RS Hasri Ainun Parepare Tanam Bibit Pohon Mahoni dan Pucuk Merah Peringati Hari Bumi

Senin, 22 Apr 2024 16:00
RS Hasri Ainun Parepare Tanam Bibit Pohon Mahoni dan Pucuk Merah Peringati Hari Bumi
Manajemen dan Personel RS Hasri Ainun Habibie Parepare Penanaman Puluhan Bibit Pohon Peringati Hari Bumi Sedunia. Foto: Andi Mappanyukki
Comment
Share
PAREPARE - Rumah Sakit (RS) Hasri Ainun Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, memperingati Hari Bumi ke-54, dengan melakukan penanaman bibit pohon di kawasan RS Hasri Ainun Habibie, yang terletak di Kecamatan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Senin (22/4/2024).

Peringatan Hari Bumi 2024 kali ini dipusatkan di Kabupaten Wajo, yang secara serentak diikuti 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin.

RS Hasri Ainun Habibie melalui Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RS Hasri Ainun Habibie, drg A Lusjmaria, saat dikonfirmasi mengatakan, penanaman pohon sebagai rangkaian peringatan Hari Bumi 2024 dengan melibatkan manajemen dan personel RS Hasri Ainun Habibie Parepare.

"Pada peringatan Hari Bumi ini, kita tanam puluhan jenis bibit pohon diantaranya mahoni dan pohon hias pucuk merah," jelasnya kepada Sindo Makassar, Senin (22/4/2024).

Selain itu, ia juga mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kampanye udara bersih dengan menabung oksigen untuk masa depan serta memasyarakatkan budaya menanam dan memelihara pohon di "Kota Cinta" sebutan Kota Parepare.

"Peringatan Hari Bumi ini, menunjukan kepedulian manajemen dan personel RS Hasri Ainun Habibie terhadap perlindungan lingkungan. Sebagaimana diketahui bahwa Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran untuk mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, deforestasi hutan, lahan dan kerusakan lingkungan serta bentuk apresiasi terhadap planet bumi yang kita tempati,” ujarnya.

drg A.Lusjmaria mengatakan, penanaman bibit pohon ini merupakan upaya aktif pihaknya merawat bumi, khususnya untuk menghijaukan area di kawasan RS Hasri Ainun Habibie ini.

"Penanaman pohon akan menjadi barrier atau green belt yang memberi kenyamanan dan kualitas udara sehat bagi masyarakat pada dua hingga tiga tahun mendatang," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terbaru