Pemkab Gowa Tekan Stunting dengan Inovasi Gassing Nganre

Herni Amir
Sabtu, 27 Mei 2023 12:29
Pemkab Gowa Tekan Stunting dengan Inovasi Gassing Nganre
Sekkab Gowa, Kamsina, saat melakukan pemaparan pada Penilaian Kinerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, belum lama ini. Foto/Herni Amir
Comment
Share
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting yang ada di wilayahnya. Salah satunya melalui inovasi 'Gassing Nganre' atau Gerakan Atasi Stunting dengan Telur dan Sayur Kelor.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina, saat melakukan pemaparan pada Penilaian Kinerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan di Ballroom Maxone Hotel Makassar, belum lama ini.



"Inovasi Gassing Nganre ini artinya gerakan mengonsumsi telur dan daun kelor setiap hari bagi ibu hamil dan baduta, yang dipelopori oleh partisipasi mandiri masyarakat lokal," ungkap dia.

Kamsina memaparkan, Gassing Nganre difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai dari ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun (baduta).

Bahan-bahan dasar ini dikelola di Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dashat yang sudah dilaksanakan di 167 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa. Selanjutnya, diantarkan kepada keluarga yang berisiko stunting, terutama bagi yang tidak mampu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa yang juga Sekretaris Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Gowa, Sofyan Daud, mengatakan pemaparan ini merupakan evaluasi program kegiatan yang dilakukan seluuh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Gowa dalam hal penanganan stunting.

"Sebenarnya penekanannya di sini adalah ingin mengevaluasi program kegiatan yang dilakukan pada tahun 2022, khususnya inovasi-inovasi yang dilakukan," katanya.



Sofyan menyebutkan dengan adanya intervensi yang dilakukan Pemkab Gowa melalui inovasi Gassing Nganre dan turun langsung ke lapangan terjadi perubahan yang cukup baik, khususnya terkait lingkar lengan dan tinggi badan, dan berat badannya kurang sudah mulai naik.

Hal itu, lanjut dia, tentunya cukup menggembirakan. Dari data-data itu, pihaknya berkesimpulan intervensi melalui makanan yang berprotein tinggi itu menunjukkan hasil yang menggembirakan. "Kita harap melalui penilaian ini semakin mempertegas pentingnya kolaborasi seluruh pihak khususnya SKPD terkait, dan kalangan lainnya," ucapnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru