Serap Capex USD174 Juta, Proyek PT Vale IGP Morowali Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Tri Yari Kurniawan
Rabu, 02 Okt 2024 13:31
Serap Capex USD174 Juta, Proyek PT Vale IGP Morowali Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Hingga September 2024, proyek PT Vale Indonesia IGP Morowali telah menunjukkan kemajuan signifikan di kuartal ketiga, dengan progres keseluruhan mencapai 53 persen. Foto/Dok PT Vale
Comment
Share
MAKASSAR - Hingga September 2024, proyek PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali telah menunjukkan kemajuan signifikan di kuartal ketiga, dengan progres keseluruhan mencapai 53 persen.

Industri pertambangan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan menciptakan usaha baru. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali tahun 2024 mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5 persen, jauh di atas rata-rata nasional, dengan kontribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 65 persen.

Kontribusi besar sektor ini mendorong manajemen PT Vale IGP Morowali untuk memaksimalkan target konstruksi demi mendukung aktivitas operasional. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur vital seperti pelabuhan, tambang, dan fasilitas perkantoran, yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan serta memberdayakan masyarakat.

Progres pembangunan ini telah menyerap capital expenditure (Capex) PT Vale sebesar 174 juta USD atau setara dengan Rp2,66 triliun dari total investasi 399 juta USD. Ini menunjukkan komitmen kuat PT Vale terhadap pengembangan ekonomi berkelanjutan dan kontribusi nyata di Kabupaten Morowali.

Head of Bahodopi Project, Wafir, menjelaskan proyek IGP Morowali menunjukkan kemajuan besar dalam berbagai aspek infrastruktur. Hingga kini, IGP Morowali telah menyelesaikan perbaikan tanah dengan metode Stone Column di area pelabuhan dan jembatan penyeberangan (overpass). Metode ini mencegah likuefaksi dengan mengisi kolom di bawah tanah menggunakan kerikil atau batu pecah, memastikan keberlanjutan dan keamanan operasional di masa depan.

“Di area pelabuhan, sebanyak 277 tiang pancang di area lepas pantai (offshore) juga telah terpasang. Pembangunan Terminal Khusus (Tersus) di area onshore mencapai 42 persen dan offshore 53 persen. Selain itu, perbaikan jalan utama di area tambang seperti Mine Hauling Road (MHR) 112, MHR 120, dan Workshop Office Compound (WOC) tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional yang vital,” ujarnya.

Wafir menambahkan bahwa perkembangan juga terlihat pada pembangunan Bulk Sampling Test (BST) dan infrastruktur tambang lainnya, termasuk Mobile Rush Assay Lab (MRAL), Rompile BST, dan BST office. Unit operasional MRAL berfungsi dalam pengelolaan prosedur sampling dan pengujian volume sampel grade control untuk ore yang akan ditambang.

“Sebagai bagian dari komitmen untuk memberdayakan ekonomi lokal, perseroan melibatkan kontraktor lokal secara aktif dalam proyek ini, khususnya pada pemeliharaan akses dan pengelolaan stockpile quarry. Hal ini sekaligus mendukung pencapaian target-target proyek secara keseluruhan,” katanya.

Wafir menegaskan pentingnya keamanan dan keselamatan kerja dalam setiap tahap konstruksi. “Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga fondasi masa depan yang aman dan berkelanjutan. Setiap pencapaian adalah bukti dedikasi kami untuk menjaga keselamatan tim dan masyarakat. Kami percaya bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Progres signifikan ini juga tidak lepas dari peran penting mitra-mitra kami di IGP Morowali,” tuturnya.

Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan, PT Vale IGP Morowali sedang membangun fasilitas pusat persemaian (Nursery) yang ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2025. Fasilitas ini akan memproduksi hingga 700 ribu bibit untuk reklamasi lahan pascatambang dan pelestarian lingkungan. Hingga semester pertama 2024, proses pematangan lahan untuk pembangunan nursery telah selesai.

Pemantauan rutin terhadap dampak lingkungan terus dilakukan, termasuk pengambilan sampel air di sungai, laut, dan limbah, serta pemantauan udara di seluruh area operasi. “Kami menggunakan teknologi mutakhir untuk memantau kualitas udara agar tetap bersih serta sehat. Selain itu, kegiatan penanaman mangrove, donasi bibit, dan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat dan sekolah terus kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan komunitas,” jelas Wafir.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas utama di proyek ini. Hingga saat ini, IGP Morowali telah berhasil mencapai 5 juta safe man-hours tanpa kecelakaan fatal atau cedera serius. Program pelatihan keselamatan secara komprehensif terus dilakukan bagi seluruh karyawan dan kontraktor, mencakup teknik terbaru dalam pencegahan kecelakaan, kesiapsiagaan darurat, dan penanganan situasi darurat.

Tak hanya itu, pemeriksaan kesehatan rutin, konseling kesehatan mental, serta pelatihan teknik keselamatan terbaru juga dilakukan untuk memastikan kesejahteraan fisik dan mental seluruh pekerja di lapangan. “Kesehatan dan keselamatan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa setiap pekerja dapat pulang dengan selamat setiap harinya,” tegas Wafir.

Selain fokus pada konstruksi dan lingkungan, PT Vale IGP Morowali juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program sosial, seperti pertanian organik, melibatkan 44 petani di enam desa binaan dengan total lahan garap seluas 11,03 hektare. Produk beras organik dari desa binaan berhasil meraih penghargaan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas.

“Program pemberdayaan ini mencakup pelatihan budidaya tanaman herbal dengan melibatkan ahli di bidangnya, hingga pendampingan untuk proses legalitas produk halal dan sertifikasi pangan industri rumah tangga,” ungkap Wafir.

Perseroan juga meluncurkan program stunting berupa penyerahan bantuan makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di daerah pemberdayaan, mendukung Pemerintah Kabupaten Morowali dalam mencapai target zero stunting pada akhir 2024.

“Kami percaya bahwa masyarakat adalah pilar utama keberhasilan kami. Setiap inisiatif yang kami lakukan bukan hanya sekadar program, tetapi langkah konkret untuk mengubah kehidupan. Bersama-sama, kita tidak hanya membangun, tetapi juga menghidupkan harapan dan kemandirian, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua,” Wafir menegaskan.

Dengan inisiatif ini, PT Vale bertekad untuk tidak hanya membangun infrastruktur yang berkelanjutan, tetapi juga menanamkan harapan dan kesempatan bagi masyarakat lokal. “Masa depan yang lebih baik dimulai dari langkah-langkah kecil yang kami ambil hari ini. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, kita dapat menciptakan dampak yang luas dan positif, tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk komunitas dan lingkungan kita,” pungkas Wafir.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru