DPRD dan Pemprov Sulsel Sepakati Perubahan KUA-PPAS TA 2024 dalam Rapat Paripurna
Ahmad Muhaimin
Kamis, 22 Agu 2024 22:32
DPRD Provinsi bersama Pemprov Sulsel melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang perubahan KUA-PPAS TA 2024 dalam rapat paripurna pada Kamis (22/08/2024). Foto: Dok DPRD Sulsel
MAKASSAR - DPRD Provinsi bersama Pemprov Sulsel melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) TA 2024 dan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) TA 2024 dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Sulsel pada Kamis (22/08/2024).
Rapat paripurna DPRD Sulsel dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni'Matullah didampingi Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif dihadiri sejumlah anggota DPRD Sulsel.
Hadir juga Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrollah bersama para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulsel.
Ketua Banggar DPRD Sulsel, Irwan Hamid mengatakan kesimpulan rapat kerja Banggar bersama TAPD, komposisi akhir laporan keuangan, yang tertuang dalam Rancangan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS APBD TA 2024. Bahwa target Pendapatan APBD Pokok 2024 sebesar Rp10.028.809.403.743.
"Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum pembahasan sebesar Rp5.461.177.920.943 dan setelah pembahasan mengalami penambahan pendapatan sebesar Rp61.854.371.514. Jadi total pendapatan daerah sebesar Rp5.523.032.292.457," kata Irwan Hamid yang membacakan laporannya.
Irwan menuturkan, target Pendapatan Transfer Daerah sebesar Rp4.557.831.416.000 setelah pembahasan mengalami penambahan pendapatan sebesar Rp78.336.225.000. Jadi jumlah pendapatan transfer setelah pembahasan sebesar Rp4.636.167.641.000.
Sementara lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp9.800.066.800 setelah pembahasan mengalami pengurangan pendapatan sebesar Rp913.600.000. Jadi jumlah lain-lain pendapatan yang sah setelah pembahasan sebesar Rp8.886.466.800.
"Adapun PAD setelah pembahasan mengalami penambahan sebesar Rp139.276.996,514, sehingga total PAD setelah pembahasan sebesar Rp10.168.086.400.257," lanjut Irwan Hamid.
Pada belanja daerah, proyeksi belanja APBD Pokok 2024 sebesar Rp10.113.809.403.743 setelah pembahasan mengalami penurunan sebesar Rp52.425.343.512,73. Sehingga total belanja daerah setelah pembahasan sebesar Rp10.061.384.060.230,30.
Adapun dengan rincian sebagai berikut yakni Proyeksi Belanja Operasional sebesar Rp.6.733.284.586.702,42, Proyeksi Belanja Modal sebesar Rp1.341.467.779.885,00 dan Proyeksi Belanja Tak Terduga sebesar Rp.10.847.751.021.
Sementara Belanja Transfer sebesar Rp.1.975.783.942.621,85. Terdiri dari Proyeksi Belanja Bagi Hasil sebesar Rp.1.707.712.415.259,00 dan Proyeksi Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp.268.071.527.362,85.
Politisi PKB ini melanjutkan, dari hasil pembahasan Banggar dengan TAPD, Banggar menyampaikan beberapa rekomendasi berupa saran dan pendapat sekaligus menjadi keputusan rapat Banggar. Sehingga kiranya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA OPD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan TA 2024.
"Sebuah apresiasi sebenarnya yang patut menjadi kebanggaan bersama karena adanya peningkatan pendapatan hingga Rp139 Miliar dan itu diluar dugaan bagi kita semua. Dan apapun nanti hasilnya khususnya komisi C yang akan melakukan akurasi data kembali pada saat pembahasan Ranperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2024," jelasnya.
Irwan Hamid melanjutkan, Banggar meminta perhatian kepada pemerintah daerah untuk lebih mencermati indikator di tahun 2023. Lagi-lagi ada beberapa item indikator itu tidak tercapai. Jangan sampai prosentasi yang ditargetkan itu terlalu over expectation.
"Misalnya perolehan angka 70%/kapita itu, yang 65%-nya tidak tercapai, jadi mohon diakurasi kembali karena pandangan kami apabila perkapita sudah bisa mencapai rata-rata itu mereduksi gini ratio, kemiskinan dan sebagainya," jelasnya.
"Dan itulah fungsi kita untuk menghadirkan keadilan domestik penghasilan bruto masyarakat Sulawesi Selatan, itulah tugas kita, tidak ada instrumen lain yang kuat selain kebijakan kita yang bisa memfilter perputaran uang di Sulawesi Selatan." kuncinya.
Wakil ketua DPRD Sulsel, Ni'Matullah berharap perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) tahun anggaran 2024 segera dibahas ditingkat selanjutnya.
"Tentunya berbagai saran dan catatan yang berkembang dalam rapat pembahasan rancangan perubahan KUA dan perubahan PPAS tahun anggaran 2024, akan menjadi bahan sekaligus bagian yang tidak terpisahkan dalam pembahasan rancangan Perda tentang perubahan APBD tahun 2024," paparnya.
Ullah mendorong Rancangan Perda perubahan APBD tahun 2024 dapat segera diajukan oleh Gubernur Sulsel ke DPRD Sulsel untuk dibahas bersama, segera setelah penandatanganan nota kesepakatan perubahan KUA dan perubahan PPQS tahun 2024 ini.
Sementara Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrollah mengapresiasi kinerja pimpinan dan anggota DPRD Sulsel melalui Banggar yang terus memberikan masukan dan catatan agar pemanfaatan anggaran di setiap OPD menyentuh kesejahteraan masyarakat Sulsel secara keseluruhan.
Penandatangan nota kesepakatan itu dilakukan oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrollah, sementara pihak DPRD ditandatangani oleh Ketua DPRD Suslel, Andi Ina Kartika Sari.
Rapat paripurna DPRD Sulsel dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni'Matullah didampingi Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif dihadiri sejumlah anggota DPRD Sulsel.
Hadir juga Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrollah bersama para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulsel.
Ketua Banggar DPRD Sulsel, Irwan Hamid mengatakan kesimpulan rapat kerja Banggar bersama TAPD, komposisi akhir laporan keuangan, yang tertuang dalam Rancangan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS APBD TA 2024. Bahwa target Pendapatan APBD Pokok 2024 sebesar Rp10.028.809.403.743.
"Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum pembahasan sebesar Rp5.461.177.920.943 dan setelah pembahasan mengalami penambahan pendapatan sebesar Rp61.854.371.514. Jadi total pendapatan daerah sebesar Rp5.523.032.292.457," kata Irwan Hamid yang membacakan laporannya.
Irwan menuturkan, target Pendapatan Transfer Daerah sebesar Rp4.557.831.416.000 setelah pembahasan mengalami penambahan pendapatan sebesar Rp78.336.225.000. Jadi jumlah pendapatan transfer setelah pembahasan sebesar Rp4.636.167.641.000.
Sementara lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp9.800.066.800 setelah pembahasan mengalami pengurangan pendapatan sebesar Rp913.600.000. Jadi jumlah lain-lain pendapatan yang sah setelah pembahasan sebesar Rp8.886.466.800.
"Adapun PAD setelah pembahasan mengalami penambahan sebesar Rp139.276.996,514, sehingga total PAD setelah pembahasan sebesar Rp10.168.086.400.257," lanjut Irwan Hamid.
Pada belanja daerah, proyeksi belanja APBD Pokok 2024 sebesar Rp10.113.809.403.743 setelah pembahasan mengalami penurunan sebesar Rp52.425.343.512,73. Sehingga total belanja daerah setelah pembahasan sebesar Rp10.061.384.060.230,30.
Adapun dengan rincian sebagai berikut yakni Proyeksi Belanja Operasional sebesar Rp.6.733.284.586.702,42, Proyeksi Belanja Modal sebesar Rp1.341.467.779.885,00 dan Proyeksi Belanja Tak Terduga sebesar Rp.10.847.751.021.
Sementara Belanja Transfer sebesar Rp.1.975.783.942.621,85. Terdiri dari Proyeksi Belanja Bagi Hasil sebesar Rp.1.707.712.415.259,00 dan Proyeksi Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp.268.071.527.362,85.
Politisi PKB ini melanjutkan, dari hasil pembahasan Banggar dengan TAPD, Banggar menyampaikan beberapa rekomendasi berupa saran dan pendapat sekaligus menjadi keputusan rapat Banggar. Sehingga kiranya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA OPD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan TA 2024.
"Sebuah apresiasi sebenarnya yang patut menjadi kebanggaan bersama karena adanya peningkatan pendapatan hingga Rp139 Miliar dan itu diluar dugaan bagi kita semua. Dan apapun nanti hasilnya khususnya komisi C yang akan melakukan akurasi data kembali pada saat pembahasan Ranperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2024," jelasnya.
Irwan Hamid melanjutkan, Banggar meminta perhatian kepada pemerintah daerah untuk lebih mencermati indikator di tahun 2023. Lagi-lagi ada beberapa item indikator itu tidak tercapai. Jangan sampai prosentasi yang ditargetkan itu terlalu over expectation.
"Misalnya perolehan angka 70%/kapita itu, yang 65%-nya tidak tercapai, jadi mohon diakurasi kembali karena pandangan kami apabila perkapita sudah bisa mencapai rata-rata itu mereduksi gini ratio, kemiskinan dan sebagainya," jelasnya.
"Dan itulah fungsi kita untuk menghadirkan keadilan domestik penghasilan bruto masyarakat Sulawesi Selatan, itulah tugas kita, tidak ada instrumen lain yang kuat selain kebijakan kita yang bisa memfilter perputaran uang di Sulawesi Selatan." kuncinya.
Wakil ketua DPRD Sulsel, Ni'Matullah berharap perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) tahun anggaran 2024 segera dibahas ditingkat selanjutnya.
"Tentunya berbagai saran dan catatan yang berkembang dalam rapat pembahasan rancangan perubahan KUA dan perubahan PPAS tahun anggaran 2024, akan menjadi bahan sekaligus bagian yang tidak terpisahkan dalam pembahasan rancangan Perda tentang perubahan APBD tahun 2024," paparnya.
Ullah mendorong Rancangan Perda perubahan APBD tahun 2024 dapat segera diajukan oleh Gubernur Sulsel ke DPRD Sulsel untuk dibahas bersama, segera setelah penandatanganan nota kesepakatan perubahan KUA dan perubahan PPQS tahun 2024 ini.
Sementara Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrollah mengapresiasi kinerja pimpinan dan anggota DPRD Sulsel melalui Banggar yang terus memberikan masukan dan catatan agar pemanfaatan anggaran di setiap OPD menyentuh kesejahteraan masyarakat Sulsel secara keseluruhan.
Penandatangan nota kesepakatan itu dilakukan oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrollah, sementara pihak DPRD ditandatangani oleh Ketua DPRD Suslel, Andi Ina Kartika Sari.
(UMI)
Berita Terkait
News
Evaluasi, Kinerja Prof Zudan di Provinsi Sulsel Dinilai Baik
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh mengikuti evaluasi kinerja (Evkin) per triwulan sebagai penjabat gubernur di Sulsel, Kamis, (21/11/2024), di gedung Irjen Kemendagri di Jakarta. Dalam evaluasi tersebut kinerjanya dinilai baik.
Jum'at, 22 Nov 2024 09:49
News
ASN Pemprov Sulsel Ikrar Bersama dan Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas
mendatang, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh meminta kepada seluruh ASN dan non ASN lingkup Pemprov Sulsel untuk melakukan ikrar bersama an melakukan tanda tangan pakta integritas netralitas ASN.
Selasa, 19 Nov 2024 12:30
News
Pastikan Stok Pangan dan Harga di Provinsi Sulsel Stabil
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berupaya terus memastikan pasokan pangan dan harga stabil di tengah masyarakat, hingga hingga akhir tahun nantinya
Selasa, 19 Nov 2024 10:39
Sulsel
DPRD Sulsel Paripurna Sahkan Susunan AKD, Berikut Daftar Lengkapnya
DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mengesahkan dan menetapkan alat kelengkapan dewan (AKD) yang terdiri dari komisi-komisi dan badan-badan untuk periode 2024-2029.
Senin, 18 Nov 2024 23:29
News
Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla, menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi Gowa ke-704 Tahun 2024
Senin, 18 Nov 2024 11:30
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
5
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
5
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma