Menteri Kehutanan Apresiasi Komitmen PT Vale dalam Pelestarian Alam

Sabtu, 14 Jun 2025 11:24
Menteri Kehutanan Apresiasi Komitmen PT Vale dalam Pelestarian Alam
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke wilayah operasional PT Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, pada Jumat, 13 Juni 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
SOROWAKO - Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap praktik industri berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), kembali menegaskan perannya sebagai pelopor transformasi industri pertambangan nasional menuju model yang lebih hijau, transparan, dan berkeadilan.

Selama lebih dari lima dekade, PT Vale telah membangun fondasi kuat dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices secara konsisten.

Nah, kunjungan kerja Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Raja Juli Antoni, ke wilayah operasional PT Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 13 Juni 2025, menjadi momentum penting yang mengukuhkan komitmen keberlanjutan perusahaan.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri meninjau beberapa lokasi dan fasilitas pendukung penambangan PT Vale, termasuk arboretum Himalaya yang menjadi lokasi konservasi beberapa spesies tanaman lokal dan endemik serta fasilitas nursery modern di Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea.

Kunjungan ini mencerminkan relevansi praktik PT Vale dalam menjawab tantangan masa depan industri ekstraktif di Indonesia. Di tengah upaya nasional menuju transisi energi bersih, pelestarian hutan tropis, dan tata kelola industri yang akuntabel, PT Vale hadir sebagai mitra strategis pemerintah yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan secara nyata.

“Kami memahami bahwa mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan bukanlah tugas yang sederhana. Namun kami percaya, ini adalah tanggung jawab yang tak bisa ditunda. Kami tidak mengklaim telah sempurna, namun kami terus berupaya belajar, berbenah, dan melangkah maju agar kehadiran kami memberikan nilai nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan negara,” ujar Plt. Presiden Direktur PT Vale, Bernardus Irmanto.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui sejumlah aksi nyata, antara lain:

• Rehabilitasi area di dalam dan luar wilayah konsesi yang mencapai tiga kali lipat luas area yang dibuka PT Vale untuk kegiatan pertambangan. Sampai akhir 2024, 3.791 Ha dalam konsesi dan 17.264 Ha di luar konsesi telah ditanam dengan masing-masing lebih dari 5 juta dan 12 juta pohon yang tersebar di 32 kabupaten pada 5 provinsi. Lebih dari 40% pohon yang ditanam adalah pohon lokal dan endemik, termasuk 80 ribu pohon ebony di Luwu Timur.

• Praktek reklamasi pasca tambang secara progresif untuk meminimalkan luas bukaan serta mengurangi risiko erosi dan sedimentasi. Lebih dari 60% lahan yang dibuka untuk pertambangan telah direklamasi. Pendekatan ekosistemik diterapkan dalam reklamasi, termasuk konservasi spesies tanaman untuk menjaga keanekaragaman hayati di dalam dan luar lokasi tambang. Kegiatan reklamasi ini didukung fasilitas nursery modern dengan kapasitas produksi 700 ribu bibit per tahun dan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea sebagai pusat pelestarian biodiversitas lokal.

• Pemanfaatan 100% energi bersih dari PLTA untuk proses peleburan di pabrik pengolahan nikel, yang membantu menghindari emisi karbon sekitar ±1 juta ton CO₂ setiap tahunnya.

Menteri Kehutanan, Dr. Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasi atas pendekatan PT Vale dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi, konservasi lingkungan, dan kesejahteraan sosial. “Pembangunan tidak boleh berhenti. Namun hutan juga tak boleh punah. Kita harus menyeimbangkan keduanya. PT Vale menunjukkan bahwa industri dapat bergerak maju tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem,” ungkap dia.

Ia juga mengapresiasi keberhasilan restorasi Hutan Himalaya serta keberadaan Taman Kehati sebagai bentuk nyata reklamasi berdampak.

“Sebagai salah satu perusahaan pertambangan yang melakukan pertambangan secara berkelanjutan, saya ingin membuktikan dan hal ini langsung saya saksikan bagaimana proses pertambangan mereka yang memang sangat sesuai aturan,” ujarnya.

“Sumber energi dari air, kemudian kaidah-kaidah lingkungan hidup dipenuhi dan dalam konteks kehutanan sebagai perusahaan yang diberikan IPKKH dan kemudian mereka dapat mereklamasi dengan baik dan kemudian menanam pohon, bahkan tadi kita lihat ada yang dari tahun 2025, sudah hampir sama dengan hutan alam,“ tuturnya.

Raja Juli Antoni menegaskan, pembangunan dan lingkungan bisa sejalan jika regulator menegakkan aturan dengan baik tanpa kongkalikong, dan pihak swasta memiliki komitmen tinggi terhadap alam.

“Pulang dari sini saya akan duduk bareng dengan Ibu Dirjen, nanti kita formulasikan best practice apa yang bisa kita pelajari dari sini, lesson learn dari sini, nanti kita akan buat sebuah aturan baru, juknis baru yang kemudian bisa kita enforce dan pindahkan, gakkum, kita akan kumpulkan pengusaha pertambangan, kita akan membuka ruang untuk memberikan IPPKH yang diikuti dengan tanggung jawab maksimal untuk keberlanjutan alam kita untuk anak cucu kita,” ungkapnya.

Kunjungan ini semakin mempererat sinergi antara pemerintah dan PT Vale dalam mendukung agenda prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya memperkuat hilirisasi industri ramah lingkungan, ketahanan ekonomi nasional, dan pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang.

“Kami meyakini bahwa keberhasilan industri tambang Indonesia di masa depan tidak hanya akan diukur dari seberapa besar kapasitas produksinya, namun juga dari sejauh mana kontribusinya dalam menjaga bumi, melindungi hutan, dan menyejahterakan masyarakat. Di situlah kami ingin terus mengambil peran,” tutup Bernardus.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Komisaris Independen MIND ID Grace Natalie dan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachry Syam.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru