Presiden Jokowi Resmikan RS Kemenkes Modern di Makassar

Tim Sindomakassar
Jum'at, 06 Sep 2024 21:29
Presiden Jokowi Resmikan RS Kemenkes Modern di Makassar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, di Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (06/09/2024). Foto: Kemenkes
Comment
Share
MAKASSAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, di Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (06/09/2024). Pembangunan fasilitas kesehatan ini menjadi perhatian serius pemerintah di samping pembangunan infrastruktur lainnya.

“Pemerintah tidak hanya membangun urusan infrastruktur seperti jalan tol atau pelabuhan, atau airport–airport baru, tetapi juga di bidang pelayanan kesehatan itu sangat penting sekali kita perhatikan,” ucap Presiden saat melakukan peresmian.

Presiden mengatakan, dari delapan rumah sakit yang telah diresmikannya di seluruh Indonesia, RS Kemenkes Makassar merupakan rumah sakit terbesar yang dibangun.



“Dan sampai hari ini, saya sudah meresmikan delapan rumah sakit kira-kira sebesar ini. Tadi pagi di Surabaya, kemudian sore hari ini diajak Pak Menteri Kesehatan ke Makassar. Tapi memang yang terbesar adalah yang di Makassar ini,” ujar Presiden.

RS Kemenkes Makassar terdiri dari empat tower, 12 lantai, dengan total 920 tempat tidur setara fasilitas hotel bintang lima karena memiliki peralatan yang super modern.

RS Kemenkes Makassar memiliki peran strategi dalam upaya menurunkan penyakit kanker, jantung, dan stoke di Indonesia serta menjadi Rumah Sakit dengan Layanan unggulan setingkat Asia dan menjadi RS Pendidikan, dan Penelitian serta jejaring pengampu layanan otak, jantung, dan kanker.

Keberadaan Rumah Sakit ini diharapkan dapat menguatkan sistem jaringan layanan rujukan melalui optimalisasi peran Rumah Sakit Vertikal dalam upaya peningkatan akses dan kualitas layanan kanker, jantung, dan otak di Indonesia.

Diketahui, RS Kemenkes Makassar dibangun dengan luas bangunan 144.280 m2, terdiri dari beberapa gedung penunjang serta tiga gedung pelayanan yang masing-masing menangani penyakit Kanker, Jantung, dan Stroke. RS Kemenkes Makassar memiliki kapasitas 760 TT (Tempat Tidur) dengan 225 TT untuk pelayan Jantung, 264 TT untuk pelayanan otak, dan 271 TT untuk pelayanan kanker.

RS ini juga didukung oleh 33 TT HCU/ Intermediate Care, 124 TTICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi, dan 15 Bed chemotherapy, 7 unit Cath lab, dan 3 unit Bunker Linac. RS Kemenkes Makassar sendiri sudah dilengkapi dengan alat alat berteknologi canggih penunjang pelayanan, seperti ammography, CT Scan 128 & 256, MRI 3 T, PET-CT, dll.



Tak hanya itu, pembagunan RS Kemenkes Makassar telah mengakomodir pula konsep Smart Hospital, dengan mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi dan ramah lingkungan, serta patient -centeredness concept.

Pembangunan rumah sakit ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan pilar kedua transformasi kesehatan, dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

“Saya tadi masuk ini kok melebihi hotel bintang lima. Kemudian yang saya kagum peralatan rumah sakitnya semuanya super modern, saya enggak tahu belajar berapa bulan mengoperasikan peralatan yang digital seperti itu, cath lab, MRI, CT scan, ruang operasi yang super modern,” ujar Jokowi.

Presiden menyebutkan, anggaran pembangunan RS Kemenkes Makassar mencapai lebih dari Rp2 triliun, terdiri dari biaya pembangunan gedung mencapai Rp1,56 triliun dan pengadaan alat kesehatannya sebesar Rp360 miliar dan akan bertambah menjadi Rp520 miliar.

Kepala Negara berharap, RS Kemenkes Makassar ini menjadi pusat layanan kesehatan di wilayah timur Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tidak berobat ke rumah sakit di luar negeri.

“Ini menjadi hub rumah sakit untuk wilayah bagian timur Indonesia. Dan, kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit, warga yang sakit larinya ke Malaysia, larinya ke Singapura, larinya ke Amerika, larinya ke Jepang, cukup di Makassar, kalau saya lihat peralatan tadi enggak kalah dengan mereka, jamin itu," katanya.

Presiden juga menegaskan, devisa Indonesia sebesar Rp180 triliun setiap tahunnya hilang karena masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri. Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah membangun rumah sakit-rumah sakit berstandar internasional.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ini antara lain, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar, dan Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru