Bupati Gowa Minta Fokus Upaya Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem hingga Stunting
Herni Amir
Rabu, 08 Mar 2023 18:01
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat membuka Musrenbang Tematik di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3). Foto/Herni Amir
GOWA - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menginstruksikan agar perencanaan pembangunan mendorong program-program yang difokuskan pada upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga penurunan angka prevalensi stunting.
Berdasarkan data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) terdapat 13.078 keluarga di Kabupaten Gowa yang masih berada dalam kondisi miskin ekstrem. Angka ini diperoleh dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) yang dilaksanakan oleh BKKBN.
Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen.
"Dalam upaya mendorong ini tentunya pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik," katanya disela-sela membuka Musrenbang Tematik dengan tema 'Bebaskan Keluarga dari Stunting dan Kemiskinan Ekstrim untuk Gowa Lebih Sejahtera' di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3).
Lanjut Adnan, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem telah menjadi isu isu nasional dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ia pun menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu awal penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.
"Pada pandemi Covid-19 seluruh daerah merasakan ekonomi yang tidak berjalan, inflasi yang tinggi, pengangguran yang semakin tinggi, dan PHK terjadi dimana-mana," tegasnya.
Adnan mengaku melalui Musrenbang Tematik ini, diperlukan adanya perencanaan pembangunan yang menargetkan kemiskinan ekstrem dan stunting agar bisa selesai dan tuntas sesuai dengan kebijakan dan target pemerintah pusat.
"Sekarang kita harus merumuskan sebuah perencanaan pembangunan dan menyusun strategi yang tepat untuk bisa menghapuskan dan juga membebaskan keluarga yang ada di Kabupaten Gowa ini dengan kemiskinan ekstrim. Salah satunya harus kerja bersama, karena kesuksesan itu bisa diraih dengan cara-cara kolaborasi," sebutnya.
Tak hanya itu, permasalahan stunting juga bisa hadir karena pola atau nutrisi asupan yang diberikan itu tidak tepat atau tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bahkan stunting juga erat kaitannya dengan kemiskinan.
"Permasalahan ini dibutuhkan intervensi dari pemerintah, selain kita melakukan pola strategi untuk memberantas stunting, yang paling penting adalah data tentang stunting ini harus betul-betul valid, karena jika melihat semua instansi yang ada, tidak ada satupun instansi yang tidak melakukan program pemberantasan stunting," jelas Adnan.
Kendati demikian, meskipun seluruh pihak memiliki program dalam penanganan stunting, jika tidak terkonsolidasi dengan baik, maka akan sulit dalam memberantas persoalan tersebut. Sehingga orang nomor satu di Gowa itu meminta adanya konsolidasi gerakan dari seluruh instansi terkait, baik instansi vertikal maupun horizontal.
"Program ada, tapi gerakan dalam memberantas stunting oleh seluruh instansi yang ada belum terkonsolidasi dengan baik, karena seandainya ini sudah terkonsolidasi maka tidak ada lagi yang namanya stunting. Jadi saya berharap musrenbang ini betul-betul melakukan konsolidasi gerakan," harap orang nomor satu di Gowa itu.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Apalagi pemerintah pusat menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan ekstrem di seluruh daerah nol persen, termasuk angka prevalensi stunting sebesar 14 persen.
"Ini sebagai upaya terpadu dan sinergi antara pemerintah daerah dan nasional untuk membebaskan keluarga dari stunting dan kemiskinan ekstrem untuk Gowa lebih sejahtera yang diharapkan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan rancangan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Gowa 2024 mendatang," tutupnya.
Berdasarkan data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) terdapat 13.078 keluarga di Kabupaten Gowa yang masih berada dalam kondisi miskin ekstrem. Angka ini diperoleh dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) yang dilaksanakan oleh BKKBN.
Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen.
"Dalam upaya mendorong ini tentunya pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik," katanya disela-sela membuka Musrenbang Tematik dengan tema 'Bebaskan Keluarga dari Stunting dan Kemiskinan Ekstrim untuk Gowa Lebih Sejahtera' di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3).
Lanjut Adnan, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem telah menjadi isu isu nasional dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ia pun menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu awal penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.
"Pada pandemi Covid-19 seluruh daerah merasakan ekonomi yang tidak berjalan, inflasi yang tinggi, pengangguran yang semakin tinggi, dan PHK terjadi dimana-mana," tegasnya.
Adnan mengaku melalui Musrenbang Tematik ini, diperlukan adanya perencanaan pembangunan yang menargetkan kemiskinan ekstrem dan stunting agar bisa selesai dan tuntas sesuai dengan kebijakan dan target pemerintah pusat.
"Sekarang kita harus merumuskan sebuah perencanaan pembangunan dan menyusun strategi yang tepat untuk bisa menghapuskan dan juga membebaskan keluarga yang ada di Kabupaten Gowa ini dengan kemiskinan ekstrim. Salah satunya harus kerja bersama, karena kesuksesan itu bisa diraih dengan cara-cara kolaborasi," sebutnya.
Tak hanya itu, permasalahan stunting juga bisa hadir karena pola atau nutrisi asupan yang diberikan itu tidak tepat atau tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bahkan stunting juga erat kaitannya dengan kemiskinan.
"Permasalahan ini dibutuhkan intervensi dari pemerintah, selain kita melakukan pola strategi untuk memberantas stunting, yang paling penting adalah data tentang stunting ini harus betul-betul valid, karena jika melihat semua instansi yang ada, tidak ada satupun instansi yang tidak melakukan program pemberantasan stunting," jelas Adnan.
Kendati demikian, meskipun seluruh pihak memiliki program dalam penanganan stunting, jika tidak terkonsolidasi dengan baik, maka akan sulit dalam memberantas persoalan tersebut. Sehingga orang nomor satu di Gowa itu meminta adanya konsolidasi gerakan dari seluruh instansi terkait, baik instansi vertikal maupun horizontal.
"Program ada, tapi gerakan dalam memberantas stunting oleh seluruh instansi yang ada belum terkonsolidasi dengan baik, karena seandainya ini sudah terkonsolidasi maka tidak ada lagi yang namanya stunting. Jadi saya berharap musrenbang ini betul-betul melakukan konsolidasi gerakan," harap orang nomor satu di Gowa itu.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Apalagi pemerintah pusat menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan ekstrem di seluruh daerah nol persen, termasuk angka prevalensi stunting sebesar 14 persen.
"Ini sebagai upaya terpadu dan sinergi antara pemerintah daerah dan nasional untuk membebaskan keluarga dari stunting dan kemiskinan ekstrem untuk Gowa lebih sejahtera yang diharapkan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan rancangan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Gowa 2024 mendatang," tutupnya.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
6 Sekolah di Gowa Terima Penghargaan Adiwiyata Tertinggi dari KLHK
Enam sekolah di Kabupaten Gowa meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diberikan di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu 2 Oktober.
Kamis, 03 Okt 2024 14:33
Sulsel
Gowa Satu-satunya Peraih SAKIP Predikat BB di Sulsel
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menerima Penghargaan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2024 pada SAKIP Award 2024.
Kamis, 03 Okt 2024 08:38
Sulsel
Adnan Minta PMA Kemenag Sinkron dengan Program Pendidikan Pemkab Gowa
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menghadiri Sosialisasi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 16 Tahun 2020 tentang Komite Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Gowa, di Baruga Tinggimae, Rujab Bupati Gowa, Senin kemarin.
Selasa, 01 Okt 2024 17:42
Sulsel
Wabup Gowa Sebut Hari Kesaktian Pancasila Sebagai Momentum Eratkan Persatuan
Pemerintah Kabupaten Gowa melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gowa, Selasa (1/10/2024).
Selasa, 01 Okt 2024 17:34
Sulsel
Pjs Bupati Lutim Ingatkan ASN Jaga Netralitas & Tuntaskan Stunting
Pjs Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas, mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lutim agar tetap menjaga netralitas pada perhelatan Pilkada 2024.
Senin, 30 Sep 2024 10:13
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
6
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam
7
Darmawangsyah Tegaskan Komitmen Jaga Keberlanjutan Program di Gowa