Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Siapkan Air Bersih untuk Tiga Wilayah Kekeringan
Najmi S Limonu
Minggu, 16 Juli 2023 - 18:36 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, menyiapkan 150 tangki air bersih untuk mengantisipasi musim kemarau tahun ini.
Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan, tahun ini ada peningkatan jumlah air yang akan didistribusikan. "Tahun lalu itu hanya 100 tangki, karena persoalan anggaran yang terbatas kemudian tahun lalu musim hujan lebih cepat," katanya.
Baca Juga: Hari Jadi Maros ke 64, Gubernur Sulsel Serahkan Rp8 Miliar Bantuan Keuangan
Saat ini kata dia, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait wilayah mana saja yang akan diberikan bantuan. "Sementara kami masih persiapan identifikasi wilayah-wilayah yang rawan terdampak kekeringan untuk selanjutnya akan kami adakan penyaluran air bersih secara bergiliran,” ujarnya.
Data sementara yang dibeberkan Fadly, ada tiga kecamatan yang menjadi langganan kekeringan tiap tahunnya. "Kecamatan Bontoa, ada juga beberapa wilayah di Kecamatan Lau dan Maros Baru,” sebutnya.
Koordinator Observasi Stasiun Klimatologi Sulsel, Eko Sulistyo Nugroho, menuturkan puncak musim kemarau di Maros diperkirakan terjadi Agustus dan September mendatang.
Baca Juga: Gaduh Kepemilikan Lahan di Kappang, Pemkab Maros vs Warga
Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan, tahun ini ada peningkatan jumlah air yang akan didistribusikan. "Tahun lalu itu hanya 100 tangki, karena persoalan anggaran yang terbatas kemudian tahun lalu musim hujan lebih cepat," katanya.
Baca Juga: Hari Jadi Maros ke 64, Gubernur Sulsel Serahkan Rp8 Miliar Bantuan Keuangan
Saat ini kata dia, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait wilayah mana saja yang akan diberikan bantuan. "Sementara kami masih persiapan identifikasi wilayah-wilayah yang rawan terdampak kekeringan untuk selanjutnya akan kami adakan penyaluran air bersih secara bergiliran,” ujarnya.
Data sementara yang dibeberkan Fadly, ada tiga kecamatan yang menjadi langganan kekeringan tiap tahunnya. "Kecamatan Bontoa, ada juga beberapa wilayah di Kecamatan Lau dan Maros Baru,” sebutnya.
Koordinator Observasi Stasiun Klimatologi Sulsel, Eko Sulistyo Nugroho, menuturkan puncak musim kemarau di Maros diperkirakan terjadi Agustus dan September mendatang.
Baca Juga: Gaduh Kepemilikan Lahan di Kappang, Pemkab Maros vs Warga