Pilih Uji-Sah, Warga Papan Loe Butuh Pekerjaan untuk Hidup Sejahtera

Selasa, 05 Nov 2024 11:03
Pilih Uji-Sah, Warga Papan Loe Butuh Pekerjaan untuk Hidup Sejahtera
Ribuan masyarakat Bantaeng menyambut antusias kampanye Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin - H. Sahabuddin (UJI-SAH) di Desa Papan Loe, Senin, 4 November 2024 malam. Foto: Istimewa
Comment
Share
BANTAENG - Ribuan masyarakat Bantaeng menyambut antusias kampanye Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin - H. Sahabuddin (UJI-SAH) di Desa Papan Loe, Senin, 4 November 2024 malam.

Dalam kampanye tersebut, Syarifuddin, salah satu tokoh masyarakat menyampaikan aspirasinya.

Dirinya meyakini, mayoritas masyarakat Bantaeng memilih UJI-SAH. Mengingat, warga saat ini membutuhkan program ketersediaan kerja.

"Masyarakat Bantaeng masih banyak menjadi pengangguran. Sehingga ketersediaan lapangan kerja menjadi kebutuhan," katanya.

"Kita tidak butuh gratis-gratis. Lebih baik punya pekerjaan, hidup kita sejahtera. Sehingga kita bisa membeli barang yang kita mau," ungkapnya.

Dirinya meminta, masyarakat mengenang kejayaan Bantaeng di era Prof Nurdin Abdullah (NA). Sehingga memilih UJI-SAH merupakan kebaikan bersama untuk kebangkitan Bantaeng.

"Kita sudah rasakan pemimpin setelah bapak Nurdin. Banyak hasil kerjanya tidak terawat. Bantaeng mundur. Sehingga demi kebaikan bersama, kita harus pilih UJI-SAH," tegasnya.

Sementara Uji Nurdin mengatakan, ketersediaan lapangan kerja menjadi program prioritasnya. Mengingat, salah satu cara Prof Nurdin Abdullah mengatasi pengangguran yakni membangun Kawasan Industri.

"Mulai tahun 2025, tidak ada lagi orang luar yang kerja di kawasan industri. Harus betul-betul orang Bantaeng. Ini komitmen kami," ungkapnya.

Dirinya menyakini, masyarakat Bantaeng merupakan pemilih cerdas. Sehingga dirinya yakin, serangan fajar atau pemberian sembako tidak membuat masyarakat berpaling dari nomor 1 UJI-SAH.

"Saatnya kita bersatu. Jangan karena minyak goreng atau lainnya, kita menderita 5 tahun lagi. Saatnya kita kembalikan Bantaeng seperti zaman bapak Prof Nurdin Abdullah," pungkasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru