Pemprov Sulsel Konsisten Stabilkan Harga Pangan Lewat GPM yang Terjadwal
Rabu, 18 Jun 2025 15:22

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM), sebagai upaya konkret menekan harga pangan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM), sebagai upaya konkret menekan harga pangan dan menjamin aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok.
Kegiatan ini digelar pada Selasa, (17/06/2025) tepatnya di dekat Masjid Nurul Jamaah, Jalan Kandea 2, Kota Makassar. Wilayah ini berada di Kecamatan Bontoala yang merupakan kawasan padat penduduk.
GPM yang didukung oleh kebijakan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi telah menjadi instrumen utama dalam menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.
Sejumlah kebutuhan pokok dijual di bawah harga pasar, seperti telur Rp50.000/rak, bawang merah Rp30.000/kg, cabai kecil Rp18.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, beras Gapoktan Rp65.000/5 kg, minyak goreng kemasan Rosebrand Rp40.000/2 liter, hingga beras segar premium Rp73.500/5 kg.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, M Ilyas, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat.
“Saya kira memang, GPM ini harus lebih diperbanyak, bukan hanya jumlah tapi juga frekuensinya. Untuk kegiatan ini, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, kami juga sudah bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota lainnya setiap pelaksanaan GPM,” kata Ilyas di sela meninjau stand.
Ilyas juga menambahkan bahwa GPM bukan hanya menjual pangan lebih murah, tetapi juga memotong rantai distribusi agar harga semakin terjangkau.
“Melalui kegiatan GPM, kami mencoba memotong rantai pasokannya. Penjual-penjual yang menjajakan dagangannya langsung mengambil dari petani, termasuk juga pangan olahan sehingga memang harga lebih murah karena rantai pasoknya diperkecil,” paparnya.
Sementara itu, salah satu warga Jalan Kandea, Sukma, yang ditemui usai membeli telur dan ayam potong, merasa terbantu dengan kegiatan ini.
“Kalau bisa, diadakan setiap sebulan sekali di wilayah ini, karena sangat membantu. Kebutuhan pokok yang dijual ini termasuk murah dibandingkan di pasar, selain itu packingnya rapi dan bersih,” ucap Sukma.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, sepanjang Januari hingga Mei 2025, kegiatan GPM telah digelar sebanyak 282 kali: 13 kali oleh Pemprov dan 269 kali oleh pemerintah kabupaten/kota.
Hingga pertengahan Juni 2025, total pelaksanaan GPM telah mencapai 56 kali, di mana 4 kali digelar provinsi dan 52 oleh pemerintah kabupaten/kota.
Kegiatan ini digelar pada Selasa, (17/06/2025) tepatnya di dekat Masjid Nurul Jamaah, Jalan Kandea 2, Kota Makassar. Wilayah ini berada di Kecamatan Bontoala yang merupakan kawasan padat penduduk.
GPM yang didukung oleh kebijakan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi telah menjadi instrumen utama dalam menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.
Sejumlah kebutuhan pokok dijual di bawah harga pasar, seperti telur Rp50.000/rak, bawang merah Rp30.000/kg, cabai kecil Rp18.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, beras Gapoktan Rp65.000/5 kg, minyak goreng kemasan Rosebrand Rp40.000/2 liter, hingga beras segar premium Rp73.500/5 kg.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, M Ilyas, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat.
“Saya kira memang, GPM ini harus lebih diperbanyak, bukan hanya jumlah tapi juga frekuensinya. Untuk kegiatan ini, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, kami juga sudah bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota lainnya setiap pelaksanaan GPM,” kata Ilyas di sela meninjau stand.
Ilyas juga menambahkan bahwa GPM bukan hanya menjual pangan lebih murah, tetapi juga memotong rantai distribusi agar harga semakin terjangkau.
“Melalui kegiatan GPM, kami mencoba memotong rantai pasokannya. Penjual-penjual yang menjajakan dagangannya langsung mengambil dari petani, termasuk juga pangan olahan sehingga memang harga lebih murah karena rantai pasoknya diperkecil,” paparnya.
Sementara itu, salah satu warga Jalan Kandea, Sukma, yang ditemui usai membeli telur dan ayam potong, merasa terbantu dengan kegiatan ini.
“Kalau bisa, diadakan setiap sebulan sekali di wilayah ini, karena sangat membantu. Kebutuhan pokok yang dijual ini termasuk murah dibandingkan di pasar, selain itu packingnya rapi dan bersih,” ucap Sukma.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, sepanjang Januari hingga Mei 2025, kegiatan GPM telah digelar sebanyak 282 kali: 13 kali oleh Pemprov dan 269 kali oleh pemerintah kabupaten/kota.
Hingga pertengahan Juni 2025, total pelaksanaan GPM telah mencapai 56 kali, di mana 4 kali digelar provinsi dan 52 oleh pemerintah kabupaten/kota.
(GUS)
Berita Terkait

News
Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 Masuk Tahap Finalisasi
Saat ini, Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 telah masuk tahap finalisasi. Ditandai dengan pelaksanaan workshop di Hotel Maxone.
Selasa, 17 Jun 2025 15:14

News
Wagub Sulsel Dorong Literasi Digital sebagai Benteng Perlindungan Anak
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi saat membuka kegiatan Fasilitasi Literasi Digital untuk Perempuan, Anak, dan Komunitas yang digelar di Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Makassar, Senin, (16/06/2025).
Senin, 16 Jun 2025 20:42

News
71 Persen Desa dan Kelurahan di Sulsel Telah Bentuk Koperasi Merah Putih
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, mencatat capaian signifikan dalam program nasional pembentukan Koperasi Merah Putih.
Senin, 16 Jun 2025 20:28

Sulsel
Ngadu ke DPRD Sulsel, Hayat Gani Desak Pemprov Bayar Hak Kepegawaian Rp8 Miliar
Komisi A DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat terkait persoalan yang menimpa eks Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani di Gedung Tower pada Senin (16/06/2025). Hadir BKD, Biro Hukum, BKAD hingga Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM).
Senin, 16 Jun 2025 15:31

News
RSUD Haji Makassar Skrining 200 Balita untuk Cegah Stunting
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT RSUD Haji Makassar berperan aktif dalam Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Kamis, 12 Jun 2025 19:31
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Alamsyah Ditunjuk sebagai Plt Kadis Pendidikan Jeneponto
2

Di Sidang MK, RMB-ATK Persoalkan Dugaan Ketidakjujuran Syarat Pencalonan Naili-Ome
3

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
4

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi
5

19 Kantor Bank di Sulsel Tutup dalam Setahun, Ini Penyebabnya
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Alamsyah Ditunjuk sebagai Plt Kadis Pendidikan Jeneponto
2

Di Sidang MK, RMB-ATK Persoalkan Dugaan Ketidakjujuran Syarat Pencalonan Naili-Ome
3

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
4

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi
5

19 Kantor Bank di Sulsel Tutup dalam Setahun, Ini Penyebabnya