Sulsel Target Jadi Provinsi Pertama Swasembada Pangan
Kamis, 23 Jan 2025 10:21

Pj Gubernur Sulsel Prof Fajdry Djufry saat menerima Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim, mereka siap untuk mendukung perbaikan irigasi. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry menargetkan Sulsel sebagai provinsi pertama swasembada pangan, bahkan ini direpons positif Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim.
Ia bahkan siap mensupport dengan menyiapkan jaringan irigasi yang optimal. Suryadarma mengungkapkan, pihaknya sudah membangun koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di Pemprov Sulsel. Ia pun telah mengecek langsung kondisi Bendungan Bili-bili, Parangloe, dan sejumlah bendungan lainnya di Sulsel.
"Akan kami perbaiki jaringan irigasinya, karena ada kekurangan dalam penampungan airnya," ungkap Suryadarma, saat bertemu Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry di Kantor Gubernur Sulsel.
Ia mengungkapkan, sejumlah jaringan irigasi saat ini mengalami segmentasi, dan otomatis debit air menurun dari keadaan semula. Termasuk Bendungan Pammukkulu yang baru-baru diresmikan Presiden Jokowi di Bulan Juli 2024.
"Saya cukup lama menangani irigasi ini. Ini bagaimana pengelolaan dan penyaluran sampai pada petaninya yang harus betul-betul diperbaiki," pungkasnya.
Prof Fadjry mengungkapkan, meskipun dirinya sudah lama berkarir di Kementerian Pertanian, namun sebagai Pj Gubernur Sulsel, dirinya harus berkoordinasi dengan Balai Pompengan. Baginya, pertemuan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Pemprov Sulsel agar bisa mewujudkan swasembada pangan sesuai target.
"Kedatangan Balai Pompengan Jeneberang ini adalah sebuah kebanggaan bagi kami, karena kami diberikan target minimal satu juta ton gabah kering untuk Sulsel," ungkap Prof Fadjry Djufry.
Prof Fadjry Djufry mengungkapkan, pemaparan dari Balai Besar Pompengan Jeneberang sangat dibutuhkan, khususnya terkait bagaimana potensi pengairan di Sulsel. Demikian juga dengan potensi lahan-lahan tidur di Sulsel sudah dikoordinasikan dengan pihak Pertanahan agar diolah melalui pengawalan TNI-Polri.
"Lahan-lahan yang tidak dikelola oleh petani, inilah yang akan kita olah dengan bagi hasil. Nanti akan dikawal oleh TNI dan Polri sampai ke tingkat kecamatan," ungkap Prof Fadjry Djufry.
"Jadi kita harap komunikasi dan koordinasi kita semua ini untuk mewujudkan swasembada pangan. Apalagi Sulawesi Selatan menjadi harapan Bapak Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan," imbuhnya.
Ia bahkan siap mensupport dengan menyiapkan jaringan irigasi yang optimal. Suryadarma mengungkapkan, pihaknya sudah membangun koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di Pemprov Sulsel. Ia pun telah mengecek langsung kondisi Bendungan Bili-bili, Parangloe, dan sejumlah bendungan lainnya di Sulsel.
"Akan kami perbaiki jaringan irigasinya, karena ada kekurangan dalam penampungan airnya," ungkap Suryadarma, saat bertemu Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry di Kantor Gubernur Sulsel.
Ia mengungkapkan, sejumlah jaringan irigasi saat ini mengalami segmentasi, dan otomatis debit air menurun dari keadaan semula. Termasuk Bendungan Pammukkulu yang baru-baru diresmikan Presiden Jokowi di Bulan Juli 2024.
"Saya cukup lama menangani irigasi ini. Ini bagaimana pengelolaan dan penyaluran sampai pada petaninya yang harus betul-betul diperbaiki," pungkasnya.
Prof Fadjry mengungkapkan, meskipun dirinya sudah lama berkarir di Kementerian Pertanian, namun sebagai Pj Gubernur Sulsel, dirinya harus berkoordinasi dengan Balai Pompengan. Baginya, pertemuan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Pemprov Sulsel agar bisa mewujudkan swasembada pangan sesuai target.
"Kedatangan Balai Pompengan Jeneberang ini adalah sebuah kebanggaan bagi kami, karena kami diberikan target minimal satu juta ton gabah kering untuk Sulsel," ungkap Prof Fadjry Djufry.
Prof Fadjry Djufry mengungkapkan, pemaparan dari Balai Besar Pompengan Jeneberang sangat dibutuhkan, khususnya terkait bagaimana potensi pengairan di Sulsel. Demikian juga dengan potensi lahan-lahan tidur di Sulsel sudah dikoordinasikan dengan pihak Pertanahan agar diolah melalui pengawalan TNI-Polri.
"Lahan-lahan yang tidak dikelola oleh petani, inilah yang akan kita olah dengan bagi hasil. Nanti akan dikawal oleh TNI dan Polri sampai ke tingkat kecamatan," ungkap Prof Fadjry Djufry.
"Jadi kita harap komunikasi dan koordinasi kita semua ini untuk mewujudkan swasembada pangan. Apalagi Sulawesi Selatan menjadi harapan Bapak Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan," imbuhnya.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Pembina Cabor Minta KONI Sulsel Jangan Diam saat Atlet PON Perjuangkan Haknya
Seluruh atlet Sulsel yang berprestasi di PON Aceh-Sumut nyatanya belum menerima hak dari kerja kerasnya. Bonus yang dijanjikan belum cair sampai sekarang.
Kamis, 19 Jun 2025 19:58

News
Pemprov Sulsel Konsisten Stabilkan Harga Pangan Lewat GPM yang Terjadwal
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM), sebagai upaya konkret menekan harga pangan dan menjamin aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok.
Rabu, 18 Jun 2025 15:22

News
Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 Masuk Tahap Finalisasi
Saat ini, Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 telah masuk tahap finalisasi. Ditandai dengan pelaksanaan workshop di Hotel Maxone.
Selasa, 17 Jun 2025 15:14

News
Wagub Sulsel Dorong Literasi Digital sebagai Benteng Perlindungan Anak
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi saat membuka kegiatan Fasilitasi Literasi Digital untuk Perempuan, Anak, dan Komunitas yang digelar di Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Makassar, Senin, (16/06/2025).
Senin, 16 Jun 2025 20:42

News
71 Persen Desa dan Kelurahan di Sulsel Telah Bentuk Koperasi Merah Putih
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, mencatat capaian signifikan dalam program nasional pembentukan Koperasi Merah Putih.
Senin, 16 Jun 2025 20:28
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekspansi ke Makassar, Riset Car Gelar Sosialisasi & Edukasi Produk di Markas Polisi
2

AMPJ Minta Aparat Tindak Tegas Perusahaan Tambak Udang di Jeneponto
3

Sinergi Layanan Medis dan Pariwisata Lewat Malaysia Healthcare Expo Makassar 2025
4

Laba Bersih Melonjak 28%, Bluebird Bagikan Dividen Rp300,2 Miliar
5

Menelisik Poin-poin TPP yang Bertentangan dengan Perpres, Kini Jadi Temuan BPK
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekspansi ke Makassar, Riset Car Gelar Sosialisasi & Edukasi Produk di Markas Polisi
2

AMPJ Minta Aparat Tindak Tegas Perusahaan Tambak Udang di Jeneponto
3

Sinergi Layanan Medis dan Pariwisata Lewat Malaysia Healthcare Expo Makassar 2025
4

Laba Bersih Melonjak 28%, Bluebird Bagikan Dividen Rp300,2 Miliar
5

Menelisik Poin-poin TPP yang Bertentangan dengan Perpres, Kini Jadi Temuan BPK