BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola

Jum'at, 05 Des 2025 13:35
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
Manajemen PSM Makassar, salah satu yang menjadi narasumber di ajang BRI Goes to Campus. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
Comment
Share
MAKASSAR - Program BRI Goes to Campus kembali digelar dan kali ini menyambangi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat, 5 Desember 2025. Unismuh menjadi kampus keenam yang menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan kolaborasi antara PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan BRI sepanjang 2025.

Manager Corporate Shared Value I-League, Hanif Marjuni menjelaskan bahwa agenda edukasi sepak bola ini telah lebih dulu digelar di sejumlah kota sebelum tiba di Makassar.

“BRI Goes to Campus sudah diselenggarakan di beberapa kota sebelumnya. Nah setelah ini kita juga akan menggelar di Lampung, Surabaya, kemudian Jakarta secara berurutan,” ujarnya meluruskan.

Hanif menekankan bahwa tujuan BRI Goes to Campus adalah membuka wawasan mahasiswa mengenai besarnya ekosistem industri sepak bola modern. Ia menyebut perputaran ekonomi sepak bola nasional mencapai Rp10,4 triliun per musim, berdasarkan riset LIB dua tahun lalu.

“Intinya kita menjelaskan kepada teman-teman mahasiswa bahwa sepak bola sudah menjadi institusi secara keseluruhan. Banyak profesi yang bisa digeluti, mulai dari media officer, marketing, lokal komputer, sampai medical officer. Selama ini teman-teman mahasiswa kurang informasi itu,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa angka Rp10,4 triliun tersebut berasal dari berbagai sektor yang bergerak mengikuti dinamika kompetisi.

BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola

“UMKM, TV, kontrak pemain, semuanya. Termasuk operator, sampai kegiatan EPA yang menggerakkan transportasi dan ekonomi lainnya,” kata Hanif.

Menurutnya, angka tersebut hampir pasti meningkat setiap tahun seiring bertambahnya nilai kontrak klub, pendapatan televisi, dan masuknya sponsor baru.

“Sekarang klub sudah memakai LED board, yang dulu tidak ada. Itu juga menambah pemasukan,” ujarnya.

“Prinsipnya sepak bola sudah menjadi industri dengan banyak profesi menggiurkan. Jadi jika ingin mencari pekerjaan di sepak bola, tidak harus jadi atlet,” katanya.

Hanif juga menyinggung alasan BRI konsisten mendukung kompetisi sepak bola nasional hingga memasuki tahun kelima sebagai sponsor utama Liga 1. Menurutnya, BRI melihat dampak ekonomi yang signifikan dari keterlibatannya dalam industri sepak bola.

“Salah satu mobile banking BRI, 4 tahun lalu bukan yang terbanyak pemakainya. Dua tahun lalu, mereka sudah melebihi bank-bank kompetitor. Mereka percaya itu karena hadir di sepak bola,” kata Hanif.

Pertumbuhan pengguna itu, lanjutnya, justru paling besar berasal dari kota-kota lapis kedua, bukan hanya kota metropolitan.

Program BRI Goes to Campus akan terus berlanjut hingga akhir tahun dengan menyambangi Lampung, Surabaya, Jakarta, dan Bali, sebelum menutup rangkaian edukasi industri sepak bola yang menyasar generasi muda di berbagai daerah.

Sementara itu, Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Dr. Ihyani Malik, menyampaikan apresiasi atas kehadiran BRI dan I-League. Ia menegaskan bahwa sepak bola bukan hanya olahraga, melainkan sektor ekonomi kreatif yang melibatkan banyak pelaku dan membuka peluang kerja luas bagi mahasiswa.

Ihyani juga menyampaikan bahwa BRI adalah satu-satunya bank konvensional yang direkomendasikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi Muhammadiyah. Ia berharap BRI dapat memperluas kerja sama, termasuk penyediaan virtual account pembayaran mahasiswa.

“Kami punya lebih dari 15 ribu mahasiswa. Layanan BRI yang menjangkau hingga pelosok menjadi keunggulan tersendiri bagi kerja sama ke depan,” ujarnya.

Selain itu, Ihyani juga menyinggung adanya Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga serta komunitas PSM Mania di kampus yang relevan dengan industri sepak bola.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru