Banjir Makassar Perlahan Surut, Pengungsi Sudah Ada yang Pulang

Ansar Jumasang
Rabu, 15 Feb 2023 16:32
Banjir Makassar Perlahan Surut, Pengungsi Sudah Ada yang Pulang
Sejumlah pengungsi beraktivitas di salah satu Masjid Kecamatan Manggala, Makassar karena rumah mereka terendam banjir. Foto: Sindomakassar/Muctamir Zaide.
Comment
Share
MAKASSAR - Banjir yang melanda Kota Makassar berangsur surut. Jumlah warga di posko pengungsian berkurang yaitu 2.293 jiwa dari sebelumnya 2.929 jiwa.

Pengungsi memilih pulang ke rumah masing-masing setelah kondisi banjir mulai surut. Seperti di Kecamatan Tamalanrea di mana tidak tercatat lagi ada pengungsi.



"Pengungsi di Kecamatan Tamalanrea sejak kemarin sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Camat Tamalanrea, Andi Salman, Rabu (15/2/2023).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, sebanyak 2.293 jiwa itu tersebar di 23 titik pengungsian. Titik-titik pengungsian itu tersisa di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanayya, Kecamatan Tamalate, dan Kecamatan Rappocini.

Sebelumnya, titik pengungsian tersebar di 8 kecamatan. Meski begitu, banjir melanda 12 kecamatan di Kota Makassar dari total 15 kecamatan. Dengan demikian, hanya tersisa 3 kecamatan yang tidak terkena banjir.

Meski banjir perlahan mulai surut, namun sebagian lokasi di Kota Makassar masih terendam banjir. Salah satunya di Kelurahan Manggala di mana ketinggian air bervariasi antara 30-80 cm.

Pengungsi juga masih tersebar di beberapa titik seperti di Kelurahan Manggala. Di Masjid Jabal Nur Blok 10 tercatat ada 124 jiwa dan Masjid Al Muttaqin Blok 8 dengan jumlah pengungsi 28 jiwa. Daerah ini termasuk daerah langganan banjir.



"Kebutuhan pengungsi yaitu makanan siap saji, air minum, popok bayi dan balita, minyak telon, serta makanan bayi," kata Camat Manggala A Anshar.

Hingga saat ini warga masih diimbau untuk tetap waspada, dikarenakan cuaca ekstrem di kota Makassar belum berakhir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi di Makassar dan sekitarnya hingga 16 Februari 2023. Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan adanya peningkatan curah hujan.

Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.

"Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan," kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya.

(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru