Ketersediaan Bawang dan Cabai di Gowa Masih Aman
Kamis, 06 Jun 2024 14:27
High level Meeting Pengendalian Inflasi di Kantor Perwakilan BI Sulsel Selasa 4 Juni lalu. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
GOWA - Jelang Idul Adha, komoditas bawang merah, cabai besar, cabai rawit dan cabai keriting di Kabupaten Gowa masih aman. Meskipun komoditas-komoditas tersebut diklaim mempengaruhi tingkat inflasi di daerah berjuluk Butta Bersejarah itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Fajarruddin saat menghadiri High level Meeting Pengendalian Inflasi di Kantor Perwakilan BI Sulsel Selasa 4 Juni lalu.
"Saat ini ketersediaan bawang merah sebanyak 143,6 ton, kemudian cabai besar sebanyak 908 ton, cabai rawit sebanyak 2.279 ton, dan cabai keriting sebesar 723 ton," terang Fajar.
Dia menuturkan, sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengatasi inflasi. Pertama, membuat Gerakan Menanam Cabai. Kedua, memerintahkan kepada seluruh UPT yang ada di 18 Kecamatan untuk menanam cabai.
"Kita juga akan melakukan gerakan penananam cabe serentak di 18 Kecamatan melalui TP PKK pada 12 Juni 2024 nanti," sebutnya.
Selain itu, program lainnya yakni bantuan nursery dalam bentuk bantuan pembibitan untuk cabai dan bawang merah yang hasilnya bisa dibagi ke petani dan masyarakat di sekitar pembibitan tersebut.
Kemudian program kegiatan Pekarangan Pangan Lestari atau P2L dengan memanfaatkan tanaman pekarangan melalui bantuan beberapa jenis sayuran pada lima kecamatan.
"Ini yang kita lakukan termasuk kelanjutan dari apa yang pernah kita lakukan untuk bantuan tidak terduga, jadi masyarakat yang pernah diberikan bantuan, bibit cabai kemudian kultivator itu dimanfaatkan kembali untuk menanam sehingga ini berkelanjutan," tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menilai perlu adanya daftar stok komoditas pangan dari setiap kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Tujuannya agar menjadi rujukan untuk mengetahui ketersedian stok pangan pada masing-masing daerah.
Menurut Adnan, daftar stok komoditas pangan ini sebaiknya dikelola Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan adanya daftar tersebut, masing-masing pemerintah daerah bisa mengetahui mana daerah yang memiliki stok komoditas pangan yang lebih atau sebaliknya.
Hal ini pun akan membantu pemerintah daerah melakukan upaya pengendalian inflasi, sebab lewat daftar stok komoditas pangan yang ada kelangkaan stok dapat diatasi.
"Karena daerah yang kekurangan stok atau mengalami kelangkaan komoditas bisa bekerja sama dengan daerah yang memiliki stok berlebihan, sehingga tidak terjadi lagi yang namanya kekurangan stok sebagai penyebab inflasi," kata Adnan dalam pertemuan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa Fajarruddin saat menghadiri High level Meeting Pengendalian Inflasi di Kantor Perwakilan BI Sulsel Selasa 4 Juni lalu.
"Saat ini ketersediaan bawang merah sebanyak 143,6 ton, kemudian cabai besar sebanyak 908 ton, cabai rawit sebanyak 2.279 ton, dan cabai keriting sebesar 723 ton," terang Fajar.
Dia menuturkan, sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengatasi inflasi. Pertama, membuat Gerakan Menanam Cabai. Kedua, memerintahkan kepada seluruh UPT yang ada di 18 Kecamatan untuk menanam cabai.
"Kita juga akan melakukan gerakan penananam cabe serentak di 18 Kecamatan melalui TP PKK pada 12 Juni 2024 nanti," sebutnya.
Selain itu, program lainnya yakni bantuan nursery dalam bentuk bantuan pembibitan untuk cabai dan bawang merah yang hasilnya bisa dibagi ke petani dan masyarakat di sekitar pembibitan tersebut.
Kemudian program kegiatan Pekarangan Pangan Lestari atau P2L dengan memanfaatkan tanaman pekarangan melalui bantuan beberapa jenis sayuran pada lima kecamatan.
"Ini yang kita lakukan termasuk kelanjutan dari apa yang pernah kita lakukan untuk bantuan tidak terduga, jadi masyarakat yang pernah diberikan bantuan, bibit cabai kemudian kultivator itu dimanfaatkan kembali untuk menanam sehingga ini berkelanjutan," tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menilai perlu adanya daftar stok komoditas pangan dari setiap kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Tujuannya agar menjadi rujukan untuk mengetahui ketersedian stok pangan pada masing-masing daerah.
Menurut Adnan, daftar stok komoditas pangan ini sebaiknya dikelola Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan adanya daftar tersebut, masing-masing pemerintah daerah bisa mengetahui mana daerah yang memiliki stok komoditas pangan yang lebih atau sebaliknya.
Hal ini pun akan membantu pemerintah daerah melakukan upaya pengendalian inflasi, sebab lewat daftar stok komoditas pangan yang ada kelangkaan stok dapat diatasi.
"Karena daerah yang kekurangan stok atau mengalami kelangkaan komoditas bisa bekerja sama dengan daerah yang memiliki stok berlebihan, sehingga tidak terjadi lagi yang namanya kekurangan stok sebagai penyebab inflasi," kata Adnan dalam pertemuan tersebut.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Gowa Luncurkan Program Si Jempol Mantap
Hal itu terbukti dengan diluncurkannya Ambulance Program Si Jempol Mantap Gowa Maju, (Siap Menjemput, Menolong dan Mengantar Pulang Pasien Gawat Darurat dan Ibu Bersalin
Senin, 01 Des 2025 14:39
Sulsel
Gowa Target Jadi Lumbung Pangan Mandiri Sulsel
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menampilkan keberhasilan petani serta konsistensi pemerintah dalam mendukung sektor pertanian sebagai penopang ekonomi Gowa.
Minggu, 30 Nov 2025 16:45
Sulsel
Pemkab Gowa Perkuat Rantai Agribisnis Kentang dan Sapi Potong
Program One Day One District Pemerintah Kabupaten Gowa kembali berlangsung, Sabtu 29 November 2025. Kali ini, kegiatan prioritas Bupati Siti Husniah Talenrang dan wakilnya.
Minggu, 30 Nov 2025 13:46
Sulsel
Koperasi Merah Putih Disiapkan Jadi Model Kelembagaan Modern Ekonomi Gowa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menempatkan penguatan kapasitas kelembagaan koperasi sebagai bagian dari strategi modernisasi ekonomi daerah.
Minggu, 30 Nov 2025 11:35
Sulsel
Prevalensi Stunting Gowa Turun Signifikan dalam Tiga Tahun
Angka prevelensi stunting Kabupaten Gowa mengalami penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data yang ada, pada 2022 prevelensi stunting mencapai 33 persen
Jum'at, 28 Nov 2025 17:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
2
Tokoh Senior KNPI Ni'matullah Apresiasi Keseriusan Vonny Maju di Musda Sulsel
3
Donasi Telkomsel Poin Hadirkan Rumah Kultivasi Lamun di Selayar
4
Pengawasan APBD, Kadir Cek Ruang Kelas dan Masjid yang Sedang Dibangun di SMK 02 Makassar
5
PLN Bangun Ekosistem Ekonomi Desa Berbasis Potensi Lokal di Gunung Silanu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
2
Tokoh Senior KNPI Ni'matullah Apresiasi Keseriusan Vonny Maju di Musda Sulsel
3
Donasi Telkomsel Poin Hadirkan Rumah Kultivasi Lamun di Selayar
4
Pengawasan APBD, Kadir Cek Ruang Kelas dan Masjid yang Sedang Dibangun di SMK 02 Makassar
5
PLN Bangun Ekosistem Ekonomi Desa Berbasis Potensi Lokal di Gunung Silanu