Anggaran Pemprov Sulsel Menipis, Pj Gubernur Fokus Bayar Utang dan Pilkada
Gusti Ridani
Senin, 18 Sep 2023 18:45
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo. Foto/Gusti Ridani
MAKASSAR - Pemprov Sulsel akan melakukan penghematan anggaran dalam APBD perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh utang Pemprov dan juga akan berlangsungnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang menelan anggaran cukup banyak.
Diketahui, anggaran Pilgub Sulsel sebesar Rp244 miliar. Sementara utang Pemprov yang tak diketahui jumlahnya itu merupakan kewajiban provinsi terkait Dana Bagi Hasil (DBH) ke Kabupaten/Kota.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, anggaran Pilkada perlu diprioritaskan karena itu merupakan kebutuhan mendesak dan belum direncanakan sebelumnya.
"Saya bilang 40 persen dana Pemilu dan Pilkada yang harus diselesaikan. Otomatis harus dilakukan penghematan. Program lain ditajamkan kembali disesuaikan dengan program prioritas. Alhamdulillah bisa dilakukan, DPRD sudah disetujui semua untuk mendukung pemilu," ucap Bahtiar, di Kantor Gubernur Sulsel sebelum melakukan Rakor pengendalian inflasi dengan Mentan SYL, Senin (18/9/23).
Utang DBH ke Kabupaten Kota kata Bahtiar, harus dibayarkan di APBD perubahan ini. Karena itu adalah hak daerah yang harus dibayarkan 100 persen.
"Otomatis harus diselesaikan, karena pemerintahan itu kan bagian sistem yang berkelanjutan jadi jangan liat hari kemarin. Itu adalah kewajiban pemerintah daerah dan menumpuknya sampai sekarang, dan itu akan saya selesaikan semua," terangnya.
Dengan demikian, kata Bahtiar, anggaran makin menipis. Maka dari itu, dirinya hanya fokus pada perintah Presiden. Seperti menyukseskan pemilu, penanganan inflasi, penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, menjaga stabilitas politik keamanan daerah dan menjaga kedaulatan pangan.
Dengan itu, dirinya akan mengandalkan investasi di Sulsel. Sebab membangun daerah menggunakan APBD menurutnya sangat sulit. "Maka mau tidak mau ada investasi, investasi dari swasta pasti, dari dalam negeri maupun luar negeri," jelasnya.
Selain itu, Bahtiar bahkan akan membubarkan Staf Khusus (Stafsus) Gubernur dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Hal ini dinilai juga akan mengurangi beban anggaran APBD. Dirinya akan mengutamakan penggunaan pejabat struktural dalam pemerintahan.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, Pj Gubernur Sulsel akan lebih mengutamakan struktural pemerintahan.
"Artinya, struktur pemerintahan itu berarti orang-orang yang memiliki kompetensi tugas kewenangan sesuai jabatan yang diberikan. Jadi beliau sebenarnya lebih memberikan kepercayaan kepada jajaran ASN Pemprov untuk membantu dalam proses jajaran pemerintahan," jelasnya beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Arsjad menyebut, Bahtiar akan tetap mendengarkan masukan-masukan dari segala pihak demi Sulsel yang lebih baik. Adapun soal penghapusan Stafsus dan TGUPP itu, kata dia, mengacu pada subtansi dan peran Stafsus. Ia mengatakan, keberadaan Stafsus itu bisa menjadi pertimbangan Gubernur.
Ia menjelaskan, ketika masa jabatan Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman) berkahir, maka SK juga akan berakhir pula. "Ketika Gubernur berakhir dengan serta merta diikuti seperti itu, disesuaikan. Kecuali kalau memang dalam SK penegasan itu ada hal lain yang diatur dalam periodesasinya. Misalnya, Januari sampai Desember, tentu kita akan menghormati itu," tutup Arsjad.
Diketahui, anggaran Pilgub Sulsel sebesar Rp244 miliar. Sementara utang Pemprov yang tak diketahui jumlahnya itu merupakan kewajiban provinsi terkait Dana Bagi Hasil (DBH) ke Kabupaten/Kota.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, anggaran Pilkada perlu diprioritaskan karena itu merupakan kebutuhan mendesak dan belum direncanakan sebelumnya.
"Saya bilang 40 persen dana Pemilu dan Pilkada yang harus diselesaikan. Otomatis harus dilakukan penghematan. Program lain ditajamkan kembali disesuaikan dengan program prioritas. Alhamdulillah bisa dilakukan, DPRD sudah disetujui semua untuk mendukung pemilu," ucap Bahtiar, di Kantor Gubernur Sulsel sebelum melakukan Rakor pengendalian inflasi dengan Mentan SYL, Senin (18/9/23).
Utang DBH ke Kabupaten Kota kata Bahtiar, harus dibayarkan di APBD perubahan ini. Karena itu adalah hak daerah yang harus dibayarkan 100 persen.
"Otomatis harus diselesaikan, karena pemerintahan itu kan bagian sistem yang berkelanjutan jadi jangan liat hari kemarin. Itu adalah kewajiban pemerintah daerah dan menumpuknya sampai sekarang, dan itu akan saya selesaikan semua," terangnya.
Dengan demikian, kata Bahtiar, anggaran makin menipis. Maka dari itu, dirinya hanya fokus pada perintah Presiden. Seperti menyukseskan pemilu, penanganan inflasi, penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, menjaga stabilitas politik keamanan daerah dan menjaga kedaulatan pangan.
Dengan itu, dirinya akan mengandalkan investasi di Sulsel. Sebab membangun daerah menggunakan APBD menurutnya sangat sulit. "Maka mau tidak mau ada investasi, investasi dari swasta pasti, dari dalam negeri maupun luar negeri," jelasnya.
Selain itu, Bahtiar bahkan akan membubarkan Staf Khusus (Stafsus) Gubernur dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Hal ini dinilai juga akan mengurangi beban anggaran APBD. Dirinya akan mengutamakan penggunaan pejabat struktural dalam pemerintahan.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, Pj Gubernur Sulsel akan lebih mengutamakan struktural pemerintahan.
"Artinya, struktur pemerintahan itu berarti orang-orang yang memiliki kompetensi tugas kewenangan sesuai jabatan yang diberikan. Jadi beliau sebenarnya lebih memberikan kepercayaan kepada jajaran ASN Pemprov untuk membantu dalam proses jajaran pemerintahan," jelasnya beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Arsjad menyebut, Bahtiar akan tetap mendengarkan masukan-masukan dari segala pihak demi Sulsel yang lebih baik. Adapun soal penghapusan Stafsus dan TGUPP itu, kata dia, mengacu pada subtansi dan peran Stafsus. Ia mengatakan, keberadaan Stafsus itu bisa menjadi pertimbangan Gubernur.
Ia menjelaskan, ketika masa jabatan Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman) berkahir, maka SK juga akan berakhir pula. "Ketika Gubernur berakhir dengan serta merta diikuti seperti itu, disesuaikan. Kecuali kalau memang dalam SK penegasan itu ada hal lain yang diatur dalam periodesasinya. Misalnya, Januari sampai Desember, tentu kita akan menghormati itu," tutup Arsjad.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Logistik Pilkada 2024 Tiba di Bantaeng, Bawaslu Perketat Pengawasan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantaeng memastikan pengawasan ketat terhadap logistik Pilkada 2024. Pengawasan tersebut untuk menjaga integritas pemilihan.
Kamis, 03 Okt 2024 16:23
News
Pemprov Sulsel Raih Indeks Pembangunan Statistik Kategori Baik Tahun 2024
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menerima hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPPS) Tahun 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam hasil EPPS ini, Sulsel berhasil meraih predikat baik
Rabu, 02 Okt 2024 18:18
Ekbis
Bank Indonesia Dorong Penguatan Sulsel jadi Pusat Ekonomi Syariah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengajak semua pihak menggaungkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terkhusus di Sulsel.
Selasa, 01 Okt 2024 15:16
Sulsel
Pengamat Sebut Alasan Kader PDIP Sulit Menang di Pilgub Sulsel
Pengamat Politik Unhas, Prof Sukri Tamma tak menampik sejarah politik di Sulsel yang memang tidak pernah dimenangkan PDIP. Faktor penyebabnya ada begitu banyak, salah satunya soal ketokohan kader yang dimiliki.
Minggu, 29 Sep 2024 14:10
Sulsel
Ada Yang Tembus Rp2 M, KPU Umumkan Dana Kampanye 70 Paslon di Sulsel
KPU Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan 24 KPU kabupaten/kota mengumumkan laporan dana awal kampanye (LADK) Paslon pada Sabtu, 28 September 2024 hari ini.
Sabtu, 28 Sep 2024 18:58
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
6
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam
7
Darmawangsyah Tegaskan Komitmen Jaga Keberlanjutan Program di Gowa