Tak Bisa Jawab Pertanyaan Uji Nurdin, Program Kuliah Gratis Ilham-Kanita Disebut Belum Matang

Tim Sindomakassar
Minggu, 27 Okt 2024 07:58
Tak Bisa Jawab Pertanyaan Uji Nurdin, Program Kuliah Gratis Ilham-Kanita Disebut Belum Matang
Debat perdana Pilkada Bantaeng berlangsung di Hotel Novotel pada Sabtu (27/10/2024) malam.
Comment
Share
MAKASSAR - Paslon nomor urut 2, Ilhamsyah Azikin - Kanita Kahfi (IAKAN) tidak mau menjawab bagaimana realisasi program andalannya soal kuliah gratis.

Debat perdana Pilkada Bantaeng berlangsung di Hotel Novotel pada Sabtu (27/10/2024) malam.

Pada sesi tanya jawab, Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin - H. Sahabuddin (UJI-SAH), menanyakan realisasi program kuliah gratis milik IAKAN jika diterakpan.

"Apakah program kuliah gratis ini sudah benar-benar dihitung postur anggarannya Jangan sampai kaya program 5 tahun lalu, ketersediaan pupuk namun ujung-ujunngnya tetap susah. Inilah pertanyaan kami apakah bisa diterapkan dan sejalan dengan program pusat," tanya Uji kepada Paslon Ilham-Kanita.

Menanggapi pertanyaan Uji Nurdin, Ilham Azikin mengatakan, realisasi program kuliah gratis belum bisa dia ungkapkan. Dia mengklaim, mekanisme realisasi program tersebut menjadi strategi yang harus dijaga.

"Kuliah gratis, adalah salah satu program prioritas kami. Tentang mekanisme, tentang regulasi, biarkanlah kami menjaga karena itu menjadi strategi kami," jawab Ilham.

Mendengar jawaban tersebut, Uji Nurdin menilai program kuliah gratis tersebut belum matang. Dirinya khawatir, program tersebut menjadi program angan-angan atau khalayan untuk meraih simpati masyarakat.

"Kalau belum bisa diungkap, sepertinya program tersebut belum matang. Kalau kami soal kuliah gratis sama seperti pemerintah 2008 - 2018 Bantaeng berasal dari APBN bukan dari APBD," balas Uji.

Menurut Uji, seluruh program yang ditawarkan ke masyarakat, harus transparan, termasuk teknis dan penganggarannya. Sehingga publik bisa menilai program tersebut realistis atau hanya ambisi politik semata.

"Inilah kita minta jaminannya, jangan sampai kaya 5 tahun lalu, menyediakan ketersediaan pupuk, tapi kenyataannya, persoalan yang paling parah saat ini di Bantaeng adalah pupuk. Jangan sampai, ini menjadi angan-angan (khalayan) baru lagi," pungkasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru