Kembali Gelar Pengukuhan, UMI Kini Punya 95 Profesor
Sabtu, 31 Mei 2025 23:26

Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali mencatat sejarah penting dalam dunia akademik dengan kembali perolehan jumlah Professor atau Guru Besar sebanyak 95. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali mencatat sejarah penting dalam dunia akademik dengan kembali perolehan jumlah Professor atau Guru Besar sebanyak 95. Dengan demikian, UMI semakin kokoh sebagai perguruan tinggi penyumbang Profesor terbanyak lingkup LLDikti Wilayah IX.
Jumlah 95 profesor ini menyusul dua dosen yang dikukuhkan meraih Pangkat Akademik tertinggi ini. Pengukuhan profesor ini berlangsung di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (31/05/2025).
Kedua dosen UMI yang baru dikukuhakn menjadi Profesor itu adalah Prof Dr Ir Hj Ida Rosada, M Si dan Prof Dr Ir H Sudirman Numba, Ms. Mereka adalah akademisi Fakultas Pertanian dan Biremediasi Lahan Tambang UMI
Capaian 95 Profesor yang lahir ini sebagai bukti komitmen UMI untuk menghasilkan ekosistem pendidikan unggul, inklusif dan berdaya saing global.
Dalam pidato ilmiahnya, Prof Ida Rosada mengatakan momen ini adalah kesempatan untuk mergekspresikan perjalanan akademik selama hampir 37 tahun sebagai bagian dari Universitas Muslim Indonesia.
“Ketika saya memilih tema pidato ini saya tidak hanya melihat ke dalam diri, tetapi juga menegok keluar pada wajah masyarakat yang setiap hari bertemu dengan tantangan cuaca dan ketidakpastian mereka adalah para petani penyuluh dan berlaku lokal yang menjaga denyut nadi agrarisme,” ujar Prof Ida Rosada.
Sementara itu Prof Sudirman Numba, mengatakan provinsi Sulawesi Selatan, dan Indonesia pada umumnya memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan kentang industri yang menjadi alternatif pangan non beras dalam rangka mempercepat swasembada beras.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewam Profesor UMI Prof Mansyur Ramly, mengatakan, seorang profesor terutama di UMI, bukan hanya bisa menampilkan keilmuannya. Tetapi, profesor di UMI juga dituntut harus tampil sebagai panutan yang menampilkan akhlakul karimah.
Lebih dari itu, Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI itu berharap agar pengetahuan profesor UMI bisa didokumentasikan. Tujuannya adalah generasi berikutnya bisa mendapatkan manfaat ilmu yang dikembangkan profesor.
“Kita harapkan profesor UMI bisa tampil menunjukkan perilaku-perilaku yang berkualitas tinggi dan patut dipanuti. Bagaimana profesor UMI bisa bermanfaat, bukan hanya civitas akademika UMI, tetapi bermanfaat juga bagaimana seluruh masyarakat,” tuturnya.
“Alhamdulillah jumlah ini merupakan yang terbesar yang dimiliki. Profesor UMI ini bisa memberikan karya-karya yang berharga bagi pemerintah bangsa negara dan rumah kita,” sambungnya.
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib menjelaskan, UMI kembali torehan capaian akademik yang membanggakan ini adalah upaya membangun mutu pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.
”Pengukuhan ini tidak hanya bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi ilmiah keduanya, tetapi juga mencerminkan komitmen berkelanjutan UMI dalam meningkatkan mutu akademik dan memperkuat reputasi institusi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Prof Hambali Thalib.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Dr Andi Lukman, M.Si, mengatakan pengukuhan ini adalah semangat luar biasa dimana UMI terbilang sangat produkti dalam mendorong dosen untuk mencapai jabatan akademik sebagai profesor.
“Semangat tak pernah padam sehingga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada rektor, yayasan penyelenggara yang membuktikan komitmennya mendorong lahirnya Guru besar dari kampus UMI," ujar Alumni PPS UMI tersebut.
“Berdasarkan data LLDikti IX, 49 persen Guru Besar lahir dari Universitas Muslim Indonesia. Hal merupakan arah kebijakan dan budaya akademik melahirkan Guru besar adalah tanggung jawab moral dalam menjaga martabat ilmu penerang jalan generasi muda yang membutuhkan Guru besar yang berdampak membangun karakter dan menjawab kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Pengukuhan Guru Besar ini di hadiri oleh tokoh tokoh penting di Sulawesi Selatan, di antaranya Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian RI, Anggota DPR RI, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota Makassar di masanya Moh Ramdhan Pomanto, Bupati Bone di masanya Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, dan Kapolda Sulsel dimasanya Irjen. Pol. (Purn.) Burhanuddin Andi.
Hingga saat ini terdapat sekitar 20 dosen UMI lagi yang tengah siap untuk diusulkan meraih gelar profesor. Dengan demikian diharapkan jumlah karya semakin bertambah, apalagi hadapi era yang berubah kedepan dan kemajuan pengetahuan yangg semakin pesat.
Jumlah 95 profesor ini menyusul dua dosen yang dikukuhkan meraih Pangkat Akademik tertinggi ini. Pengukuhan profesor ini berlangsung di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (31/05/2025).
Kedua dosen UMI yang baru dikukuhakn menjadi Profesor itu adalah Prof Dr Ir Hj Ida Rosada, M Si dan Prof Dr Ir H Sudirman Numba, Ms. Mereka adalah akademisi Fakultas Pertanian dan Biremediasi Lahan Tambang UMI
Capaian 95 Profesor yang lahir ini sebagai bukti komitmen UMI untuk menghasilkan ekosistem pendidikan unggul, inklusif dan berdaya saing global.
Dalam pidato ilmiahnya, Prof Ida Rosada mengatakan momen ini adalah kesempatan untuk mergekspresikan perjalanan akademik selama hampir 37 tahun sebagai bagian dari Universitas Muslim Indonesia.
“Ketika saya memilih tema pidato ini saya tidak hanya melihat ke dalam diri, tetapi juga menegok keluar pada wajah masyarakat yang setiap hari bertemu dengan tantangan cuaca dan ketidakpastian mereka adalah para petani penyuluh dan berlaku lokal yang menjaga denyut nadi agrarisme,” ujar Prof Ida Rosada.
Sementara itu Prof Sudirman Numba, mengatakan provinsi Sulawesi Selatan, dan Indonesia pada umumnya memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan kentang industri yang menjadi alternatif pangan non beras dalam rangka mempercepat swasembada beras.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewam Profesor UMI Prof Mansyur Ramly, mengatakan, seorang profesor terutama di UMI, bukan hanya bisa menampilkan keilmuannya. Tetapi, profesor di UMI juga dituntut harus tampil sebagai panutan yang menampilkan akhlakul karimah.
Lebih dari itu, Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI itu berharap agar pengetahuan profesor UMI bisa didokumentasikan. Tujuannya adalah generasi berikutnya bisa mendapatkan manfaat ilmu yang dikembangkan profesor.
“Kita harapkan profesor UMI bisa tampil menunjukkan perilaku-perilaku yang berkualitas tinggi dan patut dipanuti. Bagaimana profesor UMI bisa bermanfaat, bukan hanya civitas akademika UMI, tetapi bermanfaat juga bagaimana seluruh masyarakat,” tuturnya.
“Alhamdulillah jumlah ini merupakan yang terbesar yang dimiliki. Profesor UMI ini bisa memberikan karya-karya yang berharga bagi pemerintah bangsa negara dan rumah kita,” sambungnya.
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib menjelaskan, UMI kembali torehan capaian akademik yang membanggakan ini adalah upaya membangun mutu pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.
”Pengukuhan ini tidak hanya bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi ilmiah keduanya, tetapi juga mencerminkan komitmen berkelanjutan UMI dalam meningkatkan mutu akademik dan memperkuat reputasi institusi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Prof Hambali Thalib.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Dr Andi Lukman, M.Si, mengatakan pengukuhan ini adalah semangat luar biasa dimana UMI terbilang sangat produkti dalam mendorong dosen untuk mencapai jabatan akademik sebagai profesor.
“Semangat tak pernah padam sehingga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada rektor, yayasan penyelenggara yang membuktikan komitmennya mendorong lahirnya Guru besar dari kampus UMI," ujar Alumni PPS UMI tersebut.
“Berdasarkan data LLDikti IX, 49 persen Guru Besar lahir dari Universitas Muslim Indonesia. Hal merupakan arah kebijakan dan budaya akademik melahirkan Guru besar adalah tanggung jawab moral dalam menjaga martabat ilmu penerang jalan generasi muda yang membutuhkan Guru besar yang berdampak membangun karakter dan menjawab kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Pengukuhan Guru Besar ini di hadiri oleh tokoh tokoh penting di Sulawesi Selatan, di antaranya Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian RI, Anggota DPR RI, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota Makassar di masanya Moh Ramdhan Pomanto, Bupati Bone di masanya Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, dan Kapolda Sulsel dimasanya Irjen. Pol. (Purn.) Burhanuddin Andi.
Hingga saat ini terdapat sekitar 20 dosen UMI lagi yang tengah siap untuk diusulkan meraih gelar profesor. Dengan demikian diharapkan jumlah karya semakin bertambah, apalagi hadapi era yang berubah kedepan dan kemajuan pengetahuan yangg semakin pesat.
(GUS)
Berita Terkait

News
Ajang Baznas Award 2025, Wakil Rektor IV UMI Jalin Peluang Kerjasama Baznas RI
Wakil Rektor IV Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr KH Muhammad Ishaq Samad, menjalin peluang kerjasama dengan pimpinan BAZNAS RI sekaligus menghadiri Acara Penganugerahan Baznas Award 2025 di Hotel Mercure
Kamis, 28 Agu 2025 22:45

News
Tiga Hari Berturut-turut, Kampus UMI Kukuhkan Delapan Guru Besar Baru
Universitas Muslim Indonesia (UMI), menggelar pengukuhan delapan guru besar atau Professor selama tiga hari berturut-turut di Aula Al-Jibra UMI, 27-28 Agustus 2025.
Kamis, 28 Agu 2025 12:07

Sulsel
Bupati Gowa Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen, Angkat Isu Kepuasan dan Kinerja PNS
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang resmi meraih gelar doktor pada bidang Ilmu Manajemen, di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Kamis, 28 Agu 2025 11:34

News
Dekan Kedokteran UMI Lantik Pengurus AFKSI di Jakarta
Dekan Fakultas Kedokteran UMI Makassar, Dr dr Nasrudin Andi Mappaware melantik pengurus Asosiasi Fakultas Kesehatan Swasta Indonesia (AFKSI) periode 2025-2028.
Minggu, 10 Agu 2025 21:25

News
Jalan Santai UMI Gaungkan Perdamaian dan Kemanusiaan di Palestina
Civitas Akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI), menggelar gerak jalan santai, sebagai rangkaian Milad ke 71 UMI dan Tahun Baru Islam di Kampus UMI Jalan Urip Sumoharjo, Minggu, (22/06/2025).
Minggu, 22 Jun 2025 13:27
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

AXIS Nation Cup 2025: SMAN 16 Makassar Wakili Sulsel di Fase Regional Sulawesi
2

DPD Forlat Vokasi Sulsel Dilantik, Siap Tingkatkan Profesionalitas LPK
3

Transformasi Digital Dorong Kinerja Positif Bluebird Makassar
4

Tim MLBB, Free Fire dan PUBG Pangkep Lolos ke Babak Perebutan Tiket Porprov 2026
5

Dukung Visi Kota Rendah Karbon, Green SM Luncurkan Layanan Taksi Listrik di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

AXIS Nation Cup 2025: SMAN 16 Makassar Wakili Sulsel di Fase Regional Sulawesi
2

DPD Forlat Vokasi Sulsel Dilantik, Siap Tingkatkan Profesionalitas LPK
3

Transformasi Digital Dorong Kinerja Positif Bluebird Makassar
4

Tim MLBB, Free Fire dan PUBG Pangkep Lolos ke Babak Perebutan Tiket Porprov 2026
5

Dukung Visi Kota Rendah Karbon, Green SM Luncurkan Layanan Taksi Listrik di Makassar