Hidupkan Kembali Budaya & Seni, Aryaduta Makassar Bakal Gelar Asta Karya
Gusti Ridani
Jum'at, 15 Sep 2023 21:16
Aryaduta Makassar memiliki program Asta Karya, yang mengangkat tema Art & Culture. Foto/Gusti Ridani
MAKASSAR - Pada quarter ketiga, Aryaduta Makassar memiliki program Asta Karya, yang mengangkat tema Art & Culture. Kegiatan ini akan digelar pada 20-22 Oktober mendatang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keunikan dan kekayaan kebudayaan Indonesia khususnya Sulsel. Uniknya, Asta Karya ini akan dimeriahkan dengan berbagai hiburan, yang diisi oleh teman-teman penyandang disabilitas serta pengiat seni yang akan standby di Hotel Aryaduta Makassar untuk memamerkan karya mereka.
General Manager Aryaduta Makassar, Erwin Arsyad menyebut, kegiatan ini sebagai salah satu upaya atau support Aryaduta Makassar untuk mengangkat budaya yang mulai memudar. Selain itu juga mendukung dan memberikan ruang teman-teman disabilitas untuk terus berkarya.
"Bagaimana kita melihatkan orang-orang kita yang punya keahlian khusus seperti painting. Serta saudara kita disabilitas yang punya keahlian juga kita kolaborasikan melakukan kegiatan sosial dan mengangkat budaya dan tradisi," ujarnya, Jumat (15/9/23).
Asta Karya ini memiliki beberapa program seperti CSR, guest activity, pameran lukisan dari tanah liat dan kerajinan tangan dari teman disabilitas di Makassar. Selain itu, mulai Oktober mendatang Aryaduta Makassar akan menyiapkan wahan permainan jaman dulu untuk anak-anak.
"Ini support Arya Duta Makassar. Nanti akan ada pameran lukisan dengan teman disabilitas selama 3 hari," jelas Erwin.
Tujuan utama program Asta Karya, kata dia, untuk memberi ruang teman-teman disabilitas juga pengiat seni memamerkan karya mereka di Aryaduta Makassar.
"Kita mau memberi ruang mereka untuk menjual karya mereka. Mereka (disabilitas) juga bisa banyak hal, seperti menari, melukis dan menyanyi," tuturnya.
Bekerjasama dengan EO Athaya Production, Aryaduta Makassar juga akan menampilkan fesion show yang akan diperagakan oleh teman-teman down syndrom pada puncak acara Asta Karya.
"Ada banyak kegiatan nantinya selama 3 hari itu yang akan diisi oleh teman-teman disabilitas seperti, melukis dengan tanah liat, membuat gelang, pantomim, dan puncak acara akan ada fesion show dari komunitas down syndrom yang akan memamerkan produk kebudayaan menggunakan baju adat Sulsel yakni baju bodo eksklusif," Jelas Sita, EO Athaya Production.
Selain itu, kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan workshop motivator dari teman disabilitas untuk memotivasi teman disabilitas lainnya. Kegiatan itu juga terbuka untuk umum, dan untuk perusahaan yang ingin menyalurkan CSR secara langsung kepada penyandang disabilitas.
Selama periode Asta Karya yang berlangsung Oktober hingga November, Aryaduta Makassar juga memperkenalkan makanan berbasis seni kepada pengunjung hotel. Mulai dari minuman yang berbahan dasar poteng, hingga makanan yang bertema art.
"Harga makanan bervariasi. Mulai dari Rp50.000 sampai Ro100.000, untuk minum dibawah Rp50.000. Kita juga menampilkan kopi lokal saat breakfast time mulai periode Oktober hingga November," kata F&B Manager Aryaduta Makassar, Wawan Dermawan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keunikan dan kekayaan kebudayaan Indonesia khususnya Sulsel. Uniknya, Asta Karya ini akan dimeriahkan dengan berbagai hiburan, yang diisi oleh teman-teman penyandang disabilitas serta pengiat seni yang akan standby di Hotel Aryaduta Makassar untuk memamerkan karya mereka.
General Manager Aryaduta Makassar, Erwin Arsyad menyebut, kegiatan ini sebagai salah satu upaya atau support Aryaduta Makassar untuk mengangkat budaya yang mulai memudar. Selain itu juga mendukung dan memberikan ruang teman-teman disabilitas untuk terus berkarya.
"Bagaimana kita melihatkan orang-orang kita yang punya keahlian khusus seperti painting. Serta saudara kita disabilitas yang punya keahlian juga kita kolaborasikan melakukan kegiatan sosial dan mengangkat budaya dan tradisi," ujarnya, Jumat (15/9/23).
Asta Karya ini memiliki beberapa program seperti CSR, guest activity, pameran lukisan dari tanah liat dan kerajinan tangan dari teman disabilitas di Makassar. Selain itu, mulai Oktober mendatang Aryaduta Makassar akan menyiapkan wahan permainan jaman dulu untuk anak-anak.
"Ini support Arya Duta Makassar. Nanti akan ada pameran lukisan dengan teman disabilitas selama 3 hari," jelas Erwin.
Tujuan utama program Asta Karya, kata dia, untuk memberi ruang teman-teman disabilitas juga pengiat seni memamerkan karya mereka di Aryaduta Makassar.
"Kita mau memberi ruang mereka untuk menjual karya mereka. Mereka (disabilitas) juga bisa banyak hal, seperti menari, melukis dan menyanyi," tuturnya.
Bekerjasama dengan EO Athaya Production, Aryaduta Makassar juga akan menampilkan fesion show yang akan diperagakan oleh teman-teman down syndrom pada puncak acara Asta Karya.
"Ada banyak kegiatan nantinya selama 3 hari itu yang akan diisi oleh teman-teman disabilitas seperti, melukis dengan tanah liat, membuat gelang, pantomim, dan puncak acara akan ada fesion show dari komunitas down syndrom yang akan memamerkan produk kebudayaan menggunakan baju adat Sulsel yakni baju bodo eksklusif," Jelas Sita, EO Athaya Production.
Selain itu, kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan workshop motivator dari teman disabilitas untuk memotivasi teman disabilitas lainnya. Kegiatan itu juga terbuka untuk umum, dan untuk perusahaan yang ingin menyalurkan CSR secara langsung kepada penyandang disabilitas.
Selama periode Asta Karya yang berlangsung Oktober hingga November, Aryaduta Makassar juga memperkenalkan makanan berbasis seni kepada pengunjung hotel. Mulai dari minuman yang berbahan dasar poteng, hingga makanan yang bertema art.
"Harga makanan bervariasi. Mulai dari Rp50.000 sampai Ro100.000, untuk minum dibawah Rp50.000. Kita juga menampilkan kopi lokal saat breakfast time mulai periode Oktober hingga November," kata F&B Manager Aryaduta Makassar, Wawan Dermawan.
(TRI)
Berita Terkait
News
PT Vale Dukung Pelestarian Budaya Lokal lewat Roadshow Kebudayaan 2024
Roadshow Kebudayaan ini berlangsung di 11 kecamatan di Lutim, yaitu Angkona, Burau, Kalaena, Malili, Mangkutana, Nuha, Tomoni, Tomoni Timur, Towuti, Wasuponda, dan Wotu.
Selasa, 04 Jun 2024 14:50
Sulsel
Masara Majjaga Sando Batu di Sidrap Dipersiapkan jadi Warisan Budaya Nasional
Tim Verifikasi Warisan Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbudristek) berkunjung ke Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) belum lama ini.
Selasa, 14 Mei 2024 13:32
Sulsel
Rudi Farook Ingin Kembangkan Potensi Sinjai Lewat Karya Seni
Penjabat (Pj) Bupati Sinjai TR. Fahsul Falah kedatangan tamu seorang seniman yang telah banyak melahirkan karya dalam bentuk sajak, puisi, hingga naskah drama
Senin, 15 Apr 2024 15:23
Sulsel
Pj Gubernur Sulsel Dorong Pembentukan Pengurus DKSS di Kabupaten/kota
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin melantik pengurus Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS) periode 2024-2029 di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kota Makassar pada Kamis 14 Maret 2024.
Sabtu, 16 Mar 2024 00:36
Sulsel
Basmin Mattayang Apresiasi Masyarakat Bastem Utara Tetap Jaga Warisan Budaya
Bupati Luwu, H Basmin Mattayang menghadiri acara Mangrara atau Syukuran Rumah Adat Tongkonan Balumbun Dampan Den Upa Puang Tontong Umpasakke Ki'lan Mintu Allo Katuonta di Desa Dampan Kecamatan Bastem Utara pada Rabu (27/12/2023).
Rabu, 27 Des 2023 21:00
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Temui Pj Bupati Bone, Pertamina Pastikan Tambah Distribusi BBM
2
Bawaslu Sulsel Lakukan Monitoring Coklit di Jeneponto, Ini Daftar Temuannya
3
Ramaikan Pilwalkot Makassar, 5 Partai Non Parlemen Bangun Koalisi Kerakyatan
4
Natsir Ali Makin Dekat dengan KIM di Pilkada Selayar 2024
5
Rudal dan Irwan Bertemu di Jalan Sehat, Warga Sebut Cocok Berpasangan di Pilwalkot
6
4 Kasus Pidana Pemilu di Luwu Timur Telah Inkracht
7
Darmawangsyah Muin Dukung Konsep Keberlanjutan Pembangunan