Masa Satgas Nataru Berakhir, Pertamina Sulawesi Sukses Kawal Distribusi Energi

Sabtu, 11 Jan 2025 11:42
Masa Satgas Nataru Berakhir, Pertamina Sulawesi Sukses Kawal Distribusi Energi
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berhasil mengawal pasokan energi, terutama BBM dan LPG selama libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Foto/Dok Pertamina
Comment
Share
MAKASSAR - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berhasil mengawal pasokan energi, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG), selama libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal ini terlihat dari penutupan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang diadakan di Kantor Pertamina Regional Sulawesi.

Satgas Nataru 2024 beroperasi sejak 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, dengan melibatkan ratusan personel di seluruh wilayah Sulawesi. Tim ini fokus pada pemantauan dan pengelolaan distribusi BBM, LPG, serta produk energi lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil.

Region Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sekaligus Ketua Tim Satgas Nataru, I Gusti Bagus Suteja, memberikan pandangan terkait hasil data selama periode Satgas Nataru.

Ia menjelaskan bahwa angka-angka tersebut mencerminkan pola konsumsi energi yang dinamis dan spesifik di tiap wilayah Sulawesi. Hal ini dapat menjadi acuan bagi Pertamina dalam menyusun strategi distribusi ke depan.

“Dari sisi retail, penurunan realisasi harian untuk Gasoline dan Gasoil masing-masing sebesar 0,3% dan 19,2% dibandingkan kondisi normal memberikan gambaran bahwa masyarakat cenderung lebih efisien dalam menggunakan BBM selama masa libur panjang ini," kata dia.

Di sisi lain, kenaikan pada Kerosene sebesar 7,7% dan LPG sebesar 2,1% menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat di sektor rumah tangga, terutama saat momen perayaan seperti Natal dan Tahun Baru.

Ia mengimbuhkan kenaikan Avtur sebesar 2,9% juga mengindikasikan peningkatan aktivitas transportasi udara di wilayah Sulawesi selama periode tersebut. "Selain itu, konsumsi juga meningkat pada kebutuhan angkutan laut seperti kapal ASDP, kapal penumpang, serta kapal perintis sebesar 94,67%,” ungkap Suteja.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kenaikan signifikan di beberapa provinsi menjadi perhatian utama. “Kenaikan volume Gasoline sebesar 4% di Sulawesi Utara, LPG 9,6% di Gorontalo, Avtur 10,8% di Sulawesi Utara, serta Kerosene yang melonjak 22,2% di Sulawesi Utara memberikan sinyal adanya kebutuhan energi yang lebih besar di provinsi-provinsi tersebut, terutama di wilayah dengan aktivitas pariwisata dan perayaan tinggi. Data ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat distribusi dan memastikan pasokan energi tetap terjamin di masa mendatang,” jelasnya.

Suteja juga menegaskan bahwa selama periode Satgas Nataru, stok BBM dan LPG berada dalam kondisi aman. “Kami memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh wilayah Sulawesi dengan rentang ketersediaan antara 5 hari hingga 460 hari, tergantung pada jenis produk dan lokasi distribusinya. Hal ini menunjukkan kesiapan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi dalam menjaga ketahanan energi untuk masyarakat, termasuk di wilayah-wilayah terpencil,” ujar Suteja.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, sebagai pimpinan tertinggi, mengungkapkan bahwa keberhasilan Satgas Nataru ini tercapai berkat koordinasi dan kerjasama lintas stakeholders serta dedikasi tim Pertamina.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders terkait, yaitu Hiswana Migas, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten, TNI, dan Polri, yang berperan aktif dalam mensukseskan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh Sulawesi. Terima kasih juga kepada rekan media yang telah menginformasikan berita dengan update dan berimbang. Dan, tak lupa, apresiasi kepada tim internal Pertamina yang mengawal energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa Satgas ini,” ujar Fanda.

Ia juga menambahkan bahwa evaluasi Satgas Nataru ini akan menjadi acuan penting untuk pengembangan strategi distribusi energi yang lebih baik ke depan. “Kami akan terus memperkuat sistem distribusi, terutama di daerah-daerah dengan pertumbuhan konsumsi yang signifikan, untuk memastikan pasokan energi tetap terjamin, baik pada masa liburan panjang maupun dalam situasi darurat,” tambah Fanda.

Pertamina Patra Niaga telah menerapkan empat konsep utama layanan Satgas, yaitu Layanan Energi, Layanan Remote Area, Layanan Promosi, dan Layanan Tambahan, untuk mengamankan distribusi dan ketersediaan BBM dan LPG di Sulawesi.

Pada Layanan Energi, Pertamina menyediakan layanan melalui 702 SPBU, 77 SPBUN, 23 AMT PSO, 3 AMT NPSO, 3 SPBB, 205 Pertashop, 17 Terminal BBM, 328 Unit Mobil Tangki, 7 Terminal LPG/SPPEK, 388 Agen PSO, 87 Agen NPSO, 42 SPBE PSO, 8 NPSO, 15 BPT PSO, dan 2 BPT NPSO, yang semuanya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk Layanan Remote Area, Pertamina mengantisipasi kendala suplai ke daerah terpencil akibat cuaca ekstrem dengan melakukan Built Up Stock BBM di SPBU dan stok LPG di Agen/Pangkalan. Pertamina juga telah merealisasikan 60 SPBU BBM Satu Harga di daerah Terluar, Terjauh, dan Terdepan (SPBU 3T) di wilayah Sulawesi.

Selain itu, ada Layanan Promosi melalui aplikasi MyPertamina, dengan program kode keceriaan Natal & Tahun Baru, serta diskon dan cashback menarik.

Layanan Tambahan difokuskan pada jalur strategis, termasuk jalur wisata dan rawan bencana, untuk memastikan layanan kepada masyarakat. Pertamina juga menyiapkan 150 SPBU Siaga, 421 Agen LPG Siaga, dan berbagai layanan lainnya, termasuk Serambi MyPertamina di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Untuk kenyamanan perjalanan udara, Serambi MyPertamina menyediakan berbagai fasilitas seperti kursi pijat gratis, cek kesehatan, wifi, games, dan merchandise gratis.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru