Startup Petrojel Ubah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel, Wakili Makassar di Program KINETIK NEX
Rabu, 27 Agu 2025 18:34

Suasana Peluncuran Program Kewirausahaan KINETIK NEX di Makassar, Rabu (27/8/2025). Sebanyak 15 startup energi bersih dari seluruh Indonesia terpilih untuk mengikuti program inkubasi ini. Foto: Ist
MAKASSAR - Program Kewirausahaan KINETIK NEX resmi diluncurkan di Makassar, Rabu (27/8/2025). Sebanyak 15 startup energi bersih dari seluruh Indonesia terpilih untuk mengikuti program inkubasi ini, termasuk Petrojel, perusahaan rintisan asal Makassar yang mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel.
KINETIK NEX merupakan inisiatif yang dijalankan oleh New Energy Nexus Indonesia dengan dukungan KINETIK, kemitraan antara Australia dan Indonesia di bidang iklim, energi terbarukan, dan infrastruktur. Program ini menargetkan lahirnya inovasi lokal yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.
Startup Petrojel menjadi sorotan karena menghadirkan solusi konkret terhadap dua masalah besar sekaligus: limbah minyak goreng bekas dan kebutuhan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan teknologi bioproses yang dikembangkan, Petrojel mampu mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel berkualitas tinggi tanpa bahan kimia berbahaya.
Pendiri Petrojel, Sendy Akhmad Nugraha, menyebut program ini sebagai peluang besar untuk memperluas dampak inovasi mereka. “Program ini memberi kami kesempatan untuk mengembangkan teknologi lebih lanjut, memperluas jejaring, dan menjangkau lebih banyak komunitas yang bisa merasakan manfaat energi bersih dari limbah,” ujar Sendy.
Biodiesel hasil produksi Petrojel dapat digunakan oleh petani, nelayan, hingga industri kecil sebagai alternatif solar. Dengan harga yang lebih terjangkau, solusi ini bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu sektor masyarakat kecil yang masih bergantung pada bahan bakar konvensional.
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, menyampaikan apresiasinya kepada para wirausahawan yang terpilih. “Sekali lagi, selamat kepada 15 startup yang lolos. Sangat menginspirasi melihat pengusaha lokal seperti Petrojel menjadi pelopor energi terbarukan,” katanya.
Senada dengan itu, Walikota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan dukungan pemerintah kota terhadap program yang selaras dengan agenda transisi energi. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung program pemerintah dan upaya menjaga lingkungan. Kehadiran startup seperti Petrojel membuktikan bahwa Makassar memiliki potensi besar dalam inovasi energi bersih,” ujarnya.
Dukungan dari Pemerintah Australia dalam program ini juga cukup signifikan. Second Secretary Climate and Infrastructure Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Tahnia Allauddin, menilai langkah ini sebagai simbol penting dari fokus kawasan timur Indonesia. “Sangat menyenangkan melihat inovasi teman-teman. Fakta bahwa program ini diluncurkan di Makassar menunjukkan pentingnya solusi iklim yang dipimpin dari Indonesia timur,” ucapnya.
Ia menambahkan, Australia bangga dapat mendukung transisi energi Indonesia melalui berbagai program, termasuk KINETIK. Melalui inisiatif ini, pemerintah Australia mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar untuk mendukung agenda transisi energi di Indonesia.
KINETIK NEX sendiri akan memberikan dukungan intensif selama delapan minggu berupa pendampingan bisnis, mentoring, serta akses ke jejaring investor. Dari 15 startup terpilih, lima di antaranya berpeluang menerima pendanaan total Rp1,6 miliar untuk mengembangkan solusi iklim mereka.
Direktur Kerja Sama Multilateral dan Keuangan Berkelanjutan Kementerian Keuangan, Boby Wahyu Hernawan, mengingatkan bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata. “Aksi iklim ke depan menuntut kreativitas. Program ini harus melahirkan manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan energi dan pangan,” jelasnya.
Boby menekankan bahwa kebutuhan investasi iklim global mencapai 8,5 triliun dolar AS per tahun, sementara kontribusi APBN hanya menutup sekitar 12,3 persen dari kebutuhan mitigasi tahunan. Karena itu, kolaborasi dengan sektor swasta dan dukungan internasional sangat penting untuk menutup celah pendanaan.
KINETIK NEX diharapkan melahirkan model bisnis baru berbasis energi terbarukan yang lahir dari komunitas akar rumput. Startup seperti Petrojel diyakini menjadi aktor penting dalam membuka sumber ekonomi baru sekaligus memperkuat pembangunan berkelanjutan di daerah.
Program ini juga akan mempertemukan para pelaku inovasi dengan komunitas iklim melalui lokakarya yang digelar di Makassar, Ambon, dan Kupang. Selain itu, KINETIK NEX juga menyediakan pelatihan khusus bagi jurnalis agar mereka dapat menyampaikan isu perubahan iklim dengan lebih kuat kepada publik.
Bagi Petrojel, langkah awal di KINETIK NEX merupakan pijakan untuk tumbuh lebih besar. Mereka menargetkan perluasan jaringan pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga hingga usaha kecil serta peningkatan kapasitas produksi biodiesel. Dengan demikian, dampaknya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Program KINETIK NEX menjadi bukti bahwa inovasi lokal dari Indonesia timur mampu menembus panggung nasional bahkan internasional. Petrojel dari Makassar kini membawa harapan baru: energi bersih berbasis komunitas yang lahir dari limbah, untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
KINETIK NEX merupakan inisiatif yang dijalankan oleh New Energy Nexus Indonesia dengan dukungan KINETIK, kemitraan antara Australia dan Indonesia di bidang iklim, energi terbarukan, dan infrastruktur. Program ini menargetkan lahirnya inovasi lokal yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.
Startup Petrojel menjadi sorotan karena menghadirkan solusi konkret terhadap dua masalah besar sekaligus: limbah minyak goreng bekas dan kebutuhan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan teknologi bioproses yang dikembangkan, Petrojel mampu mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel berkualitas tinggi tanpa bahan kimia berbahaya.
Pendiri Petrojel, Sendy Akhmad Nugraha, menyebut program ini sebagai peluang besar untuk memperluas dampak inovasi mereka. “Program ini memberi kami kesempatan untuk mengembangkan teknologi lebih lanjut, memperluas jejaring, dan menjangkau lebih banyak komunitas yang bisa merasakan manfaat energi bersih dari limbah,” ujar Sendy.
Biodiesel hasil produksi Petrojel dapat digunakan oleh petani, nelayan, hingga industri kecil sebagai alternatif solar. Dengan harga yang lebih terjangkau, solusi ini bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu sektor masyarakat kecil yang masih bergantung pada bahan bakar konvensional.
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, menyampaikan apresiasinya kepada para wirausahawan yang terpilih. “Sekali lagi, selamat kepada 15 startup yang lolos. Sangat menginspirasi melihat pengusaha lokal seperti Petrojel menjadi pelopor energi terbarukan,” katanya.
Senada dengan itu, Walikota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan dukungan pemerintah kota terhadap program yang selaras dengan agenda transisi energi. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung program pemerintah dan upaya menjaga lingkungan. Kehadiran startup seperti Petrojel membuktikan bahwa Makassar memiliki potensi besar dalam inovasi energi bersih,” ujarnya.
Dukungan dari Pemerintah Australia dalam program ini juga cukup signifikan. Second Secretary Climate and Infrastructure Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Tahnia Allauddin, menilai langkah ini sebagai simbol penting dari fokus kawasan timur Indonesia. “Sangat menyenangkan melihat inovasi teman-teman. Fakta bahwa program ini diluncurkan di Makassar menunjukkan pentingnya solusi iklim yang dipimpin dari Indonesia timur,” ucapnya.
Ia menambahkan, Australia bangga dapat mendukung transisi energi Indonesia melalui berbagai program, termasuk KINETIK. Melalui inisiatif ini, pemerintah Australia mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar untuk mendukung agenda transisi energi di Indonesia.
KINETIK NEX sendiri akan memberikan dukungan intensif selama delapan minggu berupa pendampingan bisnis, mentoring, serta akses ke jejaring investor. Dari 15 startup terpilih, lima di antaranya berpeluang menerima pendanaan total Rp1,6 miliar untuk mengembangkan solusi iklim mereka.
Direktur Kerja Sama Multilateral dan Keuangan Berkelanjutan Kementerian Keuangan, Boby Wahyu Hernawan, mengingatkan bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata. “Aksi iklim ke depan menuntut kreativitas. Program ini harus melahirkan manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan energi dan pangan,” jelasnya.
Boby menekankan bahwa kebutuhan investasi iklim global mencapai 8,5 triliun dolar AS per tahun, sementara kontribusi APBN hanya menutup sekitar 12,3 persen dari kebutuhan mitigasi tahunan. Karena itu, kolaborasi dengan sektor swasta dan dukungan internasional sangat penting untuk menutup celah pendanaan.
KINETIK NEX diharapkan melahirkan model bisnis baru berbasis energi terbarukan yang lahir dari komunitas akar rumput. Startup seperti Petrojel diyakini menjadi aktor penting dalam membuka sumber ekonomi baru sekaligus memperkuat pembangunan berkelanjutan di daerah.
Program ini juga akan mempertemukan para pelaku inovasi dengan komunitas iklim melalui lokakarya yang digelar di Makassar, Ambon, dan Kupang. Selain itu, KINETIK NEX juga menyediakan pelatihan khusus bagi jurnalis agar mereka dapat menyampaikan isu perubahan iklim dengan lebih kuat kepada publik.
Bagi Petrojel, langkah awal di KINETIK NEX merupakan pijakan untuk tumbuh lebih besar. Mereka menargetkan perluasan jaringan pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga hingga usaha kecil serta peningkatan kapasitas produksi biodiesel. Dengan demikian, dampaknya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Program KINETIK NEX menjadi bukti bahwa inovasi lokal dari Indonesia timur mampu menembus panggung nasional bahkan internasional. Petrojel dari Makassar kini membawa harapan baru: energi bersih berbasis komunitas yang lahir dari limbah, untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
(GUS)
Berita Terkait

News
Workshop Digital Kalla Institute Dorong Mahasiswa Melek Teknologi
Kalla Institute membekali mahasiswa dengan keterampilan digital yang relevan melalui Workshop bertajuk “Cerdas Digital: Membangun Bisnis & Prestasi Akademik di Era Digital”.
Kamis, 17 Jul 2025 18:28

Ekbis
Telkom Dukung Wirausaha Kreatif Lewat Pelatihan Bisnis Parfum di Makassar
Telkom Regional 5 kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pelaku usaha lewat program Just on Indibiz Insight dengan tema Parfumpreneur: Peluang Emas di Bisnis Parfum.
Selasa, 01 Jul 2025 13:57

News
Peringati Hari Kartini, GMTD Gelar Pelatihan Kewirausahaan 'Tabung Karya'
GMTD menyelenggarakan kegiatan bertajuk Tabung Karya (Tanjung Bunga Berkarya), sebuah program pelatihan kewirausahaan yang melibatkan 50 ibu rumah tangga.
Kamis, 24 Apr 2025 17:48

News
PLN Resmikan Rumah Cahaya Kendari, Cetak Generasi Muda Siap Kerja & Berwirausaha
PLN meresmikan Rumah Cahaya Kendari, sebuah pusat pelatihan keterampilan yang bertujuan untuk mencetak generasi muda yang siap kerja dan berwirausaha.
Jum'at, 20 Des 2024 18:28

Ekbis
TDA Makassar Target Hadirkan JK hingga Susi Pudjiastuti di Pesta Wirausaha 2025
Komunitas Pengusaha Tangan di Atas (TDA) Makassar bakal kembali menyelenggarakan ajang akbar Pesta Wirausaha 2025. Ajang ini rencananya bakal berlangsung pada April tahun depan.
Jum'at, 20 Des 2024 17:19
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

PD Parkir Makassar Siap Luncurkan Pembayaran Digital Berbasis QRIS
2

LPS Pangkas Bunga Penjaminan Bank Umum Jadi 3,75 Persen
3

Prof Sukardi Weda Ramaikan Bursa Bakal Calon Rektor Unhas
4

XLSMART Bina 5.044 Teman UMKM di 58 Daerah se-Indonesia
5

OJK Sulselbar Sosialisasi Pedoman SETARA, Dorong PUJK Lebih Ramah Difabel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

PD Parkir Makassar Siap Luncurkan Pembayaran Digital Berbasis QRIS
2

LPS Pangkas Bunga Penjaminan Bank Umum Jadi 3,75 Persen
3

Prof Sukardi Weda Ramaikan Bursa Bakal Calon Rektor Unhas
4

XLSMART Bina 5.044 Teman UMKM di 58 Daerah se-Indonesia
5

OJK Sulselbar Sosialisasi Pedoman SETARA, Dorong PUJK Lebih Ramah Difabel