Hari Jadi Bulukumba Ke-65, Prof Fadjry Djufry Kenakan Pakaian Adat Kajang
Senin, 03 Feb 2025 12:45
Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry bersama Bupati mengenakan pakaian adat Kajang dalam Paripurna DPRD HUT Ke-65 Bulukumba, di Lapangan Pemuda di Bulukumba, Senin, (3/02/2025). Foto: Istimewa
BULUKUMBA - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry mengenakan pakaian adat Kajang dalam Paripurna DPRD HUT Ke-65 Bulukumba, di Lapangan Pemuda di Bulukumba, Senin, (3/02/2025). Hari Jadi Kabupaten Bulukumba tahun ini mengusung tema Ketahanan Pangan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Sebelum menghadiri paripurna, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry menginap di Pantai Bira, kemudian menuju ke Rumah Jabatan Bupati Bulukumba di Jalan Anggrek untuk berganti pakaian. Ia mengenakan baju adat berwarna hitam, khususnya Passapu yang dipasangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra.
Andi Buyung menjelaskan, pakaian adat masyarakat Bulukumba yang dikenakan merupakan pakaian adat dominan warna hitam. Prof Fadjry Djufry mengenakan ikat kepala (Passapu) dan sarung khas Kajang.
"Memakai Passapu Kajang, sebagai ciri khas sekaligus filosofi hidup masyarakat Kajang. Melambangkan kejujuran, konsisten dan kamase-masea atau kesederhanaan," jelasnya.
Sedangkan warna hitam melambangkan ketegasan dan kesederhanaan. Masyarakat Kajang memilih hidup sederhana, dan kaya untuk kehidupan kemudian.
"Dan sarung Bira, ini merupakan kearifan lokal. Pak Bupati juga mengenakan pakaian yang sama," tambahnya.
Selain itu, Prof Fadjry Djufry juga akan mengunjungi beberapa lokasi pembangunan irigasi yang menggunakan sistem pracetak, yang telah menjadi prototipe infrastruktur irigasi selama tiga tahun terakhir dalam periode kepemimpinan Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf.
Sebelum menghadiri paripurna, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry menginap di Pantai Bira, kemudian menuju ke Rumah Jabatan Bupati Bulukumba di Jalan Anggrek untuk berganti pakaian. Ia mengenakan baju adat berwarna hitam, khususnya Passapu yang dipasangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra.
Andi Buyung menjelaskan, pakaian adat masyarakat Bulukumba yang dikenakan merupakan pakaian adat dominan warna hitam. Prof Fadjry Djufry mengenakan ikat kepala (Passapu) dan sarung khas Kajang.
"Memakai Passapu Kajang, sebagai ciri khas sekaligus filosofi hidup masyarakat Kajang. Melambangkan kejujuran, konsisten dan kamase-masea atau kesederhanaan," jelasnya.
Sedangkan warna hitam melambangkan ketegasan dan kesederhanaan. Masyarakat Kajang memilih hidup sederhana, dan kaya untuk kehidupan kemudian.
"Dan sarung Bira, ini merupakan kearifan lokal. Pak Bupati juga mengenakan pakaian yang sama," tambahnya.
Selain itu, Prof Fadjry Djufry juga akan mengunjungi beberapa lokasi pembangunan irigasi yang menggunakan sistem pracetak, yang telah menjadi prototipe infrastruktur irigasi selama tiga tahun terakhir dalam periode kepemimpinan Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Nostalgia, Gubernur dan Bupati Bone Resmikan Aspal Ruas Jalan di Kota Watampone
Gubernur Sulawesi Selatan, H Andi Sudirman Sulaiman, S.T., didampingi Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., meresmikan sekaligus meninjau peningkatan aspal tiga ruas jalan
Senin, 29 Des 2025 15:11
News
UMP Sulsel 2026 Naik jadi Rp3,9 Juta, Pemprov Perketat Pengawasan Perusahaan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel resmi mengumukan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulsel Tahun 2026.
Jum'at, 26 Des 2025 05:35
News
UMP Naik, Disnakertrans Sulsel Tekankan Keadilan Upah dan Profesionalisme Buruh
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan resmi menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 7,21% atau Rp 3.921.088, Rabu (24/12/2025).
Jum'at, 26 Des 2025 05:22
Sulsel
Matano Belt Road, Jalan Strategis Menuju Pertumbuhan Inklusif Sulsel
PT Vale menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan melalui pembangunan Matano Belt Road.
Selasa, 23 Des 2025 14:47
Sulsel
Groundbreaking Matano Belt Road 35 Km Dilakukan, Nilai Proyek Capai Rp350 Miliar
Pembangunan Matano Belt Road (MBR) ruas Desa Ussu–Nuha–batas Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 35 km resmi dimulai melalui groundbreaking yang dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan bersama Wakil Bupati Luwu Timur, Puspawati Husler.
Senin, 22 Des 2025 17:22
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kejati Sulsel Ajukan Cekal Eks Pj Gubernur dan 5 Orang Terkait Dugaan Korupsi Bibit Nanas
2
Pemkab Maros Tunaikan Janji, 4.639 PPPK Paruh Waktu Terima SK
3
Air Irigasi dari Bendungan Karalloe Tersendat, Komisi III DPRD Langsung Bergerak
4
Kapolda Sulsel Janji Tuntaskan Kasus Penembakan Pengacara Rudy S Gani
5
UMI Gelar Dzikir Launching Penerimaan Maba 2026, Begini Pesan Rektor Prof Hambali
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kejati Sulsel Ajukan Cekal Eks Pj Gubernur dan 5 Orang Terkait Dugaan Korupsi Bibit Nanas
2
Pemkab Maros Tunaikan Janji, 4.639 PPPK Paruh Waktu Terima SK
3
Air Irigasi dari Bendungan Karalloe Tersendat, Komisi III DPRD Langsung Bergerak
4
Kapolda Sulsel Janji Tuntaskan Kasus Penembakan Pengacara Rudy S Gani
5
UMI Gelar Dzikir Launching Penerimaan Maba 2026, Begini Pesan Rektor Prof Hambali