakin mengukuhkan UMI sebagai penyumbang terbanyak Profesor lingkup Lldikti IX Sultanbatara. Hal ini dibuktikan dengan raihan penghargaan sebagai penyumbang Profesor terbanyak LLDikti Wilayah IX Sultanbatara pada Anugrah Award LLdikti IX tanggal 17 Agustus 2024," bebernya.

Kemudian, Guru Besar Fakultas Hukum ini mengatakan total jumlah Guru Besar/Profesor UMI mencapai 84 orang dan ke depan akan bertambah 4 orang lagi.

"Penambahan Profesor akan terus dioptimalkan, karena salah satu indikator mutu perkembangan sebuah universitas adalah meningkatnya jumlah profesor dan akreditasinya. Insya Allah dalam waktu dekat, akan bertambah 4 orang, tinggal menunggu SK," kata Hambali Thalib.

Di sisi lain, Prof Dr Ir H Hanafi Ashad MT., IPM, ASEAN Eng (Profesor Fakultas Teknik/Guru Besar Rekayasa Material Beton) dalam sambutannya mengatakan, beton hijau diharapkan menjadi pilihan standar industri pembangunan di Indonesia.

"Peluang pengembangan beton hijau sangat besar, terutama dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya pembangunan berkelajutan. Di masa depan, diharapkan beton hijau tidak hanya menjadi alternatif, tetapi menjadi standar industri berkonstruksi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen bahkan lebih," ujarnya dalam sambutan pidato disertasinya.

Sementara itu, Prof Dr Andi Asrina SKM M Kes. (Profesor Fakultas Kesehatan dan Masyarakat/ Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku) pada penyampaian disertasinya menuturkan, bahwa penyebab terjadinya HIV/AIDS dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya gaya hidup.

"Minimnya pengetahuan terkait pola penularan berdampak pada sikap, pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam pencegahan HIV sehingga terjadi stigma dan diskriminasi, di saat yang sama terjadi pengaruh sosial yakni tuntutan gaya hidup, ekonomi dan terjadinya mobilitas penduduk, serta adanya paparan media yang memunculkan desensitisasi, kesan menormalisasi," tuturnya.

Kemudian, Prof Dr Ir Andi Asni, MP. (Profesor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/Guru Besar Kepakaran Biologi Perikanan) dalam sambutannya menjelaskan bahwa biologi perikanan diharapkan mampu mendukung penangkapan ikan secara terkendali.

"Biologi perikanan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tercapainya penangkapan ikan terukur. Penangkapan Ikan Terukur (PIT) adalah kebijakan yang dilakukan untuk menangkap ikan secara terkendali dan proporsional di zona penangkapan ikan terukur," jelasnya.

Adapun juga judul disertasi yang dikaryakan di antaranya Prof Hanafi Ashad MT IPM ASEAN Eng dengan judul disertasi "Beton Hijau: Solusi Konstruksi Modern, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan"; Prof Andi Asrina SKM M Kes. dengan judul disertasi "Strategi Promosi Kesehatan Pendekatan Multi-Level Perlibatan Komunitas Lokal sebagai Program Dukungan Peningkatan Kesadaran dan Pencegahan HIV/AIDS"; dan Prof Andi Asni MP. dengan judul disertasi "Peranan Biologi Perikanan dalam Menunjang Penangkapan Ikan Terukur".
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru