Sejahterakan Pekerja Lepas! Dua Bersaudari Asal Makassar Luncurkan Platform 'Counsely'

Tri Yari Kurniawan
Kamis, 05 Sep 2024 17:57
Sejahterakan Pekerja Lepas! Dua Bersaudari Asal Makassar Luncurkan Platform 'Counsely'
Dua bersaudara asal Kota Makassar, Gaby Rusli dan Livia Rusli, menggagas platform freelancing Counsely berbasis komunitas untuk mensejahterakan pekerja lepas. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Dua bersaudari asal Kota Makassar, Gaby Rusli dan Livia Rusli, menggagas platform freelancing 'Counsely' berbasis komunitas. Counsely mengusung misi mulia yakni mensejahterakan para freelancer alias pekerja lepas di Indonesia.

Counsely berkomitmen membangun ekosistem yang sehat dan terinspirasi bagi para freelancer di seluruh daerah. Muaranya, freelancer di Indonesia semakin produktif dan tentunya sejahtera. Counsely dengan domain www.mycounsely.com secara resmi diluncurkan Kamis (5/9/2024) hari ini.

"Counsely merupakan sebuah platform freelancing berbasis komunitas untuk para solopreneur di Indonesia, yang bukan saja dapat mengembangkan karir mereka, namun berinteraksi serta berbagi ilmu bersama pakar di setiap bidang," ujar Gaby yang bertindak selaku Chief Executive Officer (CEO) Counsely.

Bersama saudarinya, Livia yang menduduki posisi Chief Marketing Officer (CMO), Counsely berkomitmen untuk terus mengembangkan Counsely. Misalnya, untuk saat ini masih menggunakan sistem web based, namun akhir tahun ditargetkannya sudah tersedia di app store.

Livia menjelaskan pilihan memakai sistem web-based pun berasal dari aspirasi para pekerja lepas, yang lebih nyaman dengan metode tersebut. Melalui sistem web-based, para freelancer dapat menunjukkan karya-karya mereka, menceritakan pengalaman dan berkomentar di halaman komunitas agar dapat dilirik langsung oleh calon klien.

"Tidak hanya itu, Counsely juga menyediakan fasilitas edukatif bagi freelancers yang ingin meningkatkan keahlian mereka," ungkap dia.

Para klien pun diberikan akses yang mudah dan personal dalam memilih langsung ahli jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain menjaga dan mendampingi setiap transaksi dalam platform Counsely, klien juga dapat memposting proyek yang mereka butuhkan di halaman pencarian.

Nah, dalam rangka merayakan launching day, Counsely memberikan komisi terendah sebesar 7% bagi 100 freelancers pertama yang mendaftar dan dapat dinikmati selama 6 bulan tanpa biaya apapun.

Sejahterakan Pekerja Lepas! Dua Bersaudari Asal Makassar Luncurkan Platform 'Counsely'

Perjalanan Counsely
Gaby menceritakan ide untuk menciptakan platform Counsely muncul setelah lulus dari Loyola Marymount University (Los Angeles) pada 2021. Kala itu, perempuan yang mengambil jurusan International Relations and Affairs Business Administration itu bekerja sebagai pekerja lepas.

"Awalnya, saya ingin membuat platform hukum, tetapi ide itu belum terealisasi. Kemudian, saya melihat banyak freelancer kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurangnya koneksi," ungkap Gaby.

Counsely hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini, dengan menyediakan ruang konsultasi bagi para pekerja lepas yang ingin meningkatkan keterampilan dan mengembangkan jaringan.

"Tugas saya sebagai orang Indonesia adalah membantu membangkitkan perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara, namun masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan," jelas Gaby.

Livia Rusli mengimbuhkan, dalam prosesnya pengembangan platform ini mulai dikebut pada awal 2024. Pihaknya terus membangun jejaring dengan melibatkan komunitas di berbagai daerah.

Counsely kini berkolaborasi dengan berbagai ahli industri, membuka kelas-kelas, serta mengadakan kompetisi untuk mendorong kreativitas. Salah satu program unggulan adalah kompetisi pembuatan ikon, yang bertujuan mengembangkan kemampuan desainer grafis di Indonesia.

Counsely hadir sebagai jembatan antara para ahli industri dan freelancer yang membutuhkan bimbingan serta kesempatan. Namun, interaksi yang ditawarkan platform ini tidak bersifat langsung. "Kami mempertemukan mereka, tetapi ada standar yang harus dipenuhi. Setiap sesi tidak boleh di bawah Rp 150 ribu," tambah Livia.

Platform ini ditargetkan untuk freelancer di bidang desain grafis, pemasaran digital, pemrograman, dan penulisan naskah.
(TRI)
Berita Terbaru