Komunitas Ojek Online di Makassar Tolak Rencana Merger Grab & GoTo
Senin, 12 Mei 2025 18:00

Suasana aksi unjuk rasa komunitas ojek online atas nama Dobrak Makassar di kawasan CPI Makassar, beberapa waktu lalu. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Komunitas ojek online yang tergabung dalam Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak) Makassar menyuarakan penolakan terhadap wacana merger dua perusahaan ride-hailing terbesar di Indonesia, yakni Grab dan GoTo (induk Gojek).
Koordinator Dobrak Makassar, Eeng, menilai rencana merger antara GoTo dan Grab—perusahaan teknologi berbasis di luar negeri, khususnya Singapura—tidak hanya menyangkut urusan bisnis, tetapi juga mengancam kedaulatan ekonomi digital nasional. Hal ini sebagai bentuk baru penjajahan oleh kapitalisme global terhadap ekonomi rakyat.
Menurut Eeng, penguasaan oleh satu entitas besar seperti itu akan berdampak signifikan bagi para pengemudi ojek online yang selama ini bergantung pada platform digital untuk mencari penghasilan. GoTo selama ini telah melibatkan jutaan pelaku ekonomi kecil dan menengah, dari mitra driver hingga UMKM.
"Banyak dari mereka sebelumnya adalah pengangguran yang secara status sosialnya adalah kaum yang terpinggirkan, kaum marginal. Saat ini mendapat ruang, minimal bisa mengangkat status sosial yang sangat sederhana, sebelumnya tidak memiliki pendapatan. Hari ini sudah memberi jaminan hidup, asap dapur aman dan hak hidup layak," ujar dia, kepada jurnalis
Mewakili aspirasi komunitas ojol di wilayahnya, Eeng menegaskan Dobrak Makassar terus mendesak pemerintah untuk menunjukkan jiwa nasionalisme dengan turun tangan menangani isu ini.
Sikap serupa juga disuarakan oleh Koalisi Ojol Nasional (KON). Ketua KON, Andi Kristiyanto, menyebut merger tersebut berpotensi menciptakan gelombang pengangguran besar-besaran di kalangan driver.
"Pemerintah harus segera hadir sebagai regulator dan sebagai pengawas untuk menyelamatkan penyelenggaraan bisnis transportasi online ini agar tidak terjadi ledakan pengangguran akibat dari merger Grab-Gojek. Tidak hanya itu, merger ini membuat kesejahteraan dan pendapatan driver berkurang," ungkap Andi.
Pekan ini, kabar mengenai rencana akuisisi GoTo oleh Grab semakin santer. Grab dikabarkan menyiapkan dana sebesar Rp33 triliun untuk mengambil alih kendali atas GoTo.
Koordinator Dobrak Makassar, Eeng, menilai rencana merger antara GoTo dan Grab—perusahaan teknologi berbasis di luar negeri, khususnya Singapura—tidak hanya menyangkut urusan bisnis, tetapi juga mengancam kedaulatan ekonomi digital nasional. Hal ini sebagai bentuk baru penjajahan oleh kapitalisme global terhadap ekonomi rakyat.
Menurut Eeng, penguasaan oleh satu entitas besar seperti itu akan berdampak signifikan bagi para pengemudi ojek online yang selama ini bergantung pada platform digital untuk mencari penghasilan. GoTo selama ini telah melibatkan jutaan pelaku ekonomi kecil dan menengah, dari mitra driver hingga UMKM.
"Banyak dari mereka sebelumnya adalah pengangguran yang secara status sosialnya adalah kaum yang terpinggirkan, kaum marginal. Saat ini mendapat ruang, minimal bisa mengangkat status sosial yang sangat sederhana, sebelumnya tidak memiliki pendapatan. Hari ini sudah memberi jaminan hidup, asap dapur aman dan hak hidup layak," ujar dia, kepada jurnalis
Mewakili aspirasi komunitas ojol di wilayahnya, Eeng menegaskan Dobrak Makassar terus mendesak pemerintah untuk menunjukkan jiwa nasionalisme dengan turun tangan menangani isu ini.
Sikap serupa juga disuarakan oleh Koalisi Ojol Nasional (KON). Ketua KON, Andi Kristiyanto, menyebut merger tersebut berpotensi menciptakan gelombang pengangguran besar-besaran di kalangan driver.
"Pemerintah harus segera hadir sebagai regulator dan sebagai pengawas untuk menyelamatkan penyelenggaraan bisnis transportasi online ini agar tidak terjadi ledakan pengangguran akibat dari merger Grab-Gojek. Tidak hanya itu, merger ini membuat kesejahteraan dan pendapatan driver berkurang," ungkap Andi.
Pekan ini, kabar mengenai rencana akuisisi GoTo oleh Grab semakin santer. Grab dikabarkan menyiapkan dana sebesar Rp33 triliun untuk mengambil alih kendali atas GoTo.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Semarak Idul Adha, Grab Bagikan Ratusan Ekor Kambing ke Mitra Pengemudi
Dalam rangka memperingati Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah tahun ini, Grab sukses membagikan ratusan ekor kambing kepada Mitra Pengemudi sebagai bentuk penghargaan
Kamis, 12 Jun 2025 15:37

Ekbis
Gojek Dorong Layanan Prima & Kuliner Lokal Lewat Program Mantap Tawwa
Komitmen tersebut diwujudkan melalui program Mantap Tawwa, yang menjadi bentuk adaptasi terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, sekaligus meningkatkan kompetensi para mitra
Selasa, 10 Jun 2025 20:30

News
Indosat & GoTo Dorong Kedaulatan Digital Lewat Sahabat-AI
Melalui peluncuran Sahabat-AI dengan kapasitas 70 miliar parameter, layanan ini kini hadir dengan fitur chat multibahasa yang bisa diakses publik.
Selasa, 03 Jun 2025 10:22

News
Apresiasi Aksi Ojol, Modantara Bagian Penting Msyarakat Modern
Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital (Modantara) mengapresiasi aksi penyampaian pendapat yang dilakukan oleh sejumlah mitra pengemudi. Aksi hari ini sekaligus menjadi pengingat bahwa sektor mobilitas dan pengantaran digital adalah bagian vital dari kehidupan masyarakat modern.
Sabtu, 24 Mei 2025 11:44

News
Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen Kementerian UMKM, untuk menciptakan ekosistem kemitraan yang kondusif antara pengemudi ojek online, aplikator, dan merchant UMKM.
Jum'at, 23 Mei 2025 14:56
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Perindo Sulsel Sudah Usulkan 24 Calon Ketua DPD Kabupaten/kota ke DPP
2

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
3

Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
4

UMI Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Tertinggi Lingkup LLDIKTI IX
5

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Perindo Sulsel Sudah Usulkan 24 Calon Ketua DPD Kabupaten/kota ke DPP
2

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
3

Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
4

UMI Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Tertinggi Lingkup LLDIKTI IX
5

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi