Gebrakan 100 Hari Prabowo: 37 Proyek Ketenagalistrikan Siap Pacu Ekonomi

Rabu, 22 Jan 2025 18:00
Gebrakan 100 Hari Prabowo: 37 Proyek Ketenagalistrikan Siap Pacu Ekonomi
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mempercepat langkah pembangunan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Foto/Istimewa
Comment
Share
SUMEDANG - Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mempercepat langkah pembangunan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

Dalam waktu 100 hari masa pemerintahan, sebanyak 37 proyek ketenagalistrikan—terdiri dari pembangkit, transmisi, dan gardu induk—diresmikan di 18 provinsi pada Senin (20/01) di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Peresmian ini tercatat sebagai yang terbesar di dunia dalam sektor ketenagalistrikan.

Presiden Prabowo menekankan bahwa sektor ketenagalistrikan yang kuat sangat penting dalam mewujudkan swasembada energi demi kesejahteraan rakyat. Pembangkit-pembangkit baru berkapasitas total 3.222,75 MW yang sudah beroperasi akan mendukung kebutuhan industri dan melistriki kawasan pembangunan baru, termasuk wilayah terpencil.

“Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri,” ujar Presiden Prabowo.

Selain itu, Presiden Prabowo menekankan perlunya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia yakin pasokan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau akan mendorong pertumbuhan industri dan menarik investasi ke Indonesia.

“Bangsa kita harus melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran. Kita akan mulai puluhan proyek besar tahun ini dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri,” jelasnya. Prabowo menambahkan bahwa energi sangat vital untuk mengolah sumber daya alam menjadi barang jadi yang dapat mendukung industrialisasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara masif adalah kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Dengan investasi sebesar Rp72 triliun, peresmian 37 proyek ketenagalistrikan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung target tersebut.

"Bahlil menambahkan, ‘Dari 37 proyek tersebut, nilai investasinya Rp72 triliun. (Ini) dalam rangka menerjemahkan kebijakan Bapak Presiden untuk kita menyiapkan infrastruktur listrik, mencapai pertumbuhan ekonomi kita di sekitar 8%," tuturnya.

Bahlil juga menyatakan pentingnya pembangunan transmisi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit EBT ke pusat-pusat permintaan. Ini dilakukan untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita, yang diproyeksikan bisa mencapai 6.000 hingga 6.400 kWh per tahun.

“Jaringan yang dulu dipasang tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat di mana kita membangun pembangkit EBT. Karena itu, kita mendorong pembangunan jaringan sepanjang sekitar 8.000 kilometer,” ujarnya.

Selain itu, peresmian proyek ketenagalistrikan ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik dan mengurangi konsumsi BBM secara signifikan. Beberapa proyek, seperti PLTA Jatigede 110 MW, PLTA Asahan 3 174 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MWac, akan menjadi tulang punggung kelistrikan di wilayah masing-masing, mendorong investasi, pembukaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai tambahan, 11 proyek transmisi dan gardu induk yang telah beroperasi akan memperkuat pasokan listrik dan mendukung percepatan industrialisasi. Salah satu proyek tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI Kolaka - PT Antam Pomala sepanjang 36,96 km yang menyuplai listrik untuk industri pengolahan nikel.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN siap mendukung komitmen Pemerintah dan menjalankan rencana yang telah disusun Kementerian ESDM.

“Kami di PLN terus membangun kapasitas SDM yang semakin mumpuni, organisasi yang semakin lincah, serta kolaborasi yang semakin luas dengan berbagai negara dan perusahaan nasional maupun multinasional. Sehingga PLN sebagai pengelola sektor kelistrikan nasional menjadi semakin kuat, keuangannya kian sehat, dan geraknya makin trengginas,” ungkap Darmawan.

Sebanyak 37 proyek ketenagalistrikan yang diresmikan kali ini mencakup 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 MW dan 11 jaringan transmisi serta gardu induk sepanjang 739,71 km dengan kapasitas 1.740 MVA.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru