Temu Pendidik Nusantara Raih Nominasi UNESCO Hamdan Prize 2024
Minggu, 06 Okt 2024 14:54

YGB yang sebelumnya menyelenggarakan TPN di Sekolah Islam Athirah meraih nominasi penghargaan internasional bergengsi UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development 2024. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Yayasan Guru Belajar (YGB), yang sebelumnya menyelenggarakan Temu Pendidik Nusantara (TPN) di Sekolah Islam Athirah, meraih nominasi penghargaan internasional bergengsi UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development 2024. Acara penganugerahan berlangsung pada 4 Oktober 2024, di Paris, Prancis.
Penghargaan ini diberikan untuk mengakui kontribusi luar biasa pihak-pihak yang berupaya meningkatkan kapasitas guru dan kualitas pendidikan secara global. Bukik Setiawan, ketua YGB, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa TPN tidak hanya fokus pada aspek teknis pendidikan, tetapi juga memperhatikan pentingnya pengalaman dan suara guru dalam proses belajar mengajar.
“Apa yang kami upayakan melalui TPN selaras dengan tema hari guru tahun ini, valuing teacher voices. Di TPN, guru memiliki otonomi untuk mengatur apa dan bagaimana mereka belajar,” jelas Bukik.
Otonomi ini memberdayakan komunitas guru, memungkinkan mereka untuk lebih proaktif menghadapi tantangan, serta berbagi praktik baik dan menerapkan metode sukses dari ekosistem lain. Saat ini, TPN telah berdampak pada 1,4 juta murid melalui lebih dari 41.000 guru di 82 daerah di Indonesia, dari wilayah pedesaan hingga pelosok.
“Terpilih menjadi finalis 10 besar dunia Hamdan Prize menjadi penanda bahwa memuliakan suara guru adalah yang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, dan kami sudah membuktikannya di Indonesia,” tutur Bukik.
Komunitas Guru Belajar Nusantara Kota Makassar juga terlibat sebagai penyelenggara TPN pada tahun ke-11 ini. Berkolaborasi dengan Sekolah Islam Athirah, TPN XI di Makassar diadakan di ruang kelas SMP Islam Athirah Kajaolalido, melibatkan 34 pembicara dan 200 peserta dari kalangan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Nurul Hidayah, koordinator pelaksana TPN di Makassar, mengungkapkan kebanggaannya dapat memfasilitasi perjalanan belajar para guru. “Terlebih dengan masuknya TPN sebagai finalis UNESCO Hamdan Prize, ini membuktikan bahwa kolaborasi dan apa yang kami lakukan di Makassar memiliki pengaruh yang signifikan,” ungkap dia.
Zaid Buri Prahastyo, penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), menekankan pentingnya semangat bertemu dan berbagi praktik baik antar guru. “TPN ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Kami akan melanjutkan dan memperkuat TPN di tahun-tahun mendatang, menciptakan ruang yang semakin inklusif dan inovatif bagi para guru untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development didirikan untuk mendukung program yang secara inovatif memperbaiki pengajaran dan pembelajaran di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan akses pendidikan berkualitas yang terbatas.
Penghargaan ini diciptakan pada tahun 2009 oleh Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, Wakil Penguasa Dubai dan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab. Setiap dua tahun, UNESCO Hamdan Prize diberikan kepada tiga pemenang yang dianggap memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan efektivitas guru.
Pada tahun 2024, sepuluh program dari tujuh negara berbeda menjadi finalis, termasuk Angola, Bangladesh, Brasil, RRC, Norwegia, Togo, dan Indonesia. Penghargaan ini sangat selaras dengan SDG 4 (Sustainable Development Goal 4), yang bertujuan memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
Penghargaan ini diberikan untuk mengakui kontribusi luar biasa pihak-pihak yang berupaya meningkatkan kapasitas guru dan kualitas pendidikan secara global. Bukik Setiawan, ketua YGB, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa TPN tidak hanya fokus pada aspek teknis pendidikan, tetapi juga memperhatikan pentingnya pengalaman dan suara guru dalam proses belajar mengajar.
“Apa yang kami upayakan melalui TPN selaras dengan tema hari guru tahun ini, valuing teacher voices. Di TPN, guru memiliki otonomi untuk mengatur apa dan bagaimana mereka belajar,” jelas Bukik.
Otonomi ini memberdayakan komunitas guru, memungkinkan mereka untuk lebih proaktif menghadapi tantangan, serta berbagi praktik baik dan menerapkan metode sukses dari ekosistem lain. Saat ini, TPN telah berdampak pada 1,4 juta murid melalui lebih dari 41.000 guru di 82 daerah di Indonesia, dari wilayah pedesaan hingga pelosok.
“Terpilih menjadi finalis 10 besar dunia Hamdan Prize menjadi penanda bahwa memuliakan suara guru adalah yang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, dan kami sudah membuktikannya di Indonesia,” tutur Bukik.
Komunitas Guru Belajar Nusantara Kota Makassar juga terlibat sebagai penyelenggara TPN pada tahun ke-11 ini. Berkolaborasi dengan Sekolah Islam Athirah, TPN XI di Makassar diadakan di ruang kelas SMP Islam Athirah Kajaolalido, melibatkan 34 pembicara dan 200 peserta dari kalangan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Nurul Hidayah, koordinator pelaksana TPN di Makassar, mengungkapkan kebanggaannya dapat memfasilitasi perjalanan belajar para guru. “Terlebih dengan masuknya TPN sebagai finalis UNESCO Hamdan Prize, ini membuktikan bahwa kolaborasi dan apa yang kami lakukan di Makassar memiliki pengaruh yang signifikan,” ungkap dia.
Zaid Buri Prahastyo, penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), menekankan pentingnya semangat bertemu dan berbagi praktik baik antar guru. “TPN ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Kami akan melanjutkan dan memperkuat TPN di tahun-tahun mendatang, menciptakan ruang yang semakin inklusif dan inovatif bagi para guru untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development didirikan untuk mendukung program yang secara inovatif memperbaiki pengajaran dan pembelajaran di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan akses pendidikan berkualitas yang terbatas.
Penghargaan ini diciptakan pada tahun 2009 oleh Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, Wakil Penguasa Dubai dan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab. Setiap dua tahun, UNESCO Hamdan Prize diberikan kepada tiga pemenang yang dianggap memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan efektivitas guru.
Pada tahun 2024, sepuluh program dari tujuh negara berbeda menjadi finalis, termasuk Angola, Bangladesh, Brasil, RRC, Norwegia, Togo, dan Indonesia. Penghargaan ini sangat selaras dengan SDG 4 (Sustainable Development Goal 4), yang bertujuan memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
(TRI)
Berita Terkait

News
SPJM Dukung Pendidikan Lewat Renovasi TK Barunawati 3 Sempaja Samarinda
Program renovasi ini merupakan bagian dari Program Prioritas TJSL SPJM pada tahun 2024, dengan fokus pada community involvement dan development (CID) di bidang pendidikan.
Rabu, 23 Apr 2025 13:27

News
TPN XII 2025: 18.000 Guru Indonesia Bangun Masa Depan Berkelanjutan
Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII 2025 hadir dengan tema “Iklim Pendidikan & Pendidikan Iklim,” sebuah seruan untuk aksi nyata di ruang kelas demi masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Selasa, 22 Apr 2025 20:16

News
Telkomsel Salurkan Bantuan Tas Sekolah Hasil Penukaran Poin & uCoin by.U
Telkomsel melalui program 'Sambungkan Senyuman untuk Generasi Gemilang' mendistribusikan ribuan tas sekolah ke pelajar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Selasa, 25 Feb 2025 18:26

News
LAZ Hadji Kalla Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan untuk Mahasiswa Gharimin di Sulsel
LAZ Hadji Kalla menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada tujuh mahasiswa asnaf Gharimin di Sulawesi Selatan pada Januari-Februari 2025.
Senin, 24 Feb 2025 18:34

News
Binus Learning Community Hadir di Makassar, Bantu Cetak SDM Berkualitas
Bina Nusantara (Binus) resmi meluncurkan Binus Learning Community (BLC) di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (5/2/2025).
Rabu, 05 Feb 2025 17:38
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

100 Hari Kerja, Pengamat Nilai Kebijakan dan Gebrakan Appi-Aliyah Tepat
2

MHM 2025, Munafri Arifuddin Dorong Peningkatan Fasilitas Event Setiap Tahun
3

RUPTL Baru Berpotensi Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, 91% Green Jobs
4

Bukit Baruga Tawarkan Promo Menarik di The Showcase Automotive & Property Exhibition
5

Pelindo Tegaskan Pandu & Tunda di Sungai Mahakam Sesuai Ketentuan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

100 Hari Kerja, Pengamat Nilai Kebijakan dan Gebrakan Appi-Aliyah Tepat
2

MHM 2025, Munafri Arifuddin Dorong Peningkatan Fasilitas Event Setiap Tahun
3

RUPTL Baru Berpotensi Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, 91% Green Jobs
4

Bukit Baruga Tawarkan Promo Menarik di The Showcase Automotive & Property Exhibition
5

Pelindo Tegaskan Pandu & Tunda di Sungai Mahakam Sesuai Ketentuan