UMI Segera Hadirkan Prodi Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Selasa, 07 Mei 2024 18:58

Press conference pendirian Prodi Spesialis Obsteri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UMI, Selasa (7/5/2024). Foto: SINDO Makassar/Agus Nyomba
MAKASSAR - Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) segera membuka Program Studi (Prodi) Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Pendirian prodi ini ditandai hadirnya tim kelembagaan Dikti dalam rangka evaluasi lapangan pengusulan UMI untuk pembukaan Program Studi Spesialis Obstetri dan Ginekologi, kemarin.
Dekan Fakultas Kedokteran UMI Dr dr H Nasrudin Andi Mappaware mengatakan, pihaknya sudah berupaya sejak empat tahun terakhir dalam proses pembukaan program studi spesialis ini.
"Dan alhamdulillah har ini sudah ada tim dari kelembagaan dikti melakukan asesmen lapangan, dan melihat langsung tim yang ada di UMI," kata dia saat presscon, Selasa (7/5/2024).
Dia menjelaskan, dari 113 Fakultas Kedokteran di Indonesia, baru ada 17 yang berhasil membuka program studi spesialis, itu pun kata dia lebih banyak perguruan tinggi negeri (PTN).
"Kalau kalau UMI sudah berhasil buka, menjadi yang ke 18 dan kami ini merupakan perguruan tinggi swasta," jelasnya.
Nasrudin Andi Mappaware menjelaskan, ada beberapa syarat yang memang sangat sulit dipenuhi. Namun dua tahun terakhir ada relaksasi aturan sehingga pihaknya berupaya mengusulkan agar bisa membuka program studi spesialis ini.
"Kalau dulu harus ada dokter spesialisnya minimal 5 orang, sekarang sudah lebih relaksasi syaratnya. Karena kalau spesialis masih ada lebih dalam lagi yakni sub spesialis. Ini yang paling penting," katanya.
Pada asesmen lapangan tersebut, selain dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, beberapa lembaga juga hadir, seperti perwakilan dari Kementerian Kesehatan, juga dari pihak Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).
Nasruddin menjelaskan, memang banyak lembaga yang harus melakukan evaluasi untuk pembukaan program studi spesialis tersebut, karena bukan hanya dilihat dari universitasnya, tapi sarana prasarana hingga sumber daya manusianya.
"Kita juga sudah punya rumah sakit yang sekarang sudah standar purna, sehingga sangat mendukung untuk pembukaan program studi spesialis ini," katanya.
Dia menjelaskan, biasanya setelah observasi lapangan tim dari LLDikti akan membahasnya langsung untuk hasil dari evaluasinya. "Mudah-mudahan pekan kedua atau diharap bulan ini sudah ada izin untuk pembukaannya," katanya.
Sementara Rektor UMI Prof Sufirman Rahman
mengatakan, asesmen lapangan dan kehadiran para tim evaluator jadi berkah tersendiri untuk UMI. "InsyaAllah kalau sudah keluar (SK). UMI merupakan perguruan tinggi pertama di luar Pulau Jawa yang buka program studi spesialis ini," kata dia.
Meski demikian, dirinya menjelaskan, UMI dengan ciri khasnya itu selalu hadir kalau ada kebutuhan di tengah masyrakat. "Kita lihat kita kekurangan untuk tenaga spesialis khusus Obstetri dan Ginekologi itu secara keseluruhan 72 ribu tenaga, untuk menjawab kebutuhan disitulah UMI hadir," kata dia.
Selain itu kata dia, kalau program spesialis ini sudah hadir diharap bisa terus eksis terus untuk ummat bangsa dan negara. "Kalau Program Studi Obstetri dan Ginekologi ada tentu UMI akan terlibat dalam mensejahterakan rakyat. Karena kalau ibu sehat dan anak sehat tentu akan membawa bangsa ini lebih maju," tandasnya.
Pendirian prodi ini ditandai hadirnya tim kelembagaan Dikti dalam rangka evaluasi lapangan pengusulan UMI untuk pembukaan Program Studi Spesialis Obstetri dan Ginekologi, kemarin.
Dekan Fakultas Kedokteran UMI Dr dr H Nasrudin Andi Mappaware mengatakan, pihaknya sudah berupaya sejak empat tahun terakhir dalam proses pembukaan program studi spesialis ini.
"Dan alhamdulillah har ini sudah ada tim dari kelembagaan dikti melakukan asesmen lapangan, dan melihat langsung tim yang ada di UMI," kata dia saat presscon, Selasa (7/5/2024).
Dia menjelaskan, dari 113 Fakultas Kedokteran di Indonesia, baru ada 17 yang berhasil membuka program studi spesialis, itu pun kata dia lebih banyak perguruan tinggi negeri (PTN).
"Kalau kalau UMI sudah berhasil buka, menjadi yang ke 18 dan kami ini merupakan perguruan tinggi swasta," jelasnya.
Nasrudin Andi Mappaware menjelaskan, ada beberapa syarat yang memang sangat sulit dipenuhi. Namun dua tahun terakhir ada relaksasi aturan sehingga pihaknya berupaya mengusulkan agar bisa membuka program studi spesialis ini.
"Kalau dulu harus ada dokter spesialisnya minimal 5 orang, sekarang sudah lebih relaksasi syaratnya. Karena kalau spesialis masih ada lebih dalam lagi yakni sub spesialis. Ini yang paling penting," katanya.
Pada asesmen lapangan tersebut, selain dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, beberapa lembaga juga hadir, seperti perwakilan dari Kementerian Kesehatan, juga dari pihak Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).
Nasruddin menjelaskan, memang banyak lembaga yang harus melakukan evaluasi untuk pembukaan program studi spesialis tersebut, karena bukan hanya dilihat dari universitasnya, tapi sarana prasarana hingga sumber daya manusianya.
"Kita juga sudah punya rumah sakit yang sekarang sudah standar purna, sehingga sangat mendukung untuk pembukaan program studi spesialis ini," katanya.
Dia menjelaskan, biasanya setelah observasi lapangan tim dari LLDikti akan membahasnya langsung untuk hasil dari evaluasinya. "Mudah-mudahan pekan kedua atau diharap bulan ini sudah ada izin untuk pembukaannya," katanya.
Sementara Rektor UMI Prof Sufirman Rahman
mengatakan, asesmen lapangan dan kehadiran para tim evaluator jadi berkah tersendiri untuk UMI. "InsyaAllah kalau sudah keluar (SK). UMI merupakan perguruan tinggi pertama di luar Pulau Jawa yang buka program studi spesialis ini," kata dia.
Meski demikian, dirinya menjelaskan, UMI dengan ciri khasnya itu selalu hadir kalau ada kebutuhan di tengah masyrakat. "Kita lihat kita kekurangan untuk tenaga spesialis khusus Obstetri dan Ginekologi itu secara keseluruhan 72 ribu tenaga, untuk menjawab kebutuhan disitulah UMI hadir," kata dia.
Selain itu kata dia, kalau program spesialis ini sudah hadir diharap bisa terus eksis terus untuk ummat bangsa dan negara. "Kalau Program Studi Obstetri dan Ginekologi ada tentu UMI akan terlibat dalam mensejahterakan rakyat. Karena kalau ibu sehat dan anak sehat tentu akan membawa bangsa ini lebih maju," tandasnya.
(MAN)
Berita Terkait

News
UMI Wisuda 4.022 Mahasiswa Empat Hari Berturut-turut
Sebanyak 4.022 mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengikuti prosesi wisuda yang digelar di Ball Room Claro Hotel
Selasa, 02 Sep 2025 15:24

News
Wakil Rektor UMI Jadi Penguji Eksternal Ujian Promosi Doktor di PPs UINAM
Wakil Rektor IV Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr Muhammad Ishaq Samad, hadir sebagai Penguji Eksternal pada Ujian Promosi Doktor di Program Pascasarjana (PPs) UIN Alauddin Makassar
Selasa, 26 Agu 2025 15:33

Sulsel
Kampus UMI Bantaeng Diresmikan, Bupati Uji Nurdin Siapkan Beasiswa Pelajar Berprestasi
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin meresmikan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), di Desa Nipa-nipa Kecamatan Pa'jukukang Kabupaten Bantaeng, Minggu, 17 Agustus 2025.
Minggu, 17 Agu 2025 23:50

News
SMA Islam Athirah Pembentukan Karakter Qur’ani di Pesantren Unggulan Mahasiswa UMI
Sebanyak 104 siswa-siswi kelas XII SMA Islam Athirah mengikuti kegiatan Rihlah Pembentukan Karakter Qur’ani yang berlangsung selama dua hari, Kamis–Jum’at, 7–8 Agustus 2025, di Pesantren Unggulan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (
Kamis, 07 Agu 2025 20:45

News
Pembentukan Karakter Dokter, FK UMI Gelar Pelatihan Dai-Daiyah
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK-UMI) Makassar, menggelar Pelatihan Dai-Daiyah bagi Dosen, Tenaga Pendidik (Tendik), dan Mahasiswa Program Profesi Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter.
Sabtu, 02 Agu 2025 20:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemkab Gowa Siapkan 348 Personel Pengamanan Aset Daerah
2

Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Jadi 11 Orang, Kini Ditetapkan Tersangka
3

Bupati Gowa Temui Langsung Aksi Damai Kelompok Cipayung Plus
4

Polisi Usut Kasus Pengemudi Ojol Tewas Usai Dikeroyok Massa Aksi di Makassar
5

Dukung Gelaran BATIC 2025, XLSMART Perkenalkan Solusi Digital Terpadu 'ESTA'
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemkab Gowa Siapkan 348 Personel Pengamanan Aset Daerah
2

Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Jadi 11 Orang, Kini Ditetapkan Tersangka
3

Bupati Gowa Temui Langsung Aksi Damai Kelompok Cipayung Plus
4

Polisi Usut Kasus Pengemudi Ojol Tewas Usai Dikeroyok Massa Aksi di Makassar
5

Dukung Gelaran BATIC 2025, XLSMART Perkenalkan Solusi Digital Terpadu 'ESTA'