Inovasi Otomasi Rasio Slag Furnace PT Vale Raih Gold Achievement di OPEXCON 2025

Jum'at, 14 Nov 2025 12:52
Inovasi Otomasi Rasio Slag Furnace PT Vale Raih Gold Achievement di OPEXCON 2025
Pada ajang OPEXCON 2025, inovasi otomasi pengaturan rasio Silica/Magnesia (S/M) pada slag furnace berbasis machine learning dari PT Vale berhasil meraih Gold Achievement. Foto/IST
Comment
Share
JAKARTA - Industri nikel Indonesia kembali mencatat tonggak penting dalam upaya memperkuat standar operational excellence nasional. Pada ajang Operational Excellence Conference (OPEXCON) 2025, inovasi otomasi pengaturan rasio Silica/Magnesia (S/M) pada slag furnace berbasis machine learning berhasil meraih Gold Achievement.

Solusi ini dikembangkan dan diimplementasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”), anggota MIND ID (Mining Industry Indonesia Holding), sebagai bagian dari perjalanan transformasi digital yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi fondasi peningkatan kinerja operasional perusahaan.

Penghargaan tersebut menegaskan posisi PT Vale sebagai perusahaan pertambangan yang mampu mengintegrasikan operational excellence, keselamatan, dan teknologi tingkat lanjut untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. Di tengah meningkatnya tuntutan terhadap efisiensi, keandalan produksi, dan standar keberlanjutan global, capaian ini mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan untuk menghadirkan operasi nikel berkelas dunia yang aman, cerdas, dan rendah emisi.

Proyek pemenang penghargaan ini menjawab salah satu tantangan historis dalam proses peleburan nikel: ketidakstabilan rasio S/M pada slag furnace yang berakibat pada aliran slag yang tidak optimal dan menurunnya produksi.

Dengan memanfaatkan teknologi machine learning yang terintegrasi langsung dengan sistem kendali lapangan, PT Vale meningkatkan S/M compliance dari rata-rata 89% menjadi 95%, sekaligus menghapus kebutuhan penyesuaian manual 24/7 yang selama ini membebani engineer dan operator.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keandalan proses, tetapi juga mendongkrak produktivitas dengan potensi pemulihan produksi hingga ±182 ton nikel per tahun, serta mengurangi risiko operasional secara signifikan.

Inisiatif ini dijalankan oleh tim proyek “Slag Aman Tidur Nyenyak”, yang terdiri dari berbagai fungsi kunci dalam operasi pemrosesan nikel. Tim dipimpin oleh Ikra Setya Utama selaku Project Lead dengan anggota Yuda Kusumah, Mawaz Rindra Dihari, Amelia Welirangan, Ruti Pusakawati, Syahril Yusuf, dan Fitrian Oddang. Kolaborasi lintas disiplin tersebut memungkinkan integrasi analisis proses, otomasi, laboratorium, hingga quality assurance dalam satu sistem komprehensif.

“Pengakuan ini menunjukkan bahwa operational excellence bukan sekadar konsep bagi kami, tetapi sistem yang hidup dalam setiap aspek kerja,” ujar Bernardus Irmanto, Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia.

“Dengan memadukan disiplin proses, keselamatan, dan kecerdasan buatan, kami membuktikan bahwa industri pertambangan di Indonesia dapat berada di garis depan inovasi global. Prestasi ini adalah bukti bahwa transformasi digital yang dijalankan dengan tujuan yang jelas mampu menghasilkan peningkatan nyata bagi perusahaan, lingkungan, dan masyarakat," sambung dia.

Keberhasilan proyek ini berakar pada pendekatan lintas fungsi yang melibatkan Process Plant Operations, Automation, Quality Assurance Engineer, Laboratorium, dan Operational Excellence. Melalui integrasi data real-time, neural network, analisa XRF laboratorium, serta sistem kendali PLC, PT Vale menciptakan platform otomasi yang mampu mengambil keputusan mandiri terhadap kecepatan conveyor West Block (WB) dan East Block (EB) demi menjaga rasio slag tetap optimal. Pendekatan ini menghilangkan delay yang sebelumnya mencapai 30–150 menit menjadi 0 menit, serta menghapus repetitive task yang berpotensi menimbulkan kelelahan operator.

Prestasi ini memiliki makna strategis bagi Indonesia. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, peningkatan efisiensi dan reliabilitas produksi merupakan fondasi penting bagi kontribusi Indonesia dalam rantai pasok mineral kritis global. Di tengah transisi energi dan meningkatnya permintaan nikel untuk kendaraan listrik, baterai, dan infrastruktur energi bersih, inovasi seperti ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok yang andal dan bertanggung jawab.

“Pencapaian ini menunjukkan kematangan budaya perbaikan berkelanjutan di Vale,” tambah Zainuddin, Head of Operational Excellence PT Vale.

“Inovasi ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tetapi tentang menciptakan proses yang lebih aman, efisien, dan berwawasan masa depan. Dengan pemanfaatan machine learning yang terintegrasi, kami tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan jangka panjang perusahaan," lanjut dia.

Implementasi otomasi slag furnace ini juga selaras dengan agenda perusahaan untuk menurunkan emisi dan meningkatkan efisiensi energi. Dengan stabilitas furnace yang lebih baik dan berkurangnya variabilitas proses, inisiatif tersebut berpotensi mengurangi emisi hingga 6.000 ton CO₂eq per tahun—setara penyerapan lebih dari 250.000 pohon. Teknologi ini kini diperluas ke area operasional lain, termasuk pengaturan sulfur dan batubara, yang menandai fase baru otomatisasi cerdas di seluruh rantai produksi perusahaan.

Di bawah kepemimpinan MIND ID, raihan Gold Achievement ini menjadi bukti nyata peran perusahaan BUMN dan mitra strategisnya dalam mendorong transformasi tambang Indonesia menuju standar operasi yang modern, aman, dan bertanggung jawab. Di tengah dinamika industri global dan tuntutan transparansi yang semakin tinggi, PT Vale menunjukkan bahwa pertumbuhan, keberlanjutan, dan teknologi dapat berjalan beriringan serta saling memperkuat.

“Gold Achievement ini bukan akhir, tetapi fondasi untuk tahap transformasi berikutnya,” ujar Zainuddin.

“Kami akan terus memperkuat disiplin operasional, memanfaatkan teknologi, dan memastikan setiap peningkatan memberikan manfaat bagi negara, masyarakat, dan generasi yang akan datang," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru