Dampak El Nino, 115 Hektare Sawah di Maros Kekeringan
Najmi S Limonu
Kamis, 17 Agu 2023 16:35
El nino menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Maros, ada 115 hektare sawah yang mengalami kekeringan. Foto: Ilustrasi/Dok
MAROS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros mencatat sebanyak 115 hektare persawahan mengalami kekeringan, dampak dari fenomena iklim el nino.
“Ada 115 hektar sawah di Kecamatan Maros Baru dan Mandai yang terdampak,” ujar Bupati Maros, AS Chaidir Syam, Kamis (17/8/2023).
Saat ini Pemkab Maros sudah membentuk satgas di Dinas Pertanian. Satgas ini bertindak memantau persawahan yang terdampak kekeringan.
"Untuk melihat bagaimana sawah-sawah kita, barangkali ada yang membutuhkan penyaluran air dari sungai, pompanisasi, akan kita bantu penyaluran air bersihnya ke sawah-sawah," katanya.
Bahkan da akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi untuk mendapatkan bantuan benih dan bibit.
“Untuk para petani yang baru mau menanam maupun petani yang mengalami gagal panen," tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Maros itu mengatakan, ada beberapa kecamatan yang terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Paling parah di Bontoa, juga ada Lau, Maros Baru, dan Marusu. Sedangkan yang stabil ada Bantimurung, Simbang, Camba dan Cenrana.
Makanya dia juga membentuk satgas yang bertugas menyalurkan air bersih ke kecamatan-kecamatan yang terdampak.
“Sebenarnya satgas ini sudah bekerja sejak beberapa pekan lalu, hanya saja baru dilepas secara resmi hari ini dan alhamdulillah yang terlibat cukup banyak bahkan hari ini ada 25 tangki air yang akan didistribusikan,” ujarnya.
Ketua PMI Maros ini menjelaskan, karena banyaknya tim yang bergabung sehingga pihak BPBD selaku koordinator akan mengatur titik-titik pendistribusian air bersih tersebut.
Ada beberapa tim yang bergabung, seperti PDAM Maros, pemadam kebakaran, Abu Darda, PMI Maros, Baznas, Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau serta Kostrad.
Chaidir mengatakan, penyaluran air bersih ini merupakan program jangka pendek untuk penanggulangan kekeringan di wilayah yang terdampak.
“Sedangkan untuk jangka panjang Pemkab Maros sedang berusaha membangun penuntasan booster di Kecamatan Bontoa untuk PDAM, kita anggarkan sebesar Rp2 miliar tahun ini. Semoga tahun ini tuntas dan tahun depan masyarakat sana sudah bisa merasakan air PDAM,” katanya.
Program penyaluran air bersih ini kata Chaidir akan terus dilakukan sampai kemarau selesai. Informasi dari BMKG, kekeringan akan terjadi sampai bulan November, sehingga BPBD bersama tim lain akan terus menyalurkan air bersih sampai musim kemarau berakhir.
Chaidir pun mengapresiasi keterlibatan Satuan Brigif Para Raider Kostrad Kariango yang turut membantu menyalurkan air bersih. Mereka menerjunkan 10 personel untuk penyaluran air bersih ini.
“Ada 115 hektar sawah di Kecamatan Maros Baru dan Mandai yang terdampak,” ujar Bupati Maros, AS Chaidir Syam, Kamis (17/8/2023).
Saat ini Pemkab Maros sudah membentuk satgas di Dinas Pertanian. Satgas ini bertindak memantau persawahan yang terdampak kekeringan.
"Untuk melihat bagaimana sawah-sawah kita, barangkali ada yang membutuhkan penyaluran air dari sungai, pompanisasi, akan kita bantu penyaluran air bersihnya ke sawah-sawah," katanya.
Bahkan da akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi untuk mendapatkan bantuan benih dan bibit.
“Untuk para petani yang baru mau menanam maupun petani yang mengalami gagal panen," tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Maros itu mengatakan, ada beberapa kecamatan yang terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Paling parah di Bontoa, juga ada Lau, Maros Baru, dan Marusu. Sedangkan yang stabil ada Bantimurung, Simbang, Camba dan Cenrana.
Makanya dia juga membentuk satgas yang bertugas menyalurkan air bersih ke kecamatan-kecamatan yang terdampak.
“Sebenarnya satgas ini sudah bekerja sejak beberapa pekan lalu, hanya saja baru dilepas secara resmi hari ini dan alhamdulillah yang terlibat cukup banyak bahkan hari ini ada 25 tangki air yang akan didistribusikan,” ujarnya.
Ketua PMI Maros ini menjelaskan, karena banyaknya tim yang bergabung sehingga pihak BPBD selaku koordinator akan mengatur titik-titik pendistribusian air bersih tersebut.
Ada beberapa tim yang bergabung, seperti PDAM Maros, pemadam kebakaran, Abu Darda, PMI Maros, Baznas, Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau serta Kostrad.
Chaidir mengatakan, penyaluran air bersih ini merupakan program jangka pendek untuk penanggulangan kekeringan di wilayah yang terdampak.
“Sedangkan untuk jangka panjang Pemkab Maros sedang berusaha membangun penuntasan booster di Kecamatan Bontoa untuk PDAM, kita anggarkan sebesar Rp2 miliar tahun ini. Semoga tahun ini tuntas dan tahun depan masyarakat sana sudah bisa merasakan air PDAM,” katanya.
Program penyaluran air bersih ini kata Chaidir akan terus dilakukan sampai kemarau selesai. Informasi dari BMKG, kekeringan akan terjadi sampai bulan November, sehingga BPBD bersama tim lain akan terus menyalurkan air bersih sampai musim kemarau berakhir.
Chaidir pun mengapresiasi keterlibatan Satuan Brigif Para Raider Kostrad Kariango yang turut membantu menyalurkan air bersih. Mereka menerjunkan 10 personel untuk penyaluran air bersih ini.
(MAN)
Berita Terkait
News
Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Bantuan Pompa Irigasi di Bone
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Jokowi meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi) di Desa Jaling
Kamis, 04 Jul 2024 16:53
News
BMKG Sulsel Prediksi Awal Musim Kemarau Bulan April-Juni 2024
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel), memprediksi awal musim kemaru di Provinsi Sulsel tahun ini masuk pada bulan April-Juni tahun 2024.
Senin, 01 Apr 2024 15:26
News
PLN Jaga Pasokan Listrik di Sulbagsel Tercukupi di Tengah Kemarau Berkepanjangan
Kendati kemarau masih berlangsung, selama dua pekan ke belakang PLN berhasil memasok listrik yang cukup kepada pelanggan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan.
Selasa, 17 Okt 2023 17:35
Sulsel
Irwan Hamid Bersyukur Petani Bisa Panen di Tengah Kemarau Akibat El Nino
Bupati Pinrang Irwan Hamid menghadiri tradisi Maccera Ase yang dilaksanakan masyarakat Kecamatan Cempa, Sabtu 14 Oktober. Ia bersyukur masyarakat masih panen.
Senin, 16 Okt 2023 18:15
Sulsel
Legislator Lutim Najamuddin Ajak Masyarakat Waspadai Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur (Lutim), Najamuddin, memberikan imbauan kepada masyarakat terkait potensi kebakaran yang dapat terjadi selama musim kemarau.
Senin, 09 Okt 2023 19:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Bawaslu Sulsel Lakukan Monitoring Coklit di Jeneponto, Ini Daftar Temuannya
2
Ramaikan Pilwalkot Makassar, 5 Partai Non Parlemen Bangun Koalisi Kerakyatan
3
Natsir Ali Makin Dekat dengan KIM di Pilkada Selayar 2024
4
Rudal dan Irwan Bertemu di Jalan Sehat, Warga Sebut Cocok Berpasangan di Pilwalkot
5
4 Kasus Pidana Pemilu di Luwu Timur Telah Inkracht
6
Darmawangsyah Muin Dukung Konsep Keberlanjutan Pembangunan
7
Puji Mandiri Basket 3x3, Ketua Perbasi Makassar Janjikan Lapangan Berkualitas