Ke Leang-Leang, Fadli Zon Kunjungi Pusat Informasi Replika Penemuan Artefak dan Fosil
Selasa, 14 Jan 2025 17:21
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menyaksikan pertunjukan melukis tangan ala zaman prasejarah. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengunjungi Taman Arkeologi Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (14/1/2025).
Dalam kunjungannya, Politisi Gerindra ini melihat langsung pusat informasi yang menyajikan replika dan informasi penemuan artefak, fosil hingga lukisan bersejarah.
Selain melihat pusat informasi, Fadli juga menyaksikan pertunjukan melukis tangan ala zaman prasejarah.
Dia pun menyatakan kekagumannya terhadap situs bersejarah yang menyimpan lukisan purba berusia 52 ribu tahun ini.
"Situs ini membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Lukisan purba di sini jauh lebih tua dibandingkan Petra di Yordania atau Pompeii di Italia," ujarnya.
Dia berharap masyarakat Indonesia lebih banyak berkunjung ke Taman Arkeologi Leang-Leang untuk mengenal sejarah dan kebudayaan bangsa.
"Di sini ada gua-gua dan gugusan karst terpanjang yang membentang di Maros dan Pangkep. Suasananya luar biasa dan potensial menjadi destinasi budaya, arkeologi, serta wisata internasional," katanya.
Fadli menekankan pentingnya perlindungan terhadap situs ini.
Dia meminta agar kawasan gua segera ditetapkan sebagai cagar budaya untuk mencegah kerusakan akibat aktivitas seperti penambangan.
"Jangan sampai situs-situs ini terganggu apalagi rusak karena eksploitasi. Dengan ditetapkan sebagai cagar budaya, pelestarian bisa lebih mudah dilakukan," tegasnya.
Fadli juga mendukung pengembangan taman ini melalui berbagai kegiatan seperti festival budaya hingga melibatkan pelukis mancanegara untuk merespons lukisan purba di Leang-Leang.
"Kementerian Kebudayaan akan terus melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ini, termasuk menjadikannya bagian dari diplomasi budaya dunia," pungkasnya.
Diketahui, di kawasan Maros-Pangkep ditemukan 725 lukisan purba dengan berbagai penamaan lokal.
Taman ini dipandang sebagai warisan peradaban manusia yang layak dilindungi dan diperkenalkan ke dunia.
Dalam kunjungannya, Politisi Gerindra ini melihat langsung pusat informasi yang menyajikan replika dan informasi penemuan artefak, fosil hingga lukisan bersejarah.
Selain melihat pusat informasi, Fadli juga menyaksikan pertunjukan melukis tangan ala zaman prasejarah.
Dia pun menyatakan kekagumannya terhadap situs bersejarah yang menyimpan lukisan purba berusia 52 ribu tahun ini.
"Situs ini membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Lukisan purba di sini jauh lebih tua dibandingkan Petra di Yordania atau Pompeii di Italia," ujarnya.
Dia berharap masyarakat Indonesia lebih banyak berkunjung ke Taman Arkeologi Leang-Leang untuk mengenal sejarah dan kebudayaan bangsa.
"Di sini ada gua-gua dan gugusan karst terpanjang yang membentang di Maros dan Pangkep. Suasananya luar biasa dan potensial menjadi destinasi budaya, arkeologi, serta wisata internasional," katanya.
Fadli menekankan pentingnya perlindungan terhadap situs ini.
Dia meminta agar kawasan gua segera ditetapkan sebagai cagar budaya untuk mencegah kerusakan akibat aktivitas seperti penambangan.
"Jangan sampai situs-situs ini terganggu apalagi rusak karena eksploitasi. Dengan ditetapkan sebagai cagar budaya, pelestarian bisa lebih mudah dilakukan," tegasnya.
Fadli juga mendukung pengembangan taman ini melalui berbagai kegiatan seperti festival budaya hingga melibatkan pelukis mancanegara untuk merespons lukisan purba di Leang-Leang.
"Kementerian Kebudayaan akan terus melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ini, termasuk menjadikannya bagian dari diplomasi budaya dunia," pungkasnya.
Diketahui, di kawasan Maros-Pangkep ditemukan 725 lukisan purba dengan berbagai penamaan lokal.
Taman ini dipandang sebagai warisan peradaban manusia yang layak dilindungi dan diperkenalkan ke dunia.
(MAN)
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sidang MK Bergulir, Penggugat Paparkan Deretan Pelanggaran Pilkada Jeneponto
2
Sudah 73 Hari, Kematian Janda 2 Anak di Makassar Masih Misteri
3
DKPP Periksa Dugaan Pelanggaran Etik KPU dan Bawaslu Palopo, Imbas Sangkaan Ijazah Palsu
4
Sulsel Ditarget Tanam Jagung di Lahan 10 Ribu Hektare
5
Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Pemberian Penghargaan dan PTDH
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sidang MK Bergulir, Penggugat Paparkan Deretan Pelanggaran Pilkada Jeneponto
2
Sudah 73 Hari, Kematian Janda 2 Anak di Makassar Masih Misteri
3
DKPP Periksa Dugaan Pelanggaran Etik KPU dan Bawaslu Palopo, Imbas Sangkaan Ijazah Palsu
4
Sulsel Ditarget Tanam Jagung di Lahan 10 Ribu Hektare
5
Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Pemberian Penghargaan dan PTDH