Lewat SPAB, Pertamina Latih Siswa SMAN 8 Mandai Siaga Bencana

Minggu, 12 Okt 2025 06:24
Lewat SPAB, Pertamina Latih Siswa SMAN 8 Mandai Siaga Bencana
Melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengajak para pelajar memahami bencana lewat metode yang seru dan interaktif. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAROS - Pagi itu suasana di SMA Negeri 8 Mandai berbeda dari biasanya. Bukan karena ujian atau perlombaan, melainkan karena sekitar 50 siswa dari berbagai jenjang berkumpul untuk belajar menjadi pribadi yang tangguh—siap menghadapi situasi darurat saat bencana datang.

Melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin mengajak para pelajar memahami bencana lewat metode yang seru dan interaktif. Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi dengan Lingkar Topografi Indonesia (LITOF) dan BPBD Kabupaten Maros sebagai mitra pelaksana.

Para siswa tidak hanya menyimak teori, tetapi ikut langsung simulasi penanganan bencana—mulai dari pengenalan potensi bencana lokal, pelatihan pertolongan pertama, hingga praktik evakuasi korban.

“Awalnya saya bingung dan takut salah saat belajar cara menolong korban. Tapi setelah dijelaskan dan mencoba langsung, ternyata bisa juga ya! Sekarang saya jadi lebih percaya diri kalau suatu saat dibutuhkan,” ujar Sulastri Reski, Ketua OSIS SMA 8 Mandai, dengan semangat tinggi.

Sesi simulasi evakuasi menjadi momen paling menarik. Halaman sekolah riuh dengan tawa dan semangat ketika siswa belajar mengangkat korban dengan cara yang benar dan aman. Walau suasananya santai, pesan keselamatan yang disampaikan sangat kuat: keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

Kepala Sekolah SMA 8 Mandai, Asriyani, menyambut baik inisiatif ini. Menurut dia, bencana bisa datang kapan saja, dan tidak bisa ditebak. Dengan membiasakan siswa peka dan tanggap sejak dini, pihaknya sedang membangun pondasi keselamatan untuk masa depan.

"Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Pertamina dalam mendukung kegiatan ini,” ujar dia.

Bagi Pertamina Patra Niaga Sulawesi, keterlibatan dalam SPAB merupakan wujud komitmen sosial kepada masyarakat sekitar. Andreas Yanuar Arinawan, Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, menyatakan pihaknya ingin hadir sebagai bagian dari komunitas yang kuat dan siap menghadapi situasi darurat.

"Melalui edukasi kebencanaan ini, harapannya bukan hanya siswa, tapi juga sekolah dan keluarga mereka bisa menjadi lebih siap dan peduli terhadap lingkungan sekitar," tuturnya.

Sementara itu, T. Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga sejalan dengan dukungan Pertamina terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berketahanan), serta SDG 13 (Aksi terhadap Perubahan Iklim).

Lewat program SPAB, Pertamina Patra Niaga Sulawesi bersama LITOF dan BPBD Maros menanamkan nilai bahwa siapa pun bisa menjadi penolong sejak usia sekolah. Tidak perlu menjadi petugas profesional atau relawan—cukup tahu apa yang harus dilakukan dan memiliki keberanian untuk bertindak.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru