Sinergi Telkom dan BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Jaringan
Senin, 27 Mar 2023 19:12

Melalui pemanfaatan Netmonk Prime, kini BPKP dapat melakukan pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat untuk menekan risiko terjadinya gangguan jaringan. Foto/Dok Telkom
JAKARTA - Semangat Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah merangsang percepatan adopsi digital dalam negeri. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut mendukung akselerasi digital sejalan dengan inisiasi pemerintah di berbagai sektor industri maupun instansi, salah satunya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Melalui pemanfaatan Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital, kini BPKP dapat melakukan pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat untuk menekan risiko terjadinya gangguan jaringan.
Penerapan digitalisasi dalam pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat membutuhkan perangkat yang telah terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga kuantitasnya akan semakin prima. Seiring meningkatnya aktivitas penggunaan jaringan internet, semakin meningkat pula risiko terjadinya gangguan jaringan.
Untuk itu, dalam menghindari segala risiko yang mungkin muncul, dibutuhkan upaya pencegahan yang bisa dilakukan melalui monitoring jaringan pada aktivitas tersebut. Monitoring jaringan merupakan proses mengumpulkan dan menganalisa data-data yang ada di dalam lalu lintas jaringan. Praktik ini sangat penting untuk perusahaan atau instansi memantau infrastruktur jaringan, seperti mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat jaringan.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pengawasan keuangan negara dan pembangunan nasional, jaringan yang saling terkoneksi dan berjalan tanpa masalah sangat diperlukan untuk memudahkan kinerja BPKP. Namun, sebelumnya BPKP kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan perangkat jaringan yang berfungsi dengan baik atau tidak. Tak hanya itu, pemantauan kesehatan perangkat yang digunakan juga tidak bisa dilakukan dengan efektif.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid, mengatakan sebagai solusi monitoring jaringan kehadiran Netmonk Prime bertujuan untuk mempermudah tim IT BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan di perusahaan maupun instansi. Dengan Netmonk Prime, perusahaan dan instansi dapat memantau kondisi jaringan, web/API, serta server secara proaktif dan dapat melakukan pemeliharaan preventif cukup dalam satu aplikasi.
“Dengan memanfaatkan dashboard Netmonk Prime yang friendly user, memudahkan BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan serta kesehatan perangkat jaringan yang digunakannya untuk menghindari kekusutan jaringan yang dapat berimbas buruk bagi kinerja BPKP," kata dia, Senin (27/3/2023).
Selain BPKP Pusat, Netmonk Prime saat ini juga telah dipercaya oleh lebih dari 15 perusahaan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan monitoring jaringan mereka. Fitur-fitur unggulan Netmonk Prime seperti otomatisasi laporan secara real-time notification terbukti mampu menundukung kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi.
Kerja sama antara Netmonk dan BPKP juga terjalin melalui pelatihan bersama. Salah satunya pada pertengahan Januari 2023 lalu, Netmonk menyambangi BPKP untuk memberikan penjelasan mengenai berbagai fitur Netmonk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan BPKP. Melalui kegiatan ini, BPKP juga menjadi lebih terbantu dalam mengevaluasi kinerja jaringannya.
Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP Wahyu Anggoro menyampaikan penggunaan Netmonk Prime telah memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic, dan juga kita bisa memantau kesehatan perangkat.
Dengan memanfaatkan Netmonk Prime dari Leap-Telkom Digital, BPKP menjadi lebih terbantu untuk mengetahui potensi terjadinya gangguan jaringan. "Netmonk Prime dapat memberikan peringatan atau alert ketika ada perangkat jaringan mana saja yang mengalami masalah sehingga tim informasi teknologi (IT) BPKP dapat lebih cepat mengantisipasinya,” ungkap Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menambahkan sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data yang diperlukan secara manual. "Dengan adanya Netmonk Prime, kami bisa mendapatkan alert dari hal-hal critical yang terjadi pada penggunaan bandwidth,” imbuh Wahyu.
Sejalan dengan Wahyu, Koordinator Operasional dan Keamanan IT BPKP Fahmi Kurniawan menyampaikan pengalaman terkait salah satu critical alert yang pernah diterima oleh BPKP Pusat berkat bantuan dashboard Netmonk Prime adalah ketika kapasitas penggunaan bandwidth di BPKP Maluku Utara telah lebih dari 70%.
Berkat peringatan itu, Tim IT BPKP Pusat bisa langsung melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan agar penggunaan bandwidth tidak melebihi kapasitas.
“Setelah diperiksa ternyata benar ada penggunaan bandwidth lebih dari 70%. Sebelumnya kami belum pernah mendapatkan peringatan seperti itu. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif,” ujar Fahmi.
Netmonk merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Melalui produk digitalnya yang saling bersinergi, Telkom berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan di Indonesia. Informasi lebih jelas mengenai Netmonk terangkum di https://netmonk.id/.
Melalui pemanfaatan Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital, kini BPKP dapat melakukan pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat untuk menekan risiko terjadinya gangguan jaringan.
Penerapan digitalisasi dalam pemantauan jaringan di internal BPKP Pusat membutuhkan perangkat yang telah terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga kuantitasnya akan semakin prima. Seiring meningkatnya aktivitas penggunaan jaringan internet, semakin meningkat pula risiko terjadinya gangguan jaringan.
Untuk itu, dalam menghindari segala risiko yang mungkin muncul, dibutuhkan upaya pencegahan yang bisa dilakukan melalui monitoring jaringan pada aktivitas tersebut. Monitoring jaringan merupakan proses mengumpulkan dan menganalisa data-data yang ada di dalam lalu lintas jaringan. Praktik ini sangat penting untuk perusahaan atau instansi memantau infrastruktur jaringan, seperti mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat jaringan.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pengawasan keuangan negara dan pembangunan nasional, jaringan yang saling terkoneksi dan berjalan tanpa masalah sangat diperlukan untuk memudahkan kinerja BPKP. Namun, sebelumnya BPKP kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan perangkat jaringan yang berfungsi dengan baik atau tidak. Tak hanya itu, pemantauan kesehatan perangkat yang digunakan juga tidak bisa dilakukan dengan efektif.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid, mengatakan sebagai solusi monitoring jaringan kehadiran Netmonk Prime bertujuan untuk mempermudah tim IT BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan di perusahaan maupun instansi. Dengan Netmonk Prime, perusahaan dan instansi dapat memantau kondisi jaringan, web/API, serta server secara proaktif dan dapat melakukan pemeliharaan preventif cukup dalam satu aplikasi.
“Dengan memanfaatkan dashboard Netmonk Prime yang friendly user, memudahkan BPKP dalam melakukan pemantauan jaringan serta kesehatan perangkat jaringan yang digunakannya untuk menghindari kekusutan jaringan yang dapat berimbas buruk bagi kinerja BPKP," kata dia, Senin (27/3/2023).
Selain BPKP Pusat, Netmonk Prime saat ini juga telah dipercaya oleh lebih dari 15 perusahaan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan monitoring jaringan mereka. Fitur-fitur unggulan Netmonk Prime seperti otomatisasi laporan secara real-time notification terbukti mampu menundukung kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi.
Kerja sama antara Netmonk dan BPKP juga terjalin melalui pelatihan bersama. Salah satunya pada pertengahan Januari 2023 lalu, Netmonk menyambangi BPKP untuk memberikan penjelasan mengenai berbagai fitur Netmonk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan BPKP. Melalui kegiatan ini, BPKP juga menjadi lebih terbantu dalam mengevaluasi kinerja jaringannya.
Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP Wahyu Anggoro menyampaikan penggunaan Netmonk Prime telah memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic, dan juga kita bisa memantau kesehatan perangkat.
Dengan memanfaatkan Netmonk Prime dari Leap-Telkom Digital, BPKP menjadi lebih terbantu untuk mengetahui potensi terjadinya gangguan jaringan. "Netmonk Prime dapat memberikan peringatan atau alert ketika ada perangkat jaringan mana saja yang mengalami masalah sehingga tim informasi teknologi (IT) BPKP dapat lebih cepat mengantisipasinya,” ungkap Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menambahkan sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data yang diperlukan secara manual. "Dengan adanya Netmonk Prime, kami bisa mendapatkan alert dari hal-hal critical yang terjadi pada penggunaan bandwidth,” imbuh Wahyu.
Sejalan dengan Wahyu, Koordinator Operasional dan Keamanan IT BPKP Fahmi Kurniawan menyampaikan pengalaman terkait salah satu critical alert yang pernah diterima oleh BPKP Pusat berkat bantuan dashboard Netmonk Prime adalah ketika kapasitas penggunaan bandwidth di BPKP Maluku Utara telah lebih dari 70%.
Berkat peringatan itu, Tim IT BPKP Pusat bisa langsung melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan agar penggunaan bandwidth tidak melebihi kapasitas.
“Setelah diperiksa ternyata benar ada penggunaan bandwidth lebih dari 70%. Sebelumnya kami belum pernah mendapatkan peringatan seperti itu. Penggunaan Netmonk Prime sangat membantu dengan dashboard yang informatif,” ujar Fahmi.
Netmonk merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Melalui produk digitalnya yang saling bersinergi, Telkom berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan di Indonesia. Informasi lebih jelas mengenai Netmonk terangkum di https://netmonk.id/.
(TRI)
Berita Terkait

