RUPS Tahunan, Itama Ranoraya Tunjuk Sejumlah Direksi Baru

Agus Nyomba
Jum'at, 26 Apr 2024 16:13
RUPS Tahunan,  Itama Ranoraya Tunjuk Sejumlah Direksi Baru
Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - PT Itama Ranoraya Tbk telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024. RUPST dihadiri oleh 1.299.312.400 pemegang saham, yang mewakili 86.17% hak suara, dari seluruh pemegang saham Perseroan per posisi penutupan perdagangan pada hari Selasa, 2 April 2024.

RUPS Tahunan tersebut telah menyetujui keseluruhan mata agenda yang dirapatkan, di antaranya persetujuan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2023, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2023, dan perubahan susunan anggota Direksi.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat posisi Perseroan dan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham serta masyarakat luas. Di tengah dinamika pasar yang terus berkembang, kami optimis memanfaatkan peluang dengan strategi yang telah kami rancang. Dengan tim yang solid dan inovasi yang berkelanjutan, kami yakin akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk.

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Selanjutnya, RUPST juga telah menyetujui pengangkatan Teguh Eko Purwanto sebagai Direktur dan Viertin Maretson Lumban Tobing sebagai Direktur. Sementara itu, tidak ada perubahan pada susunan Dewan Komisaris Perseroan. Dengan demikian, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, efektif setelah RUPST.

Heru Firdausi Syarif menjelaskan, prospek bisnis perseroan, akselerasi pertumbuhan organik. Selama tahun 2023, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp696.303.792.495. Segmen Alat Kesehatan Elektromedik menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar dengan jumlah Rp412.612.209.787, disusul segmen Produk Diagnostik in Vitro sebesar Rp215.799.070.751, dan segmen Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril sebesar Rp64.362.716.421.



Hal ini sejalan dengan perkembangan sektor kesehatan dalam negeri yang mulai pulih dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan permintaan pada alat-alat kesehatan steril seperti skrining tes Covid-19.

Sementara itu, permintaan pada alat-alat diagnostik elektromedik meningkat secara signifikan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan pada segmen ini hingga 840% (year-on-year dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022).

“Dengan jumlah penduduk yang terus bertumbuh dan kesadaran akan kesehatan yang semakin meningkat, kami telah memetakan sejumlah peluang pertumbuhan bisnis utama, yakni mendorong akselerasi pertumbuhan organik melalui fokus pada pertumbuhan produk alat kesehatan dalam negeri," jelas Teguh Eko Purwanto, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk.

Selain itu juga peningkatan jumlah tenaga penjualan di titik-titik strategis di Indonesia, menjalin dan menjaga kemitraan strategis dengan prinsipal dalam dan luar negeri, ekspansi kerja sama dengan fasilitas kesehatan. "Didukung dengan sumber daya manusia yang lincah untuk membuka peluang,” katanya.

Strategi ini sejalan dengan dinamika sektor alat kesehatan dalam negeri sepanjang tahun ini. Hal ini termasuk pertumbuhan jumlah rumah sakit di Indonesia yang diestimasi mencapai 3.155 rumah sakit pada tahun 2024, prediksi pertumbuhan tes darah oleh Palang Merah Indonesia sebesar 5% per tahun, serta kebutuhan sekurang-kurangnya 279 unit instalasi pengobatan radioterapi sel kanker di seluruh Indonesia.



Untuk meningkatkan kapabilitas Perseroan dalam membuka peluang dan meraih target bisnis tersebut, Perseroan juga telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT OCBC NISP Tbk, sejumlah Rp430.000.000.000 dengan jangka waktu lima tahun.

Fasilitas kredit ini akan digunakan Perseroan secara prudent untuk mendukung program bisnis jangka panjang.
Perseroan akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan biaya operasional dan belanja modal, serta terus memastikan pelayanan prima bagi seluruh pelanggan, yang akhirnya berkontribusi bagi ketangguhan sektor kesehatan Indonesia dan menjadi nilai tambah bagi pemegang saham.
(GUS)
Berita Terbaru