Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Ajak Media Edukasi Cegah Politik Uang dan Hoaks
Darwiaty Dalle
Selasa, 02 Mei 2023 - 19:03 WIB
Bawaslu Parepare menggelar media gathering di Teras Empang Cafe and Resto, Selasa (2/5/2023). Hadir dalam acara itu yakni Anggota Bawaslu Provinsi Sulsel Saiful Jihad beserta sKomisioner Bawaslu Parepare yakni Zainal Asnun, Ihdar dan Nur Islah.
Saiful menekankan peran media sangat strategis untuk memberikan informasi kepada penyelenggara, jika menemukan pelanggaran aturan. Media juga berperan dalam upaya mencegah politik uang dan hoaks melalui edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga:Warga Diminta Turut Awasi ASN yang Lakukan Politik Praktis
"Media juga sangat berperan penting untuk mengedukasi agar menghindari politik uang sehingga bisa memilih pemimpin yang layak. Selain itu, juga diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menghindari informasi hoaks," katanya.
Saiful mengungkapkan, saat ini Bawaslu tengah bekerja mengawal Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dokumen itu akan menjadi acuan dalam pencetakan kertas suara dan penentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Jika DPT tidak bersih, maka dampaknya banyak. Salah satunya partisipasi pemilih karena banyak yang sudah pindah, sudah meninggal tapi masuk dalam DPT. Ada yang seharusnya memiliki hak, malah tidak. Jadi mengawal DPT menjadi penting untuk diperhatikan bersama-sama. Apalagi, saat ini sudah masuk tahap pendaftaran DPD dan DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota," tandasnya.
Baca Juga:Bawaslu Maros Temukan 417 Pemilih Tak Memenuhi Syarat dalam DPS
Saiful menekankan peran media sangat strategis untuk memberikan informasi kepada penyelenggara, jika menemukan pelanggaran aturan. Media juga berperan dalam upaya mencegah politik uang dan hoaks melalui edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga:Warga Diminta Turut Awasi ASN yang Lakukan Politik Praktis
"Media juga sangat berperan penting untuk mengedukasi agar menghindari politik uang sehingga bisa memilih pemimpin yang layak. Selain itu, juga diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menghindari informasi hoaks," katanya.
Saiful mengungkapkan, saat ini Bawaslu tengah bekerja mengawal Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dokumen itu akan menjadi acuan dalam pencetakan kertas suara dan penentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Jika DPT tidak bersih, maka dampaknya banyak. Salah satunya partisipasi pemilih karena banyak yang sudah pindah, sudah meninggal tapi masuk dalam DPT. Ada yang seharusnya memiliki hak, malah tidak. Jadi mengawal DPT menjadi penting untuk diperhatikan bersama-sama. Apalagi, saat ini sudah masuk tahap pendaftaran DPD dan DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota," tandasnya.
Baca Juga:Bawaslu Maros Temukan 417 Pemilih Tak Memenuhi Syarat dalam DPS