BMKG Sulsel Prediksi Awal Musim Kemarau Bulan April-Juni 2024
Luqman Zainuddin
Senin, 01 Apr 2024 15:26
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel), memprediksi awal musim kemaru di Provinsi Sulsel tahun ini masuk pada bulan April-Juni tahun 2024. Foto: Maman Sukirman
MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel), memprediksi awal musim kemaru di Provinsi Sulsel tahun ini masuk pada bulan April-Juni tahun 2024.
Koordinator Data & Informasi Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Syamsul Bahri, mengatakan berdasarkan monitoring musim kemarau update Maret 2024 menunjukkan belum ada wilayah di Sulawesi Selatan yang telah memasuki musim kemarau.
"Pantauan hari tanpa hujan berturut-turut update 31 maret 2024 menunjukkan di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan masih terjadi hujan," katanya saat melakukan rilis hasil prediksi musim kemarau di Sulsel, Senin, (01/04/2024).
Dirinya menjelaskan, berdasarkan analisis dan prediksi kondisi dinamika atmosfir-laut yang berperan dalam pembentukan cuaca-iklim di Indonesia dapat disampaikan bahwa prakiraan musim Kemarau 2024 Provinsi Sulawesi Selatan meliputi 24 zona musim.
"Awal musim kemarau di Sulawesi Selatan diprediksi akan terjadi pada bulan April-Juni 2024 di bagian selatan hingga tengah Sulawesi Selatan dan akan terjadi di bulan Juli-Agustus 2024 di bagian timur dan utara Sulawesi Selatan serta di sebagian selatan Sulawesi Selatan," lanjutnya.
Dibandingkan dengan rata-rata data 30 tahun (1991-2020), awal musim kemarau, lanjutnya, diprakirakan umumnya “Maju” 1-3 dasarian. Sifat hujan selama musim kemarau 2024 diprakirakan umumnya Normal.
"Puncak musim kemarau diprakirakan pada umumnya akan terjadi di bulan Agustus 2024. Pada saat puncak musim kemarau, di wilayah Indonesia perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan ataupun kekurangan air bersih," jelasnya.
Selain itu, Syamsul Bahri menjelaskan perlu waspadai terhadap peningkatan munculnya potensi petir dan puting beliung di saat-saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (Maret-April 2024).
Dalam menghadapi Musim Kemarau 2024, kata dia, BMKG menghimbau kepada, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan
dan lahan, dan kekurangan sumber air," jelasnya.
Koordinator Data & Informasi Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Syamsul Bahri, mengatakan berdasarkan monitoring musim kemarau update Maret 2024 menunjukkan belum ada wilayah di Sulawesi Selatan yang telah memasuki musim kemarau.
"Pantauan hari tanpa hujan berturut-turut update 31 maret 2024 menunjukkan di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan masih terjadi hujan," katanya saat melakukan rilis hasil prediksi musim kemarau di Sulsel, Senin, (01/04/2024).
Dirinya menjelaskan, berdasarkan analisis dan prediksi kondisi dinamika atmosfir-laut yang berperan dalam pembentukan cuaca-iklim di Indonesia dapat disampaikan bahwa prakiraan musim Kemarau 2024 Provinsi Sulawesi Selatan meliputi 24 zona musim.
"Awal musim kemarau di Sulawesi Selatan diprediksi akan terjadi pada bulan April-Juni 2024 di bagian selatan hingga tengah Sulawesi Selatan dan akan terjadi di bulan Juli-Agustus 2024 di bagian timur dan utara Sulawesi Selatan serta di sebagian selatan Sulawesi Selatan," lanjutnya.
Dibandingkan dengan rata-rata data 30 tahun (1991-2020), awal musim kemarau, lanjutnya, diprakirakan umumnya “Maju” 1-3 dasarian. Sifat hujan selama musim kemarau 2024 diprakirakan umumnya Normal.
"Puncak musim kemarau diprakirakan pada umumnya akan terjadi di bulan Agustus 2024. Pada saat puncak musim kemarau, di wilayah Indonesia perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan ataupun kekurangan air bersih," jelasnya.
Selain itu, Syamsul Bahri menjelaskan perlu waspadai terhadap peningkatan munculnya potensi petir dan puting beliung di saat-saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (Maret-April 2024).
Dalam menghadapi Musim Kemarau 2024, kata dia, BMKG menghimbau kepada, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan
dan lahan, dan kekurangan sumber air," jelasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
PLN Peduli Hadirkan Air Bersih untuk 392 KK di Jeneponto
Program ini bertujuan menyediakan air bersih di Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bonto Ramba, dan Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
Jum'at, 13 Sep 2024 13:15
News
Pemudik Diimbau Pantau Terus Informasi Cuaca Selama Arus Mudik
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2024
Selasa, 26 Mar 2024 17:58
Makassar City
Hujan Guyur Makassar, BMKG: Musim Transisi dari Kemarau ke Hujan
Hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kota Makassar, Selasa (24/10/23). Hal ini diyakini menjadi masa transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.
Rabu, 25 Okt 2023 10:53
News
PLN Jaga Pasokan Listrik di Sulbagsel Tercukupi di Tengah Kemarau Berkepanjangan
Kendati kemarau masih berlangsung, selama dua pekan ke belakang PLN berhasil memasok listrik yang cukup kepada pelanggan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan.
Selasa, 17 Okt 2023 17:35
Sulsel
Legislator Lutim Najamuddin Ajak Masyarakat Waspadai Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur (Lutim), Najamuddin, memberikan imbauan kepada masyarakat terkait potensi kebakaran yang dapat terjadi selama musim kemarau.
Senin, 09 Okt 2023 19:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024