Animo Masyarakat Indonesia Terhadap Hari Valentine Menurun, Ini Indikatornya

Tri Yari Kurniawan
Rabu, 28 Feb 2024 11:23
Animo Masyarakat Indonesia Terhadap Hari Valentine Menurun, Ini Indikatornya
Hari Valentine selalu berhasil membawa orang Indonesia untuk mengakses toko online (e-commerce). Namun pada 2024 ini, animo masyarakat terhadap hari kasih sayang ini menurun. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Hari Valentine selalu berhasil membawa orang Indonesia untuk mengakses toko online (e-commerce). Namun pada 2024 ini, animo masyarakat terhadap hari kasih sayang ini menurun. Berdasarkan penelitian oleh jaringan afiliasi Admitad, tahun ini jumlah pesanan selama minggu liburan mengalami penurunan sebesar 13%, dan biaya bagi pasangan yang sedang jatuh cinta berkurang sebesar 6%.

Sepanjang minggu liburan, pengguna berbelanja di bagian pakaian dalam, elektronik, produk rumah tangga, perhiasan, dan produk kecantikan.

Managing Director dari MITGO untuk area India & APAC, Neha Kulwal, menyampaikan Hari Valentine tampaknya perlahan kehilangan relevansinya dikawasan Asia Pasifik (APAC), khususnya di Indonesia. Meskipun terjadi pertumbuhan secara keseluruhan di segmen e-commerce dan tren pembelian hadiah secara online selama Valentine's Day.

"Masyarakat Indonesia menunjukkan antusiasme yang lebih rendah untuk minggu liburan ini dibandingkan tahun lalu, bahkan jika dibandingkan dengan minggu biasa tanpa liburan pada tahun 2024. Nilai pesanan rata-rata mencapai 35 USD atau sebesar Rp542.500," ujar dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar, Selasa (28/2/2024).

Tren menarik lainnya adalah semakin kaburnya batas aktivitas antara tanggal 14 Februari itu sendiri dan hari-hari lain. Admitad menganalisis lebih dari 7 juta pesanan di seluruh dunia dan lebih dari 200.000 pesanan di Indonesia, dan menemukan peningkatan aktivitas belanja online terus berlangsung hingga akhir pekan.

Banyak orang Indonesia memutuskan untuk tidak terburu-buru dan merayakan liburan dengan tenang bersama orang yang mereka cintai selama akhir pekan.

Lebih dari 25% penjualan selama minggu liburan di Indonesia terjadi di kategori fashion, termasuk pakaian dalam, aksesori, dan perhiasan. Elektronik juga menjadi kategori yang dapat kerap diandalkan oleh 13% dari pasangan sebagai hadiah selama hari Valentine.

Hadiah-hadiah ini mencakup barang dari kategori peralatan rumah tangga, smartphone, headphone, dan bahkan komponen komputer. Sebagai contoh, banyak orang memutuskan untuk menyenangkan pasangan mereka dengan kartu grafis modern.

Sebanyak 10,3% dari penduduk Indonesia memutuskan untuk memberikan produk kecantikan kepada pasangan mereka. Selain produk kecantikan, sebanyak 10% dari hadiah termasuk barang rumah tangga dan hiasan interior lucu. Bunga juga dibeli dalam 8% dari populasi, dan barang hobi sebanyak 6%.

Sebanyak 6% dari semua pesanan online dibuat dalam kategori pengiriman makanan. Menariknya, hingga 10% dari semua pembelian online berasal dari segmen permainan daring. Tampaknya, banyak orang Indonesia yang tidak memiliki rencana kencan selama liburan memilih untuk menghibur diri dengan bermain game.

Sehingga pertumbuhan yang mencatat rekor dari tahun lalu mencakup pengiriman makanan yang meningkat sebanyak 35%, pembelian bunga tumbuh sebesar 23%, dan kategori Elektronik Konsumen meningkat 10%.

Pada periode ini, situs konten dan media online, toko afiliasi, aplikasi seluler, jaringan sosial, program loyalitas, dan iklan kontekstual memiliki pengaruh terbesar pada pikiran para pembeli. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa hari Valentine kerap dimanfaatkan orang Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dalam membeli hadiah.

Berdasarkan hasil riset dari Admitad juga ditemukan 15% dari orang Indonesia menggunakan cashback saat memesan online. Lebih dari 10% menggunakan kupon.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru