Seaplane di Kawasan CPI Bakal Bangun Konektivitas Sulsel
Rabu, 07 Mei 2025 10:40

Nelayan mencari ikan di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Makassar, kemarin. Pemprov Sulsel hendak membangun seaplane untuk konektivitas moda transportasi di Sulsel. Foto: Maman Sukirman
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengakselerasi program transportasi terpadu dengan menghadirkan layanan pesawat terbang air atau seaplane. Bahkan moda transportasi ini bisa membangun konektivtas wilayah Provinsi Sulsel.
Program ini menjadi salah satu prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dalam menunjang inisiatif Sulsel Terkoneksi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Langkah tersebut selaras dengan kondisi geografis Sulawesi yang memiliki banyak pulau dan garis pantai yang luas.
Seaplane atau pesawat amfibi merupakan moda transportasi yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Teknologi ini telah digunakan sejak awal abad ke-20 untuk berbagai kebutuhan, mulai dari patroli militer, penyelamatan, hingga wisata.
Sebagai tindak lanjut percepatan program ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, menerima audiensi Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, di Ruang Rapat Sekda, Selasa, (6/05/2025). Jufri didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo.
"Program seaplane ini menjadi salah satu fokus prioritas Bapak Gubernur untuk menghadirkan kemudahan layanan transportasi, khususnya di kepulauan," ujar Jufri Rahman.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Erwin Terwo, mengatakan bahwa kunjungan Direktur Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya dengan Menteri Perhubungan.
"Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan kunjungan ke Sulawesi Selatan untuk melihat lokasi yang paling tepat bagi pendaratan seaplane," katanya.
Salah satu lokasi yang akan digunakan untuk pendaratan adalah Center Point of Indonesia (CPI) Makassar. "Alhamdulillah, hasil kunjungan kemarin menunjukkan secara teknis bahwa CPI sangat layak. Selain Makassar, beberapa daerah lain juga masuk dalam daftar lokasi pendaratan, seperti Parepare, Palopo, Bone, Selayar, Takabonerate, dan lainnya," sebutnya.
Kehadiran seaplane diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terutama di wilayah kepulauan. Selain itu, moda transportasi ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan destinasi wisata serta mengantisipasi berbagai permasalahan sosial dan pelayanan dasar, termasuk kesehatan.
Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai konsultan dalam survei kesiapan pengoperasian seaplane.
"Kami telah melakukan koordinasi dan survei, karena ada beberapa stakeholder yang harus diajak berkoordinasi. Kami sudah mendapatkan kepastian bahwa lokasi tersebut cocok, dan kami akan segera memulai tahap pertama di CPI," katanya.
Menurutnya, kehadiran seaplane tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan, tetapi juga membuka potensi ekonomi daerah.
"Ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga mendukung ekonomi nasional. Di sini menjadi bencmark (patokan). Kami berharap, inisiatif dari Pak Gubernur ini bisa menjadi yang pertama dan proyek percontohan, yang nantinya akan diikuti oleh daerah lain," jelasnya.
Dia juga mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang dinilai sebagai terobosan luar biasa. "Indonesia adalah negara kepulauan. Jika kita punya visi besar, mengapa tidak membangun seribu waterbase di Indonesia? Contohnya seperti Maldives, yang konektivitasnya bergantung pada sistem waterbase," imbuhnya.
Sistem waterbase merupakan infrastruktur yang menggabungkan konsep bandar udara dan pelabuhan laut untuk mendukung transportasi berbasis perairan. Waterbase biasanya digunakan untuk seaplane yang dapat lepas landas dan mendarat di air, sehingga memungkinkan konektivitas antar pulau tanpa memerlukan landasan pacu konvensional. Sistem ini bisa lebih hemat lahan dan biaya dibandingkan dengan bandara darat, serta berperan penting dalam wilayah dengan banyak perairan.
Adapun, sebagai bagian dari persiapan sumber daya manusia, Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi akan terlibat dalam pengembangannya.
Program ini menjadi salah satu prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dalam menunjang inisiatif Sulsel Terkoneksi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Langkah tersebut selaras dengan kondisi geografis Sulawesi yang memiliki banyak pulau dan garis pantai yang luas.
Seaplane atau pesawat amfibi merupakan moda transportasi yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Teknologi ini telah digunakan sejak awal abad ke-20 untuk berbagai kebutuhan, mulai dari patroli militer, penyelamatan, hingga wisata.
Sebagai tindak lanjut percepatan program ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, menerima audiensi Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, di Ruang Rapat Sekda, Selasa, (6/05/2025). Jufri didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo.
"Program seaplane ini menjadi salah satu fokus prioritas Bapak Gubernur untuk menghadirkan kemudahan layanan transportasi, khususnya di kepulauan," ujar Jufri Rahman.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Erwin Terwo, mengatakan bahwa kunjungan Direktur Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya dengan Menteri Perhubungan.
"Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan kunjungan ke Sulawesi Selatan untuk melihat lokasi yang paling tepat bagi pendaratan seaplane," katanya.
Salah satu lokasi yang akan digunakan untuk pendaratan adalah Center Point of Indonesia (CPI) Makassar. "Alhamdulillah, hasil kunjungan kemarin menunjukkan secara teknis bahwa CPI sangat layak. Selain Makassar, beberapa daerah lain juga masuk dalam daftar lokasi pendaratan, seperti Parepare, Palopo, Bone, Selayar, Takabonerate, dan lainnya," sebutnya.
Kehadiran seaplane diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terutama di wilayah kepulauan. Selain itu, moda transportasi ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan destinasi wisata serta mengantisipasi berbagai permasalahan sosial dan pelayanan dasar, termasuk kesehatan.
Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt Daniel Dewantoro Rumani, menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai konsultan dalam survei kesiapan pengoperasian seaplane.
"Kami telah melakukan koordinasi dan survei, karena ada beberapa stakeholder yang harus diajak berkoordinasi. Kami sudah mendapatkan kepastian bahwa lokasi tersebut cocok, dan kami akan segera memulai tahap pertama di CPI," katanya.
Menurutnya, kehadiran seaplane tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan, tetapi juga membuka potensi ekonomi daerah.
"Ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga mendukung ekonomi nasional. Di sini menjadi bencmark (patokan). Kami berharap, inisiatif dari Pak Gubernur ini bisa menjadi yang pertama dan proyek percontohan, yang nantinya akan diikuti oleh daerah lain," jelasnya.
Dia juga mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang dinilai sebagai terobosan luar biasa. "Indonesia adalah negara kepulauan. Jika kita punya visi besar, mengapa tidak membangun seribu waterbase di Indonesia? Contohnya seperti Maldives, yang konektivitasnya bergantung pada sistem waterbase," imbuhnya.
Sistem waterbase merupakan infrastruktur yang menggabungkan konsep bandar udara dan pelabuhan laut untuk mendukung transportasi berbasis perairan. Waterbase biasanya digunakan untuk seaplane yang dapat lepas landas dan mendarat di air, sehingga memungkinkan konektivitas antar pulau tanpa memerlukan landasan pacu konvensional. Sistem ini bisa lebih hemat lahan dan biaya dibandingkan dengan bandara darat, serta berperan penting dalam wilayah dengan banyak perairan.
Adapun, sebagai bagian dari persiapan sumber daya manusia, Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi akan terlibat dalam pengembangannya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Gubernur Sulsel Instruksikan Penanganan Cepat Banjir di Empat Kabupaten
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk segera turun langsung ke empat daerah terdampak banjir di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.
Sabtu, 05 Jul 2025 18:52

Sulsel
29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
Sebanyak enam fraksi di DPRD Sulsel secara resmi mengajukan hak angket untuk mengusut aset Pemprov di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar.
Kamis, 03 Jul 2025 21:44

News
Dibahas Bersama, Pembebasan Lahan Bendungan Jenelata Dipercepat
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memimpin Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, (1/07/2025).
Selasa, 01 Jul 2025 18:08

Ekbis
Pelindo Perkuat Ekspor Sulawesi Lewat Sinergi dengan Pemerintah dan Pelaku Usaha
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 terus memperkuat peran strategis Pelabuhan Makassar sebagai gerbang utama ekspor di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Kamis, 26 Jun 2025 16:08

News
Gubernur Sulsel Terima Kunjungan Kedutaan Besar Palestina, Bahas Dukungan dan Solidaritas
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr Zuhair Al-Shun di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (24/6/2025).
Rabu, 25 Jun 2025 19:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Rembuk Tani Wajo: Solusi Kolaboratif untuk Peningkatan Panen
2

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
3

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
4

Asyura di Dapur: Mengaduk Peca', Mengganti Pecah Belah
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Rembuk Tani Wajo: Solusi Kolaboratif untuk Peningkatan Panen
2

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
3

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
4

Asyura di Dapur: Mengaduk Peca', Mengganti Pecah Belah
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal