Eks Sekretaris Appi Bakal Laporkan Manajemen PSM ke Polisi Hingga FIFA
Jum'at, 25 Agu 2023 23:10

Oya bersama kuasa hukumnya melakukan konferensi pers soal kasusnya. Foto: IST
MAKASSAR - Pengusaha asal Makassar, Shesie Erisoya menagih utang ke Manejemen PSM Makassar. Kasus ini mulai heboh beberapa hari terakhir.
Kuasa hukum Oya, Agus Amri menagih pertanggungjawaban manejemen PSM Makassar, yang dikelola Munafri Arifuddin, Sadikin Aksan bersama Bosowa Group. Ia menekankan tuntutan ini bukan untuk tim PSM, melainkan manajemennya.
"Harapan kami dengan konferensi pers ini, mereka bisa merespon dengan baik. Karena selama ini berbulan-bulan tidak mendapatkan respon apapun dari berbagai upaya somasi, sehingga kami dengan berat hati akan membawanya ke ranah hukum," katanya kepada awak media.
Agus Amri menjelaskan, total utang sebesar Rp14,9 miliar, tapi masih ada sisa Rp5,6 miliar yang belum dibayarkan. Padahal segala upaya pendekatan persuasif sudah dilakukan.
"Somasi dan pertemuan sudah diupayakan, namun sejak 6 bulan terakhir sudah tidak ada pembayaran, komunikasi dan respon baik dari masalah ini," ujarnya.
Agus Amri memastikan pihaknya akan mengambil berbagai langkah atas persoalan ini, mulai dari gugatan pidana dan juga perdata. Opsi melaporkan kasus ini ke FIFA juga dipertimbangkan.
Lanjut Agus Amri , kliennya sempat diberikan dua cek kosong. Namun saat keduanya diajukan ke bank, malah ditolak. Hal ini kata dia, masuk dalam unsur penipuan.
"Pada saat cek ini dibuat, bahkan menggunakan PT Celebes Olahraga Indonesia atau PT COI. Manejemen yang buat ceknya tapi atas nama PT COI, identitas lain tapi sebagai penjamin. Namun tidak ada isinya jadi kami anggap penipuan," bebernya.
"Pidananya jelas. Cek kosong yang kami masukkan tadi sudah dua kali dimasukkan tapi ditolak oleh bank. Kami akan melaporkan ini ke FIFA agar memberikan sanksi ke menejemen PSM," sambungnya.
Agus Amri melanjutkan, pihaknya memberi batas selama tiga sampai empat hari ke manajemen PSM untuk merespon hal ini. Jika tidak ada itikad baik, maka semua langkah yang direncanakan akan dilakukan.
"Segera. Pada saat yang sama, kita akan lakukan secara paralel ya, gugatan kita secara administrasi ke FIFA dan pidana ke kepolisian. Karena ada juga unsur penipuan dan penggelapan sejumlah dana," jelasnya.
Agus Amri memaparkan utang piutang ini terjadi pada periode 2016 sampai 2019. Dimana manejemen PSM menggunakan uang Oya untuk mendanai operasional Juku Eja. Mulai kegiatan, belanja pemain, hotel, transport, akomodasi dan sebagainya.
"Tetapi tidak ada jaminan apapun. Murni modal kepercayaan saja Ibu Oya, menyerahkan (uang) itu ke Pak Appi untuk dikelola dan tidak ada jaminan," jelasnya.
Meski begitu, ada bukti hitam di atas putih. Pada 2019, disepakati dibuat surat pengakuan tentang utang dengan jumlah Rp14,9 miliar tanpa jaminan. Hanya sebatas pengakuan Munafri bahwa benar yang bersangkutan memiliki utang.
"Semua nota-nota ada, semua kita sudah hitung dan sudah dicocokkan dengan Pak Nawawi, sebagai manajer keuangan PSM. Sudah diotorisasi juga jumlah sebesar itu terverikasi, valid," paparnya.
Agus Amri bilang, saat utang piutang terjadi, Oya berstatus sebagai sekretaris Appi. Makanya kliennya memiliki rasa kepercayaan yang besar kepada Ketua Golkar Makassar itu, namun belakangan menjadi masalah.
Menurut Agus Amri, uang tersebut bukan semuanya milik Oya. Melainkan punya pihak ketiga yang saat ini juga mendesak kliennya soal uang tersebut.
"Dana pihak ketiga, tapi orang itu tidak tahu kalau dananya dipakai. Makanya kita juga dalam tekanan dari pihak itu, karena itu uang orang," tandasnya.
'Kita bayar pakai dollar, kita dipercaya untuk investasi. Tapi kita malah percaya ke manajemen PSM yang tidak bertanggungjawab," kuncinya.
Kuasa hukum Oya, Agus Amri menagih pertanggungjawaban manejemen PSM Makassar, yang dikelola Munafri Arifuddin, Sadikin Aksan bersama Bosowa Group. Ia menekankan tuntutan ini bukan untuk tim PSM, melainkan manajemennya.
"Harapan kami dengan konferensi pers ini, mereka bisa merespon dengan baik. Karena selama ini berbulan-bulan tidak mendapatkan respon apapun dari berbagai upaya somasi, sehingga kami dengan berat hati akan membawanya ke ranah hukum," katanya kepada awak media.
Agus Amri menjelaskan, total utang sebesar Rp14,9 miliar, tapi masih ada sisa Rp5,6 miliar yang belum dibayarkan. Padahal segala upaya pendekatan persuasif sudah dilakukan.
"Somasi dan pertemuan sudah diupayakan, namun sejak 6 bulan terakhir sudah tidak ada pembayaran, komunikasi dan respon baik dari masalah ini," ujarnya.
Agus Amri memastikan pihaknya akan mengambil berbagai langkah atas persoalan ini, mulai dari gugatan pidana dan juga perdata. Opsi melaporkan kasus ini ke FIFA juga dipertimbangkan.
Lanjut Agus Amri , kliennya sempat diberikan dua cek kosong. Namun saat keduanya diajukan ke bank, malah ditolak. Hal ini kata dia, masuk dalam unsur penipuan.
"Pada saat cek ini dibuat, bahkan menggunakan PT Celebes Olahraga Indonesia atau PT COI. Manejemen yang buat ceknya tapi atas nama PT COI, identitas lain tapi sebagai penjamin. Namun tidak ada isinya jadi kami anggap penipuan," bebernya.
"Pidananya jelas. Cek kosong yang kami masukkan tadi sudah dua kali dimasukkan tapi ditolak oleh bank. Kami akan melaporkan ini ke FIFA agar memberikan sanksi ke menejemen PSM," sambungnya.
Agus Amri melanjutkan, pihaknya memberi batas selama tiga sampai empat hari ke manajemen PSM untuk merespon hal ini. Jika tidak ada itikad baik, maka semua langkah yang direncanakan akan dilakukan.
"Segera. Pada saat yang sama, kita akan lakukan secara paralel ya, gugatan kita secara administrasi ke FIFA dan pidana ke kepolisian. Karena ada juga unsur penipuan dan penggelapan sejumlah dana," jelasnya.
Agus Amri memaparkan utang piutang ini terjadi pada periode 2016 sampai 2019. Dimana manejemen PSM menggunakan uang Oya untuk mendanai operasional Juku Eja. Mulai kegiatan, belanja pemain, hotel, transport, akomodasi dan sebagainya.
"Tetapi tidak ada jaminan apapun. Murni modal kepercayaan saja Ibu Oya, menyerahkan (uang) itu ke Pak Appi untuk dikelola dan tidak ada jaminan," jelasnya.
Meski begitu, ada bukti hitam di atas putih. Pada 2019, disepakati dibuat surat pengakuan tentang utang dengan jumlah Rp14,9 miliar tanpa jaminan. Hanya sebatas pengakuan Munafri bahwa benar yang bersangkutan memiliki utang.
"Semua nota-nota ada, semua kita sudah hitung dan sudah dicocokkan dengan Pak Nawawi, sebagai manajer keuangan PSM. Sudah diotorisasi juga jumlah sebesar itu terverikasi, valid," paparnya.
Agus Amri bilang, saat utang piutang terjadi, Oya berstatus sebagai sekretaris Appi. Makanya kliennya memiliki rasa kepercayaan yang besar kepada Ketua Golkar Makassar itu, namun belakangan menjadi masalah.
Menurut Agus Amri, uang tersebut bukan semuanya milik Oya. Melainkan punya pihak ketiga yang saat ini juga mendesak kliennya soal uang tersebut.
"Dana pihak ketiga, tapi orang itu tidak tahu kalau dananya dipakai. Makanya kita juga dalam tekanan dari pihak itu, karena itu uang orang," tandasnya.
'Kita bayar pakai dollar, kita dipercaya untuk investasi. Tapi kita malah percaya ke manajemen PSM yang tidak bertanggungjawab," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait

Sports
Jelang Laga Versus Bhayangkara FC, Walkot Appi Jamu Skuad PSM Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Ketua TP PKK Makassar, Melinda Aksa Mahmud, menggelar jamuan makan malam bagi manajemen dan pemain PSM Makassar di Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (13/8/2025) malam.
Kamis, 14 Agu 2025 10:29

Sports
Honda Kembali Jadi Sponsor Utama PSM Makassar, Kolaborasi Masuki Tahun ke-8
Honda Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) kembali menjadi sponsor utama klub sepakbola PSM Makassar dalam kompetisi Liga 1 musim 2025-2026.
Kamis, 07 Agu 2025 19:31

Sports
Salonpas Resmi Jadi Sponsor PSM Makassar, Gaungkan Semangat Juara & Pantang Menyerah
PT Hisamitsu Pharma Indonesia melalui merek legendaris Salonpas, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan PSM Makassar, klub sepak bola tertua dan penuh sejarah di Indonesia.
Rabu, 06 Agu 2025 15:09

Sports
Bek Muda PSM Makassar Sulthan Zaky Dilepas ke Klub Kamboja
Sulthan Zaky, bek muda PSM Makassar, mendapat kesempatan menjajal kompetisi sepak bola luar negeri. Musim depan, ia akan bermain untuk MOI Kompong Dewa Football Club, klub Kamboja Premier League.
Minggu, 03 Agu 2025 19:17

Sports
Jelang BRI Super League, Pemain Baru PSM Makassar Adaptasi Rumput Stadion BJ Habibie
Menjelang kick off BRI Super League 2025/2026, skuad PSM Makassar menggelar latihan tertutup di Stadion BJ Habibie Parepare. Latihan untuk menjajal rumput lapangan.
Jum'at, 01 Agu 2025 21:53
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

BIF 2025 Bahas Kondisi Ekonomi hingga Strategi Penguatan Ekspor Sulsel
2

Dilantik untuk Periode 2025-2030, Rektor Wihalminus Siap Wujudkan Tata Kelola Baik UAJ Makassar
3

Pimpin Hanura Sulsel, Eks Pangdam Patok Target Tinggi di Pemilu 2029
4

Ritual Budaya Appasili Ri' Iringi Peresmian Museum Kota Makassar
5

Barantin & DPR RI Pastikan Mutu Ekspor Perikanan dan Stok Beras Aman
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

BIF 2025 Bahas Kondisi Ekonomi hingga Strategi Penguatan Ekspor Sulsel
2

Dilantik untuk Periode 2025-2030, Rektor Wihalminus Siap Wujudkan Tata Kelola Baik UAJ Makassar
3

Pimpin Hanura Sulsel, Eks Pangdam Patok Target Tinggi di Pemilu 2029
4

Ritual Budaya Appasili Ri' Iringi Peresmian Museum Kota Makassar
5

Barantin & DPR RI Pastikan Mutu Ekspor Perikanan dan Stok Beras Aman