AMSA UMI Gelar Medical Exchange di Jepang: Perluas Jaringan Internasional & Kenalkan Budaya Sulsel

Selasa, 25 Feb 2025 10:14
AMSA UMI Gelar Medical Exchange di Jepang: Perluas Jaringan Internasional & Kenalkan Budaya Sulsel
Asian Medical Students Association (AMSA) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Medical Exchange Program 2025 di Jepang pada 20-21 Februari. Foto/Istimewa
Comment
Share
IZUMO - Asian Medical Students Association (AMSA) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Medical Exchange Program 2025 di Jepang pada 20-21 Februari. Tuan rumah kegiatan adalah Fakultas Kedokteran Universitas Hiroshima dan Universitas Shimane.

Dekan Fakultas Kedokteran UMI, dr Nasrudin, menyampaikan program ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa FK UMI dengan mahasiswa FK Universitas Shimane maupun Universitas Hiroshima.

"Juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berbagi pengetahuan mengenai sistem pendidikan kedokteran serta praktik medis yang ada di masing-masing negara," kata dia.

Acara ini dihadiri dan didampingi langsung oleh pimpinan serta dosen dari FK UMI, yang mendukung kelancaran kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Dekan FK UMI dr Nasrudin, Wakil Dekan 2 UMI dr Shulhana Mokhtar, dan Wakil Dekan 3 dr Armanto Makmun.

Turut hadir sejumlah dosen dan ketua program studi profesi seperti dr Shofiyah Latief, dr Nesyana Nurmadillah, dr Berry Erida Hasbi, dan dr Dian Fahmi Utami.

Acara dimulai dengan presentasi yang disampaikan oleh Naura Fatimah, perwakilan dari AMSA UMI. Dalam presentasinya, Naura memperkenalkan profil FK UMI dan memberikan gambaran mengenai organisasi AMSA UMI, yang telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan akademis di bidang kedokteran.

Selanjutnya, acara berlanjut dengan sesi budaya yang menampilkan presentasi mengenai kekayaan budaya Indonesia, dengan fokus pada pakaian adat Sulawesi Selatan, yakni Baju Bodo, serta beragam makanan khas Indonesia. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal budaya Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh 13 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran UMI dan 3 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Shimane. Momen yang penuh kebersamaan ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai sistem kesehatan Jepang, yang dikenal dengan infrastruktur medisnya yang maju dan teknologi tinggi.

Diskusi tentang cara Jepang menangani tantangan kesehatan masyarakat dan sistem perawatan kesehatan yang efisien membuka wawasan bagi para mahasiswa untuk membandingkannya dengan sistem kesehatan di Indonesia.

Lebih lanjut, Nasrudin menyampaikan program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan internasional mereka. Melalui interaksi langsung dengan mahasiswa dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Shimane, peserta dapat membangun hubungan yang berpotensi untuk kerjasama di masa depan, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun profesi medis.

"Kegiatan ini juga memberi peserta perspektif global tentang isu kesehatan dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara," tuturnya.

Para peserta juga dapat mengidentifikasi solusi yang telah diterapkan di Jepang, membandingkannya dengan solusi di Indonesia, dan mencari cara untuk menerapkannya dalam konteks Indonesia, mendorong pemikiran kreatif dan inovatif dalam bidang kesehatan global.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru