Bupati Gowa Minta Fokus Upaya Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem hingga Stunting
Herni Amir
Rabu, 08 Maret 2023 - 18:01 WIB
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menginstruksikan agar perencanaan pembangunan mendorong program-program yang difokuskan pada upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga penurunan angka prevalensi stunting.
Berdasarkan data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) terdapat 13.078 keluarga di Kabupaten Gowa yang masih berada dalam kondisi miskin ekstrem. Angka ini diperoleh dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) yang dilaksanakan oleh BKKBN.
Baca Juga:Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem jadi Prioritas Penanganan Pemkab Bantaeng 2024
Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen.
"Dalam upaya mendorong ini tentunya pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik," katanya disela-sela membuka Musrenbang Tematik dengan tema 'Bebaskan Keluarga dari Stunting dan Kemiskinan Ekstrim untuk Gowa Lebih Sejahtera' di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3).
Lanjut Adnan, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem telah menjadi isu isu nasional dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ia pun menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu awal penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.
"Pada pandemi Covid-19 seluruh daerah merasakan ekonomi yang tidak berjalan, inflasi yang tinggi, pengangguran yang semakin tinggi, dan PHK terjadi dimana-mana," tegasnya.
Berdasarkan data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) terdapat 13.078 keluarga di Kabupaten Gowa yang masih berada dalam kondisi miskin ekstrem. Angka ini diperoleh dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) yang dilaksanakan oleh BKKBN.
Baca Juga:Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem jadi Prioritas Penanganan Pemkab Bantaeng 2024
Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen.
"Dalam upaya mendorong ini tentunya pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik," katanya disela-sela membuka Musrenbang Tematik dengan tema 'Bebaskan Keluarga dari Stunting dan Kemiskinan Ekstrim untuk Gowa Lebih Sejahtera' di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3).
Lanjut Adnan, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem telah menjadi isu isu nasional dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ia pun menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu awal penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.
"Pada pandemi Covid-19 seluruh daerah merasakan ekonomi yang tidak berjalan, inflasi yang tinggi, pengangguran yang semakin tinggi, dan PHK terjadi dimana-mana," tegasnya.