92% Stok Beras Nasional di Tangan Swasta Tak Halangi Pemerintah Optimalkan Pengendalian Harga
Sabtu, 16 Agu 2025 19:32

Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani. Foto/Istimewa
JAKARTA - Perum Bulog memberikan klarifikasi terkait salah kaprah seputar stok beras nasional. Klarifikasi ini menanggapi pemberitaan yang mengaitkan harga beras yang tetap tinggi meskipun stok beras nasional melimpah.
Perum Bulog menegaskan bahwa sebagian besar stok beras di Indonesia saat ini dikuasai oleh sektor swasta, dengan porsi yang berada di bawah kendali pemerintah hanya sekitar 4 juta ton, atau sekitar 8 persen dari total produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 35 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa terbatasnya penguasaan stok oleh pemerintah menjadi salah satu faktor utama dalam pengendalian harga beras. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Bulog terus berupaya menjaga stabilitas harga untuk kepentingan masyarakat.
"Walaupun porsi kami hanya 8 persen, ruang gerak pemerintah memang terbatas. Namun Bulog tetap memastikan setiap butir beras yang kami kelola digunakan secara strategis untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Meski hanya menguasai sekitar 8% dari produksi nasional, BULOG tetap menjadi badan usaha dengan stok beras terbesar di Indonesia, serta memiliki jaringan distribusi terluas, mencakup pasar tradisional, ritel modern, outlet Rumah Pangan Kita (RPK), dan mitra distribusi lainnya.
Menurut Achmad Rizal Ramdhani, Bulog sangat yakin dapat melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga apabila terjadi gejolak harga.
Hingga pertengahan Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh provinsi melalui operasi pasar, pasar tradisional, dan jaringan ritel modern, dengan tujuan untuk menekan kenaikan harga di tingkat konsumen.
Bulog juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha pangan untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, khususnya menjelang periode konsumsi tinggi.
Pemerintah berharap, melalui langkah-langkah ini, masyarakat memahami bahwa kestabilan harga beras tidak hanya bergantung pada jumlah stok nasional, tetapi juga pada distribusi penguasaan stok dan dinamika pasar yang melibatkan banyak pihak.
Perum Bulog menegaskan bahwa sebagian besar stok beras di Indonesia saat ini dikuasai oleh sektor swasta, dengan porsi yang berada di bawah kendali pemerintah hanya sekitar 4 juta ton, atau sekitar 8 persen dari total produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 35 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa terbatasnya penguasaan stok oleh pemerintah menjadi salah satu faktor utama dalam pengendalian harga beras. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Bulog terus berupaya menjaga stabilitas harga untuk kepentingan masyarakat.
"Walaupun porsi kami hanya 8 persen, ruang gerak pemerintah memang terbatas. Namun Bulog tetap memastikan setiap butir beras yang kami kelola digunakan secara strategis untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Meski hanya menguasai sekitar 8% dari produksi nasional, BULOG tetap menjadi badan usaha dengan stok beras terbesar di Indonesia, serta memiliki jaringan distribusi terluas, mencakup pasar tradisional, ritel modern, outlet Rumah Pangan Kita (RPK), dan mitra distribusi lainnya.
Menurut Achmad Rizal Ramdhani, Bulog sangat yakin dapat melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga apabila terjadi gejolak harga.
Hingga pertengahan Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh provinsi melalui operasi pasar, pasar tradisional, dan jaringan ritel modern, dengan tujuan untuk menekan kenaikan harga di tingkat konsumen.
Bulog juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha pangan untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, khususnya menjelang periode konsumsi tinggi.
Pemerintah berharap, melalui langkah-langkah ini, masyarakat memahami bahwa kestabilan harga beras tidak hanya bergantung pada jumlah stok nasional, tetapi juga pada distribusi penguasaan stok dan dinamika pasar yang melibatkan banyak pihak.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
47 Ribu Keluarga di Gowa Terima Bantuan Beras Selama Juni-Juli 2025
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang kembali mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) PKH dan bantuan sosial kepada warga Kecamatan Tinggimoncong, Paragi dan Tombolopao.
Minggu, 28 Sep 2025 08:10

News
Kabar Gembira! Pupuk Indonesia Salurkan 2.574 Paket Beras SPHP ke Masyarakat
Masyarakat sekitar PT Pupuk Indonesia menyambut baik kegiatan penyaluran 2.574 paket beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berlangsung pada 8–19 September 2025.
Selasa, 09 Sep 2025 12:14

News
Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan inflasi pangan nasional yang terus menunjukkan tren penurunan.
Sabtu, 06 Sep 2025 09:37

Ekbis
Barantin & DPR RI Pastikan Mutu Ekspor Perikanan dan Stok Beras Aman
Kehadiran Kepala Barantin mencerminkan sinergi antarinstansi dalam menjaga keamanan, mutu, dan keberlanjutan pasokan pangan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Kamis, 14 Agu 2025 12:23

Ekbis
Komisi IV DPR RI Sebut Stok Beras di Bulog Makassar Melimpah
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin hadir mendampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto dan rombongan saat melakukan kunjungan kerja di Kompleks Pergudangan Panaikang, Perum Bulog.
Selasa, 12 Agu 2025 10:46
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Rayakan Milad ke-64, Ikami Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan di Samarinda
3

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
4

Pertamina Pastikan Ketersediaan LPG Aman di Sulselbar lewat Monitoring Ketat
5

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Rayakan Milad ke-64, Ikami Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan di Samarinda
3

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
4

Pertamina Pastikan Ketersediaan LPG Aman di Sulselbar lewat Monitoring Ketat
5

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA