Disparbud Gowa Terapkan Sistem Barcode untuk Koleksi Museum Balla Lompoa
Senin, 13 Feb 2023 15:19

Disparbud Gowa menerapkan sistem barcode untuk koleksi benda bersejarah di Museum Balla Lompoa. Foto/Herni Amir
MAKASSAR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa telah menerapkan sistem barcode untuk sejumlah koleksi di Museum Balla Lompoa. Hal tersebut dilakukan untuk memberi kemudahan kepada pengunjung dalam mengakses informasi.
Tahap awal, dari 450 koleksi yang ada, sebanyak 55 item koleksi telah terkoneksi dengan sistem barcode. Pengunjung yang menggunakan sistem barcode dapat segera mengetahui informasi koleksi bendara sejarah melalui smartphone masing-masing.
"Ini bagian upaya kami mengikuti perkembangan digital yang ada sekarang ini. Apalagi ini lebih efesien, jadi pengunjung yang menggunakan sistem barcode atau scan ke koleksi yang memiliki tanda barcode langsung memperoleh informasi yang jelas dan detail tentang koleksi itu," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa, Ikbal Thiro, Senin (13/2/2023).
Dalam penggunaan sistem barcode ini, Disparbud Gowa menggandeng Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) sebagai pihak yang menyiapkan sistemnya. Informasi yang diberikan lewat sistem barcode tersedia dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Ikbal menyebut sistem barcode ini juga akan terkoneksi langsung ke website resmi Disparbud Gowa. Sehingga bagi pengunjung yang datang, selain bisa membaca langsung saat di museum, dapat juga melihat berbagai informasi pada website resmi Disparbud Gowa.
Untuk saat ini, 55 item koleksi yang terkoneksi dengan sistem barcode merupakan koleksi utama di Museum Balla Lompoa. Di antaranya yakni riwayat tentang para Raja Gowa yang pernah berkuasa, kemudian mahkota raja atau Salokoa dan aksesoris lainnya, serta ragam senjata tajam tradisional yang dipergunakan di zaman Kerajaan Gowa.
"Termasuk juga beberapa pakaian-pakaian adat yang menjadi koleksi kami di Museum Balla Lompoa," terang Ikbal.
Ke depan, Disparbud Gowa menargetkan seluruh koleksi yang ada di Museum Balla Lompoa bisa diakses pengunjung hanya dengan melalui barcode. Sehingga pengunjung yang datang akan lebih mudah mendapatkan informasi yang ada pada setiap koleksinya.
Selain itu, Ikbal menyebut perbaikan Museum Balla Lompoa juga dilakukan tahun ini melalui pembaharuan beberapa sistem dan perbaikan tata letak koleksi dengan menyiapkan tempat penyimpanan koleksi (lemari) yang baru.
"Selain itu juga ada beberapa sistem yang kami perbaharui seperti tata letak koleksi yang saat ini mungkin sudah jenuh dilihat pengunjung, itu kami perbaiki dengan merubah tata letak dan membuat beberapa lemari yang baru," katanya.
Terutama, disebutnya tempat penyimpanan koleksi mata uang kuno yang ada di Museum Balla Lompoa yang jumlahnyh sekitar 265 keping akan dibuatkan lemari khusus. Sehingga lebih elegan dan lebih elok saat dilihat pengunjung.
Kepala Kabupaten Gowa, Tenriwati Tahri, menambahkan pihaknya memang terus memfokuskan untuk pembenahan fisik Museum Balla Lompoa. Kedepan, hal yang masih perlu disiapkan adalah membuat pusat informasi pariwisata atau Tourism Information Center.
Hal ini penting sebab salah satu aspek pendukung utama dalam menaikkan kelas kepariwisataan adalah adanya pusat informasi enter sebagai pusat untuk mengetahui lokasi destinasi wisata yang ada di daerah tersebut.
“Memang ini yang belum mampu dipenuhi karena memang ruangan di Kawasan Balla Lompoa belum memadai. Belum lagi dukungan APBD belum memadai, sehingga secara bertahap akan didorong untuk kesana,” pungkasnya.
Tahap awal, dari 450 koleksi yang ada, sebanyak 55 item koleksi telah terkoneksi dengan sistem barcode. Pengunjung yang menggunakan sistem barcode dapat segera mengetahui informasi koleksi bendara sejarah melalui smartphone masing-masing.
"Ini bagian upaya kami mengikuti perkembangan digital yang ada sekarang ini. Apalagi ini lebih efesien, jadi pengunjung yang menggunakan sistem barcode atau scan ke koleksi yang memiliki tanda barcode langsung memperoleh informasi yang jelas dan detail tentang koleksi itu," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa, Ikbal Thiro, Senin (13/2/2023).
Dalam penggunaan sistem barcode ini, Disparbud Gowa menggandeng Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) sebagai pihak yang menyiapkan sistemnya. Informasi yang diberikan lewat sistem barcode tersedia dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Ikbal menyebut sistem barcode ini juga akan terkoneksi langsung ke website resmi Disparbud Gowa. Sehingga bagi pengunjung yang datang, selain bisa membaca langsung saat di museum, dapat juga melihat berbagai informasi pada website resmi Disparbud Gowa.
Untuk saat ini, 55 item koleksi yang terkoneksi dengan sistem barcode merupakan koleksi utama di Museum Balla Lompoa. Di antaranya yakni riwayat tentang para Raja Gowa yang pernah berkuasa, kemudian mahkota raja atau Salokoa dan aksesoris lainnya, serta ragam senjata tajam tradisional yang dipergunakan di zaman Kerajaan Gowa.
"Termasuk juga beberapa pakaian-pakaian adat yang menjadi koleksi kami di Museum Balla Lompoa," terang Ikbal.
Ke depan, Disparbud Gowa menargetkan seluruh koleksi yang ada di Museum Balla Lompoa bisa diakses pengunjung hanya dengan melalui barcode. Sehingga pengunjung yang datang akan lebih mudah mendapatkan informasi yang ada pada setiap koleksinya.
Selain itu, Ikbal menyebut perbaikan Museum Balla Lompoa juga dilakukan tahun ini melalui pembaharuan beberapa sistem dan perbaikan tata letak koleksi dengan menyiapkan tempat penyimpanan koleksi (lemari) yang baru.
"Selain itu juga ada beberapa sistem yang kami perbaharui seperti tata letak koleksi yang saat ini mungkin sudah jenuh dilihat pengunjung, itu kami perbaiki dengan merubah tata letak dan membuat beberapa lemari yang baru," katanya.
Terutama, disebutnya tempat penyimpanan koleksi mata uang kuno yang ada di Museum Balla Lompoa yang jumlahnyh sekitar 265 keping akan dibuatkan lemari khusus. Sehingga lebih elegan dan lebih elok saat dilihat pengunjung.
Kepala Kabupaten Gowa, Tenriwati Tahri, menambahkan pihaknya memang terus memfokuskan untuk pembenahan fisik Museum Balla Lompoa. Kedepan, hal yang masih perlu disiapkan adalah membuat pusat informasi pariwisata atau Tourism Information Center.
Hal ini penting sebab salah satu aspek pendukung utama dalam menaikkan kelas kepariwisataan adalah adanya pusat informasi enter sebagai pusat untuk mengetahui lokasi destinasi wisata yang ada di daerah tersebut.
“Memang ini yang belum mampu dipenuhi karena memang ruangan di Kawasan Balla Lompoa belum memadai. Belum lagi dukungan APBD belum memadai, sehingga secara bertahap akan didorong untuk kesana,” pungkasnya.
(RPL)
Berita Terkait

Sulsel
Momentum Lebaran, Wabup Gowa Terima Kunjungan Silaturahmi Berbagai Pihak
Momentum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Wakil Bupati (Wabup) Gowa, Darmawangsyah Muin bersama Ketua TP PKK Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, menerima kunjungan silaturahmi dari berbagai pihak.
Senin, 31 Mar 2025 19:55

Sulsel
Momentum Salat Ied, Bupati Talenrang Sampaikan Pesan Pembangunan
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menyampaikan pesan penting tentang arah pembangunan Kabupaten Gowa ke depan pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa bersama masyarakat di Masjid Agung Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Senin (31/3)
Senin, 31 Mar 2025 15:00

Sulsel
Dai Kondang Ustaz Solmed Dijadwalkan Jadi Khatib Idulfitri di Gowa
Dai kondang Indonesia yakni Ustadz Sholeh Mahmud yang akrab disebut Ustadz Solmed dijadwalkan akan menjadi khatib pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Syekh Yusuf.
Minggu, 30 Mar 2025 09:44

Sulsel
Jelang Lebaran, Bupati Gowa Turun Langsung Tinjau Harga Pasar
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang turun langsung meninjau harga bahan pokok jelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah di Pasar Minasamaupa, Sungguminasa, Sabtu (29/3).
Sabtu, 29 Mar 2025 21:17

Sulsel
Darmawangsyah Minta Lurah Camat Aktif dalam Gowa Annangkasi
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menegaskan pentingnya membangun kebiasaan membuang sampah pada tempatnya demi menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.
Jum'at, 28 Mar 2025 10:59
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler