CSR Berdaya Guna, Huabao Sabet Dua Penghargaan di Ajang BISRA 2025

Rabu, 05 Nov 2025 19:24
CSR Berdaya Guna, Huabao Sabet Dua Penghargaan di Ajang BISRA 2025
Huabao Indonesia berhasil meraih dua penghargaan di bidang CSR pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards 2025 (BISRA 2025). Foto/Istimewa
Comment
Share
MOROWALI - PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau Huabao Indonesia berhasil meraih dua penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility (CSR) pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards 2025 (BISRA 2025) yang bertajuk “Transforming CSR Into Meaningful Impact During Uncertain Time”, pada awal Oktober lalu.

Huabao Indonesia, bagian dari Zhengshi Holding Group, menegaskan komitmennya untuk menginternalisasi prinsip keberlanjutan di seluruh lini bisnis. Fokus utama perusahaan adalah menyalurkan CSR yang berdampak nyata pada pembangunan daerah, khususnya melalui proyek infrastruktur Bandara Maleo Morowali dan program pendidikan Huabao Youth Empowering Chambers (HYEC).

Departement External Huabao Indonesia, Zheng Yong, yang menerima penghargaan di Lavva Lounge Plaza Senayan, Lobby Palem Lantai P4, menyatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap konsistensi Huabao dalam mengelola Pilar Sosial sebagai bagian dari kerangka keberlanjutan.

"Huabao akan terus menginternalisasi prinsip sustainability ke dalam sistem kerja organisasi secara menyeluruh, salah satunya melalui program-program CSR yang memiliki dampak positif terhadap masyarakat khususnya di sekitar lingkar industri," kata dia.

Sementara itu, External Manager Huabao Indonesia, Cipto Rustianto, menjelaskan, Zhenshi Holding Group telah menuntaskan dua proyek CSR di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek tersebut meliputi perpanjangan landasan pacu Bandara Maleo dan perbaikan ruas jalan Trans Sulawesi di Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat.

"Landasan pacu Bandara Maleo diperpanjang dari 1.500 meter menjadi 1.800 meter dengan lebar 30 meter," ungkap Cipto.

Proyek Bandara Maleo ini menelan investasi sekitar 10 juta dolar AS atau setara Rp164 miliar. Sedangkan CSR di bidang pendidikan melalui HYEC bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia lokal agar mampu bersaing secara global dan terserap di berbagai industri.

“Kami berharap dengan program HYEC ini mampu mendorong daya saing SDM lokal bisa lebih kompetitif baik di dalam industri dalam negeri maupun industri luar negeri. Karena dalam HYEC tersebut, para siswa dibekali pembelajaran soft skill yang menjadi modal utama bisa di serap di industri,” jelas Cipto.

Program HYEC telah digelar sejak 2023, menyasar siswa-siswi di Kabupaten Morowali. Program ini meliputi pembelajaran soft skill seperti Public Speaking dan Problem Solving untuk siswa SMK di SMK 1 Bungku Barat dan SMK 2 Bungku Barat.

Sementara itu, pembelajaran Bahasa Mandarin diterapkan untuk anak-anak SD di SD Tondo dan TK Assyahfa di Desa Topogaro, dengan metode bermain sambil belajar.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru