Program ini bertujuan menyediakan air bersih di Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bonto Ramba, dan Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel), memprediksi awal musim kemaru di Provinsi Sulsel tahun ini masuk pada bulan April-Juni tahun 2024.

Kendati kemarau masih berlangsung, selama dua pekan ke belakang PLN berhasil memasok listrik yang cukup kepada pelanggan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur (Lutim), Najamuddin, memberikan imbauan kepada masyarakat terkait potensi kebakaran yang dapat terjadi selama musim kemarau.

Dinas Pertanian Kabupaten Maros, berhasil menyelamatkan 210 hektare lahan tanaman padi milik warga di Kecamatan Maros Baru dari ancaman puso atau gagal panen.

Kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino diprediksi masih akan terjadi hingga Januari 2024 mendatang. Kondisi itu menimbulkan banyak ancaman di berbagai bidang.

Sejumlah petambak di Dusun Sabanga, Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros memilih mengalihfungsikan lahan tambaknya untuk produksi garam.

Petani di Kelurahan Macero, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam gagal panen akibat kemarau panjang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros mencatat sebanyak 115 hektare persawahan mengalami kekeringan, dampak dari fenomena iklim el nino.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, mulai mendistribusikan air bersih untuk warga di tiga kecamatan yang terdampak kekeringan.

Haris pun menyarankan kepada petani untuk mengatur pola tanah, sehingga para petani bisa memanfaatkan agar menanam lebih cepat.

Pemerintah Kabupaten Maros mengimbau warganya untuk mewaspadai bahaya kebakaran selama musim kemarau. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Maros, AS Chaidir Syam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, menyiapkan 150 tangki air bersih untuk mengantisipasi musim kemarau tahun ini.

Kabupaten Maros memasuki musim kemarau sejak pertengahan Mei. Namun, sudah sepekan terakhir hujan deras disertai angin kerap menerjang Maros. Utamanya di siang.

Kepala Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Maros, Jufri, mengatakan cuaca panas dengan kondisi angin kencang sangat mudah membuat api cepat menyebar.