News
Telkom Regional 5 Pulihkan Ekosistem Laut Bonetambu Lewat Restorasi Terumbu Karang
Telkom Regional 5 Kawasan Timur Indonesia (KTI) menaruh perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan. Salah satunya pada ekosistem kelautan di perairan Makassar.
Jum'at, 15 Agu 2025 14:48

News
Perempuan Berdaya di Era Digital lewat Kolaborasi Telkom dan PIW
Telkom Regional 5 melalui program Just on Indibiz Insight berkolaborasi dengan komunitas Penuh Insight Women (PIW) dalam penyelenggaraan Women Content Creator Bootcamp (WCCB) pada 9–10 Agustus 2025.
Selasa, 12 Agu 2025 15:16

Lifestyle
Smartfren Resmi Hadir di Gorontalo, Meriahkan Peluncuran dengan Fun Run 2025
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui brand Smartfren resmi menghadirkan layanan 4G LTE dan VoLTE di Provinsi Gorontalo.
Senin, 04 Agu 2025 14:46

News
Peduli Sejak Dini, Siswa SD Telkom Gelar Aksi Bersih & Bagi Sembako di Pantai Losari
Paguyuban Kelas 3C SD Telkom Makassar bekerja sama dengan Telkom Regional 5 KTI melaksanakan kegiatan bakti sosial bertajuk 'Tebar Kepedulian Lingkungan untuk Kehidupan Lebih Baik'.
Sabtu, 02 Agu 2025 09:14

Ekbis
Kebut Transformasi, Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun
Telkom menutup paruh pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun. EBITDA konsolidasi tercatat Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA pada 49,5%.
Jum'at, 01 Agu 2025 22:28
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler