BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD

Selasa, 14 Okt 2025 13:10
BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD
BPSDM Sulsel menggelar kegiatan Workshop Literasi Digital yang digelar di Khas Hotel Makassar, Selasa (14/10/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel berkomitmen menanamkan pemahaman tentang ruang digital sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar (SD).

Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Workshop Literasi Digital yang digelar di Khas Hotel Makassar, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara BPSDM Sulsel dan PT Telkom Indonesia dengan tema Internet Aman: Tetap Cerdas dengan Gen Alpha.

Kepala BPSDM Sulsel, Muh. Jufri, mengatakan workshop ini diikuti oleh 400 siswa kelas VI SD negeri dan swasta se-Kota Makassar. Setiap sekolah juga mengirimkan guru pendamping.

"Sesuai tema kita, ingin anak-anak kita yang Generasi Alpha ini berperilaku yang baik di ruang digital, menggunakan internet dengan sehat dan bijak," ujar Muh. Jufri dalam sambutannya.

Guru besar psikologi tersebut menegaskan pentingnya peran sekolah dan pendidik dalam mengampanyekan penggunaan internet yang aman dan bermanfaat bagi anak-anak.

"Dari sini nantinya, anak-anak kita berikan pelajaran tentang apa sih yang boleh dan tidak dilakukan di ruang digital, termasuk bagaimana menjaga privasi di internet," tutur Jufri.

Jufri juga menyampaikan apresiasi kepada PT Telkom yang telah membuka ruang kolaborasi untuk mengedukasi anak-anak tentang literasi digital.

“Alhamdulillah, kita bisa membangun kerja sama seperti ini. Harapannya, kolaborasi ini terus berlanjut,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Sulsel Jufri Rahman menyebut workshop literasi digital sangat strategis bagi pengembangan sumber daya manusia.

Jufri Rahman mengibaratkan kegiatan adalah momen menabur benih di ladang pertanian. Jika benihnya tidak bagus, maka hal itu merusak tanaman.

"Maka kalau tidak dibibit baik-baik, ada kemungkinan mereka jadi persoalan dengan bangsa ini di masa depan," jelas Jufri di podium.

Jufri mendorong para guru SD dan orangtua bisa aktif mencegah kekerasan di ruang digital. Salah satu caranya dengan tidak memberikan gim online yang bernuansa kekerasan.

"Dampak lain internet kalau tidak dikendalikan akan menciptakan ketergantungan. Dari internet anak-anak menyerap kata-kata kasar, Ini tanggung jawab orangtua untuk mencegah," tandas Jufri Rahman.

General Manager PT Telkom Indonesia Witel Makassar, Eri Susanto, mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini agar generasi muda lebih waspada terhadap risiko di dunia digital.

“Kami ingin anak-anak generasi Alpha sadar terhadap bahaya penyebaran data pribadi yang bisa disalahgunakan,” kata Eri.

Eri juga menekankan pentingnya mencegah perilaku perundungan di dunia maya.

“Guru perlu mendidik anak-anak agar tidak menjadi pelaku cyber bullying, karena dampaknya bisa panjang bahkan memengaruhi masa depan mereka, termasuk dalam dunia kerja,” pungkasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru