Penanggulangan Stunting Jadi Perhatian Pj Gubernur Sulsel
Tim Sindomakassar
Kamis, 14 Sep 2023 16:29
Suasana Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, (12/09/23).
MAKASSAR - Upaya penanggulangan stunting menjadi fokus perhatian Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin. Hal ini disampaikan Bahtiar saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, (12/09/23).
Rapat koordinasi ini melibatkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra kerja terkait. Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Takalar, Asriadi.
Percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen.
Hal ini selaras dengan program penanganan stunting dan gizi buruk yang menjadi program prioritas Bahtiar sebagai Pj Gubernur Sulsel. Saat ini angka prevalensi stunting Sulsel berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencapai 27,2 persen, turun 0,2 persen dari tahun 2021 yaitu 27,4 persen.
Bahtiar berharap seluruh pihak terlibat dalam penanganan stunting, termasuk relawan dan pihak swasta. "Mengurus masalah stunting bukan hanya pemerintah saja. Pada akhirnya kekuatan masyarakat kita sinergikan termasuk swasta," terang Bahtiar.
Lebih lanjut Bahtiar mengatakan mengatasi stunting tidak cukup dengan duduk rapat di kantor, namun perlu turun langsung kelapangan melihat kondisi masyarakat, dimana anak stunting tersebut berada, sehingga bisa diintervensi secara tepat bersama-sama.
"Memang suatu kesyukuran karena penanganan stunting dilakukan dengan baik di Sulsel," ungkap Bahtiar.
Sementara, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, memuji kinerja Kabupaten Takalar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Pasalnya, Kabupaten Takalar berhasil menurunkan angka stunting di tahun 2022.
Kabupaten Takalar tercatat sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi stunting tinggi di Sulawesi Selatan, namun beberapa tahun terakhir mengalami trend penurunan yang cukup baik. Berdasarkan data SSGI tahun 2022, prevalensi stunting Kabupaten Takalar berada pada angka 31,1 persen. Angka ini menurun jauh dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 34,7 persen.
Arsjad menyebutkan hal Ini tidak lepas dari inovasi yang dikembangkan oleh Kabupaten Takalar dengan membuat aplikasi Takalar Ayo Atasi Stunting. Lewat aplikasi ini para pimpinan Daerah, OPD, dan TPPS dapat memantau kondisi anak stunting satu per satu, by name by adress.
Menanggapi pertemuan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulwesi Selatan, Shodiqin mengatakan siap membangun koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam mempercepat penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
"Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengamanatkan BKKBN sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting Indonesia dimana sesuai amanat Bapak Presiden Kita menargetkan stunting dapat turun ke angka 14 persen tahun 2024" ujar Shodiqin.
Ditambahkan pemerintah melalui BKKBN telah menyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB untuk mendukung pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) khususnya upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Rapat koordinasi ini melibatkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra kerja terkait. Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Takalar, Asriadi.
Percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen.
Hal ini selaras dengan program penanganan stunting dan gizi buruk yang menjadi program prioritas Bahtiar sebagai Pj Gubernur Sulsel. Saat ini angka prevalensi stunting Sulsel berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencapai 27,2 persen, turun 0,2 persen dari tahun 2021 yaitu 27,4 persen.
Bahtiar berharap seluruh pihak terlibat dalam penanganan stunting, termasuk relawan dan pihak swasta. "Mengurus masalah stunting bukan hanya pemerintah saja. Pada akhirnya kekuatan masyarakat kita sinergikan termasuk swasta," terang Bahtiar.
Lebih lanjut Bahtiar mengatakan mengatasi stunting tidak cukup dengan duduk rapat di kantor, namun perlu turun langsung kelapangan melihat kondisi masyarakat, dimana anak stunting tersebut berada, sehingga bisa diintervensi secara tepat bersama-sama.
"Memang suatu kesyukuran karena penanganan stunting dilakukan dengan baik di Sulsel," ungkap Bahtiar.
Sementara, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, memuji kinerja Kabupaten Takalar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Pasalnya, Kabupaten Takalar berhasil menurunkan angka stunting di tahun 2022.
Kabupaten Takalar tercatat sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi stunting tinggi di Sulawesi Selatan, namun beberapa tahun terakhir mengalami trend penurunan yang cukup baik. Berdasarkan data SSGI tahun 2022, prevalensi stunting Kabupaten Takalar berada pada angka 31,1 persen. Angka ini menurun jauh dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 34,7 persen.
Arsjad menyebutkan hal Ini tidak lepas dari inovasi yang dikembangkan oleh Kabupaten Takalar dengan membuat aplikasi Takalar Ayo Atasi Stunting. Lewat aplikasi ini para pimpinan Daerah, OPD, dan TPPS dapat memantau kondisi anak stunting satu per satu, by name by adress.
Menanggapi pertemuan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulwesi Selatan, Shodiqin mengatakan siap membangun koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam mempercepat penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
"Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengamanatkan BKKBN sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting Indonesia dimana sesuai amanat Bapak Presiden Kita menargetkan stunting dapat turun ke angka 14 persen tahun 2024" ujar Shodiqin.
Ditambahkan pemerintah melalui BKKBN telah menyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB untuk mendukung pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) khususnya upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Demo di Kantor Gubernur, Aliansi Penyelamat Demokrasi Tuntut Perpanjang Cuti Walikota Makassar
Ratusan massa mengatas namakan Aliansi Penyelamat Demokrasi melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar pada Kami (21/11/24)
Kamis, 21 Nov 2024 17:07
Sulsel
HJG ke-704, Pj Gubernur Puji Strategi Adnan-Kio Kembangkan Sektor Ekonomi
Momentum Hari Jadi Gowa (HJG) ke-704 tahun ini menunjukkan berbagai capaian dan prestasi yang sangat baik.
Minggu, 17 Nov 2024 16:57
News
Dilepas Pj Gubernur, Pelajar Sulsel Antusias Ikuti High School Marathon
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh melepas peserta High School Marathon 10K, di depan Rujab Gubernur Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu, (17/11/2024).
Minggu, 17 Nov 2024 16:04
News
Kemeriahan HUT ke-56 PT Semen Tonasa: Dihadiri Pj Gubernur Sulsel hingga Plt Bupati Pangkep
Perayaan Ulang Tahun PT Semen Tonasa ke-56 berlangsung meriah di Auditorium Kantor Pusat Semen Tonasa, Kecamatan Bungoro, pada Jumat (1/11/2024).
Sabtu, 02 Nov 2024 20:03
Makassar City
Penanganan dan Intervensi Stunting Butuh Data Terukur
Penanganan dan intervensi stunting di Provinsi Sulsel, membutuhkan data yang terukur agar bisa dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan dengan baik.
Sabtu, 02 Nov 2024 08:52
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada