Distribusi Bantuan Bibit di Jeneponto Diduga Dipolitisasi dan Salahi Aturan
sulaiman nai
Jum'at, 01 Nov 2024 18:41
Pendistribusian bantuan bibit padi untuk kelompok tani di Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto. Foto: SINDO Makassar/Sulaiman Nai
JENEPONTO - Jelang memasuki musim tanam, pemerintah sudah mulai menyalurkan atau mendistribusikan bantuan bibit kepada para kelompok tani di Kabupaten Jeneponto.
Terkhusus di Kabupaten Jeneponto, bantuan bibit dari Kementerian Pertanian tersebut mulai disalurkan di Kecamatan Bangkala Barat.
Bantuan bibit dari Kementan RI yang akan disalurkan ke para kelompok tani di Kecamatan Bangkala Barat tersebut berupa bibit padi.
Sebanyak 10 ton bibit padi yang akan disalurkan ke para kelompok tani yang terdaftar sebagai penerima bantuan di Kecamatan Bangkala Barat saat ini diduga sedang ditampung di salah satu rumah warga di Kelurahan Bulujaya.
Penyaluran bantuan 10 ton bibit padi di Kelurahan Bulujaya diduga menyalahi mekanisme penyaluran, diduga anggota PPK melakukan penyaluran tanpa melalui titik koordinat masing-masing kelompok tani.
Dugaan kesalahan prosedur pendistribusian ini ditemukan langsung oleh Camat Bangkala Barat, Andi Bacsran saat ingin memastikan asal muasal bantuan tersebut.
"Saya sudah cerita dengan PPKnya dia bilang ketua kelompok sendiri yang mengambil, jadi saya pertanyakan kenapa bisa kelompok tani sendiri yang mengambil, baru ini kan harus ada titik koordinat, kalau satu kelompok tani itu berarti hanya satu titik koordinat," ujar Camat Bangkala Barat saat dikonfirmasi, Jumat (1/11).
Padahal sesuai peraturan, penyaluran bantuan ini harus berdasarkan dengan titik koordinat setiap kelompok tani. Namun apa yang ditemukannya dilokasi ternyata tidak sesuai realita.
Hal ini berbanding terbalik dengan penyaluran bantuan bibit yang terdapat di Desa Beroanging belum lama ini.
"Karena satu kelompok harus satu koordinat, itu pun juga Desa Beronging, Bangkala Barat juga ada benih padi dia dapat tapi sesuai dengan titik koordinat, sementara ini yang di Bulujaya kenapa yang dipanggil ketua kelompoknya," imbuhnya.
Dikonfirmasi terkait adanya indikasi politisasi, Andi Bacsran belum berani memastikan jika bantuan ini akan digunakan didalam Pilkada Jeneponto.
"Saya belum bisa pastikan, karena bantuan ini langsung ke Kelompok tani, akan tetapi bantuan ini seharusnya jangan dibagi dulu karena situasi politik saat ini kita sedang menghadapi masa pilkada," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Jeneponto, Achmad Tunru mengatakan pihaknya sengaja melakukan hal ini.
Mengingat kata dia, waktu yang sangat terbatas meski di dalam aturan tidak sesuai dengan titik koordinat masing-masing kelompok tani.
"Bantuan ini dibagi ke kelompok karena lokasinya saling berdekatan misalnya ada satu kelompok berdekatan 3 atau 4 kelompok disatukan di situ saja. Disitulah baru diambil karena kan aturannya itu. Nah, mungkin terbatas juga waktunya ini truk yang disewa dari sana," imbuhnya.
Meski bantuan tersebut dibagikan di satu lokasi, Achmad mengklaim jika bantuan ini sudah tepat sasaran.
"Ada bukti tanda terimanya di kelompok itu, siapa siapa nama ketuan kelompoknya, kecuali kalau misalnya ada kelompok yang merasa tidak menerima itu baru salah," timpalnya.
Menurutnya, bantuan ini disalurkan dikarenakan musim hujan sudah tiba sehingga pendistribusian ini dilakukan lebih awal.
Dia juga membantah, bahwa bantuan ini disinyalir ada kaitannya dengan kondisi politik yang saat ini sedang berlangsung.
"Ini murni kebutuhan warga, karena musim hujan sudah tiba, jadi bantuan ini disalurkan terlebih dahulu," pungkasnya.
Terkhusus di Kabupaten Jeneponto, bantuan bibit dari Kementerian Pertanian tersebut mulai disalurkan di Kecamatan Bangkala Barat.
Bantuan bibit dari Kementan RI yang akan disalurkan ke para kelompok tani di Kecamatan Bangkala Barat tersebut berupa bibit padi.
Sebanyak 10 ton bibit padi yang akan disalurkan ke para kelompok tani yang terdaftar sebagai penerima bantuan di Kecamatan Bangkala Barat saat ini diduga sedang ditampung di salah satu rumah warga di Kelurahan Bulujaya.
Penyaluran bantuan 10 ton bibit padi di Kelurahan Bulujaya diduga menyalahi mekanisme penyaluran, diduga anggota PPK melakukan penyaluran tanpa melalui titik koordinat masing-masing kelompok tani.
Dugaan kesalahan prosedur pendistribusian ini ditemukan langsung oleh Camat Bangkala Barat, Andi Bacsran saat ingin memastikan asal muasal bantuan tersebut.
"Saya sudah cerita dengan PPKnya dia bilang ketua kelompok sendiri yang mengambil, jadi saya pertanyakan kenapa bisa kelompok tani sendiri yang mengambil, baru ini kan harus ada titik koordinat, kalau satu kelompok tani itu berarti hanya satu titik koordinat," ujar Camat Bangkala Barat saat dikonfirmasi, Jumat (1/11).
Padahal sesuai peraturan, penyaluran bantuan ini harus berdasarkan dengan titik koordinat setiap kelompok tani. Namun apa yang ditemukannya dilokasi ternyata tidak sesuai realita.
Hal ini berbanding terbalik dengan penyaluran bantuan bibit yang terdapat di Desa Beroanging belum lama ini.
"Karena satu kelompok harus satu koordinat, itu pun juga Desa Beronging, Bangkala Barat juga ada benih padi dia dapat tapi sesuai dengan titik koordinat, sementara ini yang di Bulujaya kenapa yang dipanggil ketua kelompoknya," imbuhnya.
Dikonfirmasi terkait adanya indikasi politisasi, Andi Bacsran belum berani memastikan jika bantuan ini akan digunakan didalam Pilkada Jeneponto.
"Saya belum bisa pastikan, karena bantuan ini langsung ke Kelompok tani, akan tetapi bantuan ini seharusnya jangan dibagi dulu karena situasi politik saat ini kita sedang menghadapi masa pilkada," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Jeneponto, Achmad Tunru mengatakan pihaknya sengaja melakukan hal ini.
Mengingat kata dia, waktu yang sangat terbatas meski di dalam aturan tidak sesuai dengan titik koordinat masing-masing kelompok tani.
"Bantuan ini dibagi ke kelompok karena lokasinya saling berdekatan misalnya ada satu kelompok berdekatan 3 atau 4 kelompok disatukan di situ saja. Disitulah baru diambil karena kan aturannya itu. Nah, mungkin terbatas juga waktunya ini truk yang disewa dari sana," imbuhnya.
Meski bantuan tersebut dibagikan di satu lokasi, Achmad mengklaim jika bantuan ini sudah tepat sasaran.
"Ada bukti tanda terimanya di kelompok itu, siapa siapa nama ketuan kelompoknya, kecuali kalau misalnya ada kelompok yang merasa tidak menerima itu baru salah," timpalnya.
Menurutnya, bantuan ini disalurkan dikarenakan musim hujan sudah tiba sehingga pendistribusian ini dilakukan lebih awal.
Dia juga membantah, bahwa bantuan ini disinyalir ada kaitannya dengan kondisi politik yang saat ini sedang berlangsung.
"Ini murni kebutuhan warga, karena musim hujan sudah tiba, jadi bantuan ini disalurkan terlebih dahulu," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Distribusi Bantuan Bibit di Jeneponto Diduga Dipolitisasi dan Salahi Aturan
2
Ditanya Soal Maju Pilkada Tinggalkan DPR, Abang Fauzi Beri Jawaban Tegas
3
Komisi III ke Sulsel, Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Aman dan Lancar
4
Tim Dozer Maros Solid Menangkan Maros Sejuk dan Andalan Hati
5
Komitmen Jaga Toleransi, Appi Tekankankan Pentingnya Moderasi Beragama
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Distribusi Bantuan Bibit di Jeneponto Diduga Dipolitisasi dan Salahi Aturan
2
Ditanya Soal Maju Pilkada Tinggalkan DPR, Abang Fauzi Beri Jawaban Tegas
3
Komisi III ke Sulsel, Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Aman dan Lancar
4
Tim Dozer Maros Solid Menangkan Maros Sejuk dan Andalan Hati
5
Komitmen Jaga Toleransi, Appi Tekankankan Pentingnya Moderasi Beragama