PT Vale Torehkan Prestasi Emas di Asia ESG Positive Impact Awards 2025

Selasa, 11 Nov 2025 14:28
PT Vale Torehkan Prestasi Emas di Asia ESG Positive Impact Awards 2025
PT Vale meraih Gold Award kategori Biodiversity Conservation pada ajang Asia ESG Positive Impact Awards 2025 (PIA 2025) di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Sebagai bagian dari MIND ID dan mitra strategis pemerintah dalam mendorong hilirisasi serta pembangunan berkelanjutan di sektor energi dan sumber daya mineral, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali mencatat prestasi internasional.

PT Vale meraih Gold Award kategori Biodiversity Conservation pada ajang Asia ESG Positive Impact Awards 2025 (PIA 2025) di Kuala Lumpur, Malaysia.Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan program unggulan PT Vale, Kehati Lutim Bersinergi, yang dinilai menjadi model nasional konservasi keanekaragaman hayati berbasis sains dan kolaborasi multipihak di kawasan tambang.

Asia ESG Positive Impact Awards merupakan ajang penghargaan regional yang mengapresiasi perusahaan dengan dampak nyata terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola di kawasan Asia.

Tahun ini, sejumlah perusahaan asal Indonesia tampil menonjol—termasuk PT Vale Indonesia, yang sebelumnya juga menerima Lestari Awards 2025 dari KG Media untuk program yang sama. Kehadiran PT Vale di panggung Asia ESG PIA menegaskan pengakuan internasional terhadap kiprah Indonesia dalam praktik keberlanjutan.

Dalam keterangannya, Budiawansyah, Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, menyampaikan penghargaan ini bukan sekadar hadiah, ini adalah panggilan untuk bertindak. "Dunia membutuhkan pertambangan yang bertanggung jawab dan alam yang terjaga," ujar dia.

Dari Ekosistem Terdegradasi ke Model Nasional
Program Kehati Lutim Bersinergi merupakan inisiatif konservasi keanekaragaman hayati terpadu yang digagas PT Vale di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Program ini dirancang untuk memulihkan ekosistem pascatambang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan nature-based solutions.

Melibatkan pemerintah daerah, akademisi, koperasi petani, dan masyarakat lokal, inisiatif ini memulihkan fungsi ekologis lahan sekaligus menciptakan keseimbangan antara aktivitas pertambangan dan konservasi.

Fokus utama program mencakup:
• Reforestasi lahan pascatambang dengan spesies endemik Sulawesi seperti Dillenia serrata (Dengen), Diospyros celebica (Ebony), dan Kjelbergiodendron celebicum (Tembeuwa).
• Konservasi satwa endemik, termasuk Rusa Timorensis dan kupu-kupu Cethosia myrina melalui inovasi KOKKUBI (Konservasi Kupu-Kupu Binaan).
• Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas ±10.000 hektare di 13 kecamatan di luar konsesi tambang untuk menjaga ketahanan air dan mengurangi erosi.
• Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan, penyerapan tenaga kerja, dan pengelolaan persemaian endemik.

Program ini dilaksanakan secara bertahap: riset dasar (2017–2019), desain dan uji inovasi (2020), hingga implementasi lapangan dan monitoring berkelanjutan (2021–sekarang).

Inovasi dan Dampak Nyata
Kehati Lutim Bersinergi menghadirkan dua inovasi utama di sektor pertambangan Indonesia:

• Metode Rootballed untuk Rehabilitasi Cepat
Bibit ditanam bersama tanah aslinya (rootball) untuk menjaga mikroorganisme alami, mempercepat pertumbuhan, dan mempersingkat waktu pemulihan ekosistem hingga 3–4 tahun.

• KOKKUBI (Konservasi Kupu-Kupu Binaan)
Rekayasa ekologis yang menciptakan habitat Cethosia myrina melalui kombinasi tanaman inang dan tanaman nektar, serta desain mikrohabitat alami.

Hingga kini, PT Vale telah menanam lebih dari 4 juta pohon, merehabilitasi 10.000 hektare lahan kritis, dan meningkatkan indeks keanekaragaman hayati (Shannon-Wiener Index) flora hingga 3.0 dan fauna hingga 2.85—indikator ekosistem yang sehat dan stabil.

Selain itu, program penangkaran Rusa Timor bersama BKSDA telah berhasil membiakkan 55 individu sejak 2008, sebagian di antaranya telah dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

Sinergi Kolaboratif dan Kepemimpinan Berkelanjutan
Keberhasilan program ini lahir dari kolaborasi lintas fungsi dan kemitraan berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan memberikan dukungan regulasi, sementara Universitas Hasanuddin berperan dalam riset ilmiah dan pemantauan.

Koperasi petani seperti KSU Mitra Masyarakat Alam (MMA) menjadi pelaksana utama reforestasi dan persemaian, melibatkan lebih dari 300 warga lokal yang kini menjadi penjaga sekaligus pelaku konservasi.

“Keberlanjutan tidak bisa dilakukan sendirian,” lanjut Budiawansyah. “Melalui program ini, kami belajar bahwa sinergi antara sains, kebijakan, dan masyarakat adalah kunci menjaga bumi tanpa mengorbankan pembangunan," tutur dia.

Dari Luwu Timur untuk Dunia
Keberhasilan Kehati Lutim Bersinergi mengantarkan PT Vale Indonesia meraih dua penghargaan lingkungan bergengsi pada 2025—Lestari Awards 2025 di tingkat nasional dan Asia ESG Positive Impact Awards 2025 di tingkat regional.

Kedua penghargaan ini menegaskan peran PT Vale sebagai pelopor pertambangan berkelanjutan yang memelihara alam dan manusia. Lebih dari itu, program konservasi berbasis komunitas dari Luwu Timur ini menjadi bukti bahwa inisiatif lokal Indonesia mampu memberi inspirasi hingga ke panggung global.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru