Kinerja Positif BRI, Laba Bersih Tembus Rp45,36 Triliun

Tim Sindomakassar
Rabu, 30 Okt 2024 13:35
Kinerja Positif BRI, Laba Bersih Tembus Rp45,36 Triliun
Direktur Utama BRI, Sunarso, memaparkan kinerja BRI saat konferensi pers di Jakarta pada 30 Oktober. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global dan tantangan domestik. Hingga akhir Triwulan III 2024, BRI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI di Jakarta pada 30 Oktober.

Sunarso mengungkapkan ketangguhan BRI menghadapi berbagai tantangan adalah hasil dari fundamental bisnis yang kuat. “Capaian tersebut tidak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar,” ujarnya.

Dari sisi intermediasi, hingga September 2024, BRI menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun, tumbuh 8,21% secara year on year (yoy). Dari total tersebut, 81,70% atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh positif juga mendorong peningkatan aset BRI, yang tercatat naik 5,94% yoy menjadi Rp1.961,92 triliun.

Dukungan BRI kepada UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. "BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.

BRI juga berhasil mengelola kualitas asetnya dengan baik. Rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 2,90% pada Triwulan III 2024, membaik dibandingkan 3,07% pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, rasio Loan at Risk (LAR) juga membaik dari 13,80% menjadi 11,66%.

Peningkatan ini didukung oleh strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin. BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin. BRI juga memperkuat tim recovery untuk menangani kredit bermasalah dengan lebih efisien.

Dalam hal liabilities, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun, tumbuh 5,59% yoy. Komposisi dana murah (CASA) mendominasi DPK BRI dengan porsi mencapai 64,17%, meningkat dari 63,64% pada periode yang sama tahun lalu.

Transformasi digital melalui super apps BRImo telah menciptakan solusi perbankan yang terintegrasi dan mudah diakses, meningkatkan jumlah nasabah tabungan, terutama di kalangan milenial. Hingga September 2024, pengguna BRImo mencapai 37,14 juta dengan volume transaksi Rp4.034 triliun, tumbuh 35,20% yoy.

Melalui layanan hybrid bank, BRI juga memperluas jangkauan perbankan ke masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani, termasuk daerah terpencil melalui AgenBRILink. Hingga September 2024, BRI memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink di 62.227 desa, mencatatkan transaksi sebesar Rp1.170 triliun dari 859 juta transaksi finansial.

Sunarso menambahkan bahwa kinerja positif BRI juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 89,18% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 26,76%.

“Kedepan, BRI akan terus mengelola likuiditas yang prudent untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Dengan likuiditas dan permodalan yang kuat, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik,” ungkap Sunarso.

Ia optimis dapat menutup tahun 2024 dengan capaian positif. “BRI optimis dapat menutup tahun 2024 ini dengan kinerja positif, utamanya dengan fokus memperkuat fundamental kinerja dan membentuk ketangguhan agar selalu siap menghadapi berbagai tantangan,” pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru